37 | Rahasia lain

9 1 0
                                    

“Tumben sekali seorang Reynard mengundang–ah atau kukatakan memanggilku kemari?,”

Reynard memutar bola matanya, lalu mempersilahkan pria yang masih berstatus kakak iparnya itu untuk duduk di depannya. Kali ini Rey memilih untuk menemui pria itu di restoran yang berada di hotel yang terkenal dikalangan elite itu. Dan tentu saja tidak terlalu jauh dari rumah sakit, tempat kakaknya dirawat.

“Awalnya aku juga tidak mau repot-repot memanggilmu, tapi mau bagaimanapun juga aku masih memiliki hati,” sindir Ray yang membuat Rezvan tertohok, tapi pria itu hanya tersenyum.

“Apa yang ingin kamu bicarakan?,” tanya Rezvan kemudian sambil menatap Rey.

Seulas senyum tipis langsung terpatri diwajah tampan Reynard, pria yang berumur hampir kepala tiga itupun mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jas nya.

Rezvan mengambil potret seorang pria yang berbalut jas rapih itu, ia tentu tahu siapa pria itu.

“Anaknya adalah pelaku yang telah berbuat hal buruk pada Lavina,” ucap Rey kemudian.

Rezvan menatap Rey sekilas, lalu dirinya kembali menatap potret seorang pria itu. “Rizal Aryasatya,” gumam Rezvan. Rizal adalah temannya dulu sewaktu kuliah, dan dia juga masih memiliki hubungan yang cukup baik dengan pria itu.

“Varrel dan temannya mendapatkan rekaman CCTV dari sebuah supermarket, satu hari sebelum Lavina menghilang,” sambung Rey sambil menyesap pelan espresso miliknya.

“Tidak akan kubiarkan anak itu bebas, aku juga akan mengurus Rizal,” tukas Rezvan dengan geram.

Anak laki-laki Rizal sudah berani mengganggu kedua anaknya, yang berarti sama saja dengan mengusik dirinya. Selama ini Rezvan sangat tidak suka jika miliknya diusik, dia akan memberi pelajaran yang amat berharga untuk pria itu dan juga putranya.

“Karena itulah aku memanggilmu, tapi ada satu hal yang kamu perlu ketahui tentang hal ini,”

Satu alis Rezvan terangkat, dirinya baru saja memberi pesan kepada seseorang untuk mengurus bajingan kecil itu.

“Anak itu terlalu dibutakan oleh dendam, dia terlalu terobsesi dengan Gavarrel hingga memilih untuk menyakiti Lavina,”

Rey menatap Rezvan dengan raut serius, Rey hanya takut pria itu berbuat sesuatu yang kelewat batas hingga memancing kembali dendam dimasa depan.

“Aku tidak peduli, Genta harus diberi pelajaran. Anak itu berani menyakiti putriku yang sama saja menyakiti diriku!,” balas Rezvan dengan menggebu-gebu, dia tidak pernah terima ketika putri kecilnya itu sampai disakiti. Dirinya saja yang ayahnya tidak pernah memukul putrinya, dan dengan beraninya bocah itu memukuli bahkan menyiksanya.

“Aku akan membiarkanmu jika kamu yang akan menanggung semua akibatnya, tapi ini juga menyangkut kehidupan kedua keponakanku,” Rey berujar tenang, pria dihadapannya ini memiliki emosi yang sangat mirip dengan Varrel. Hingga ia harus ekstra bersabar untuk berbicara, agar dirinya juga tidak terpancing emosi.

“Kamu selalu mengguruiku tentang apa yang kulakukan, aku tahu persis apa yang kulakukan, Reynard.” peringat Rezvan.

Rey menghela nafasnya. “Aku memperingatkanmu dari kejadian fatal yang bisa saja terjadi di masa depan, aku juga tidak mau Gavarrel terus-terusan membenci ayah kandungnya. Karena bagaimanapun pada akhirnya dia akan kembali kepadamu,” pungkas Rey dengan bijak.

Rey sudah menghancurkan egonya, untuk terus mempertahankan Varrel disisinya. Anak itu berhak bahagia, dengan mulai berdamai dengan masa lalunya. Ia tahu ini kesalahan kedua orang tuanya dan juga orang tua Rezvan, hingga anak-anak yang tidak berdosa menjadi korbannya. Tidak!, mereka tidak akan menanggung dosa orang tua mereka.

Varrel-Ga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang