“Onderschat niet het kleinste wat u doet, omdat dit uw grootste probleem in de toekomst zou kunnen zijn,”
-Vincent Catra Atharwa﹏﹏﹏
“Jangan meremehkan hal sekecil apapun yang kamu lakukan, karena bisa jadi itu menjadi masalah terbesarmu di masa depan,”
-Vincent Catra Atharwa
𖦹── ⃟ᬉ⃟𖢲⃟ᬉ⃟𖢲⃟ ──𖦹
“Lo udah bertindak rupanya,”
Cowok yang sedang duduk disofa, seraya tangannya memegang ponsel itu pun tersenyum.
“Sekarang waktu yang tepat, dia sendiri yang memulai kesalahan yang merupakan jalan bagi gue,” jawabnya seraya tangannya yang lain memakan camilan yang berada dihadapannya.
“Tapi, lo harus berhati-hati karena dia sekarang dalam pengawasan keluarga Kahraman, terutama Reynard Kahraman,”
Cowok itu tertawa, seraya matanya menonton acara televisi di depannya yang sama sekali tidak terlihat tertarik di mata nya itu.
“Tentu saja, gue nggak sebodoh itu untuk tidak menyadari hal sebesar itu, Axel,”
Deven menyeringai, di kepala nya sudah tersusun rencana yang sangat rapih untuk membalaskan dendam kepada seorang Gavarrel.
“Kita lanjutkan ini lagi nanti,”
Deven langsung meletakkan ponselnya di meja yang berada di depannya sesaat setelah Axel memutuskan panggilannya, lalu mulai beranjak dari sofa dan melangkah keluar kamarnya.
Langkahnya berhenti di kamar yang terletak di samping kamarnya, ia berdiri di depan pintunya tanpa ada keinginan untuk masuk ke dalamnya.
“Kamu akan dapat keadilan, Ana. Kakak yang akan bawa keadilan itu,” ucapnya seraya menyentuh pintu kamar yang di dalamnya berisi kenangan tentang adik kesayangannya itu.
-oOo-
“Gimana, Tris?,”
Tristan melirik dengan kesal Varrel yang sedari tadi menanyakan hal yang sama kepadanya, sudah terhitung tiga kali cowok itu bertanya kalimat yang sama.
“Sabar, Rel. Gue kan udah bilang, ada yang menghalangi buat gue lacak lokasinya. Yang pasti dia nggak di rumah Papa nya,” ucap Tristan seraya membenarkan letak kacamatanya, membuat Varrel menghela nafas kasar lalu mendudukkan diri di sofa yang berada di kamar Tristan.
Saat ini keduanya sedang berada di kamar Tristan, Tristan melirik sekilas Varrel yang terlihat frustasi sambil sesekali menatap ponselnya.
Kenyataannya Varrel bisa saja melacak tentang keberadaan adiknya itu sendiri kalau mau, tapi entah kenapa malah menyuruh Tristan.“Nggak bisa, gue nggak mau Paman curiga dan tahu masalah gue. Lagipula belum pasti Vina di culik sama Deven,”
Begitu sekiranya jawaban Varrel ketika Tristan menanyai alasan cowok itu. Sebenarnya tadi Tristan ingin menyampaikan hal penting ini di rumah Varrel, tapi sepertinya ia datang diwaktu yang salah karena Natha berada disana dan juga kedatangan Rey yang tidak diduganya.
“Datang aja nanti ke rumah, paman mungkin belum pulang,” ucapan Varrel tadi pagi saat di sekolah yang masih diingatnya.
“Gue pengin cepet dapet lokasi pastinya Vina, biar gue ada alasan buat dilaporin ke paman,” celetuk Varrel membuyarkan lamunannya tentang cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varrel-Ga [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsSemua orang berhak bahagia, itu yang dikatakan Mamanya. Dan Gavarrel mencoba untuk mencari kebahagiannya. Semua bermula dari insiden yang melibatkan CEO Brata's Company yang perlahan mengubah setengah hidupnya, rasa bencinya dan sikapnya. Ini semua...