Setelah acara akad nikah yang di gelar tertutup, kini acara resepsi pernikahan akan digelar secara terbuka. Kolega bisnis papanya sudah mulai berdatangan membuat gedung yang telah dihias dengan cantik itu ramai oleh orang-orang dengan setelah jas dan dress, menandakan jika mereka orang-orang terpandang.
Rendy memilih menjauh dari keluarganya yang menyambut dan berbicang dengan kenalan mereka. Seorang gadis dengan dress pendek off shoulder berwarna hitam tiba-tiba saja menyentuh lengannya.
"Lepas!". Sentak Rendy dengan menatap tajam gadis itu, Olivia.
"Ihh kenapa si kamu, dari pada kamu sendiri mending sama aku aja. Liat aku cantik kan"
Rendy membuang muka,mendengus dan langsung beranjak pergi meninggalkan Olivia yang kini menghentakkan kakinya kesal.
Olivia bergumam kesal namun ekspresinya berubah menjadi bertanya-tanya saat melihat seorang gadis yang tampak tak asing. Ia menajamkan matanya dan benar saja ia mengenal gadis berhijab yang tengah mengobrol bersama Adel.
"Itu bukannya Naura,cewek beasiswa yang banyak di omongin di kampus karna kepintarannya. Kok bisa dia ada disini dan ngobrol sama istrinya kak Dion, gak pantes itu cewek disini"
Olivia masih memperhatikan Naura dari jarak yang cukup jauh. Ia tersenyum sinis lalu melangkah mendekati Naura saat melihat Adel pergi meninggalkan nya sendiri.
"Heh lo ngapain disini?"
Naura tersentak saat seseorang mendorong bahunya pelan dari belakang.
"Kak Oliv? Ada apa kak?"
"Heh lo gak usah sok gak denger apa yang gue bilang deh. Lo itu gak pantes ada di sini, lo cuma beruntung dapet beasiswa dari keluarga Rendy. Lo itu gak pantes disini paham?!"
"Maaf kak tapi..."
"Gak usah bantah lo, mending lo pergi deh. Gue yakin lo bukan dari keluarga kaya dan terkenal jadi gak mungkin lo anak rekan bisnis keluarga Rendy, trus lo itu siapa hah?"
Naura memainkan tangannya gugup, apa yang harus dia katakan. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya bukan.
"Itu, saya..."
Olivia kembali mendorong bahu Naura, "Lama banget lo jawab gitu, sebenarnya lo itu siapa, tinggal jawab aja susah kayak gak bisa ngomong aja lo"
"Saya"
"Naura saudara jauh aku, trus kenapa?"
Olivia menatap malas orang yang mengatakan itu, "Saudara? Cewek ini saudara lo Key? Pantes kalau gitu sama-sama gak sadar diri".
Keysha terkekeh kecil, "Yang kamu bilang gak sadar diri itu siapa? Bukannya harusnya kamu ya, cewek yang selalu deketin Rendy padahal berkali-kali ditolak. Bahkan Rendy aja gak mau ngeliat kamu"
Naura hanya mampu terdiam mendengar ucapan dua gadis itu. Ia bersyukur Keysha datang di saat yang tepat. Ia akan mengucapkan terimakasih nanti.
"Awas aja lo Key, gue akan buktiin kalau gue bisa dapetin Rendy!". Olivia menjawab dengan kesal lalu beranjak meninggalkan dua gadis itu.
Keysha menatap Naura lalu tawa kecil terdengar dari bibirnya, "Kamu denger gak tadi Ra, katanya dia mau dapetin Rendy. Gak tau aja dia kalau kamu itu istrinya. Btw, lo gak papa kan Ra?"
Naura tersenyum pada Keysha, "Gak papa kak, terimakasih ya kak Keysha"
"Santai aja Ra, Rendy kan sahabat aku dan kamu istrinya jadi kamu juga sahabat aku. Aku udah anggep kamu kayak saudara aku sendiri kok. Rendy mana? Tega banget dia ninggalin kamu sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairways to Revert
Ficção AdolescenteStairways to Revert Singularity : Have I Lost Myself? Can I Return Myself? Memiliki saudara kembar identik akan terasa menyenangkan dan pasti akan saling mendukung satu sama lain. Namun hal itu tidak berlaku pada Rendy Naufal Baskara Putra,pemuda ya...