Naura tengah berjalan di koridor kampus bersama Jessica. Obrolan kecil menemani mereka untuk menuju kelas mereka kali ini.
Seorang dengan masker yang menutupi wajahnya tiba-tiba menyodorkan sebuah amplop pada Naura.Naura merasa bingung, "Maaf ini apa?"
"Ini buat lo". Ucapnya lalu berlari meninggalkan Naura dan Jessica yang menatapnya bingung.
Naura memandangi amplop hitam itu, ia merasa bingung mengapa orang itu memberinya amplop seperti ini.
"Ra itu amplop apaan deh? Yang ngasih juga misterius gitu"
"Aku juga gak tau Jess, mungkin orang iseng".
Naura memasukkan amplop itu di sela buku yang ia bawa. Berfikir jika mungkin ini hanya ulah orang iseng atau seharusnya diberikan pada orang lain namun justru diberikan kepadanya.
"Ya udah lah Ra, nanti aja coba buka. Kita sekarang ke kelas aja, 10 menit lagi nih"
"Iya, ayo Jess"
Keduanya melangkah kembali ke kelas mereka. Sepuluh menit berlalu dan seorang dosen masuk ke kelas dan memulai kelas mereka pagi itu.
Mata kuliah pertama sudah selesai, Naura hendak memasukkan bukunya ke dalam tas saat amplop berwarna hitam itu terjatuh. Naura mengambilnya dan membukanya perlahan karena penasaran.
Kata-kata yang ditulis dengan tinta warna merah pada kertas putih itu membuat Naura merasa bingung.
Sang pangeran di kelilingi oleh banyak bunga
Di antaranya hanya ada satu yang beruntung
Untuk dapat terus dekat dengan sang pangeranBunga itu merasa sangat bahagia
Namun kala bunga itu layu
Sang pangeran membawa bunga yang baru
Dan bunga itu berhasil menggantikan bunga yang layu itu
Bahkan sang bunga baru lebih beruntung
Karna kini pangeran menjadikannya satu-satunyaBunga itu akan terus menjadi milik pangeran
Keindahan dan harum nya membuat pangeran tak dapat berpaling
Sang bunga dan sang pangeran hidup bahagiaNamun bunga yang bahagia itu tak sadar telah menyakiti bunga yang layu itu
Dan kini bunga yang layu itu akan memberikan hadiah kecil untuknya
Akankah sang bunga siap menerima hadiah yang akan di berikan?• Bunga yang layu •
Naura belum bisa memahami apa yang di maksud kan oleh surat itu. Jessica yang melihat Naura seperti kebingungan ikut membaca setiap kata yang tertulis di sana.
Keningnya mengernyit, ia pun tak mengerti yang di maksudkan oleh orang yang menulis kata-kata itu disana."Ini surat apaan deh Ra, buat bingung banget. Gak jelas juga, gak usah di pikirin lah Ra palingan cuma orang iseng"
"Iya Jess"
Naura memilih menyimpan surat itu, barangkali ia bisa menemukan arti dari surat itu nanti. Dosen yang masuk ke kelas membuatnya kembali memperhatikan ke depan, mendengarkan penjelasan dosen dan menuliskan poin-poin materi di catatannya.
***
Dua orang gadis itu tengah menyantap makan siang mereka. Kantin ramai oleh mahasiswa yang kelaparan setelah menerima materi Yeng membuat pusing kepala.
"Ra nanti kita praktek ya? Lo udah bawa peralatannya?"
"Iya, aku taruh di loker. Setelah ini akan ku ambil"
"Oh ya udah Ra. Lo berani kan sendiri? Gue mau ke kamar mandi dulu soalnya"
"Iya gak papa kok. Ya udah aku ambil dulu ya Jess, nanti langsung aja ke ruang praktek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Teen FictionStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...