"Happy b'day sweetie!" ucap Mommy sambil mengecup kening-ku.
"Thanks, Mommy!" Daphney pun balas mendekap erat Mommy-nya.
Ya, hari ini, gadis itu berulang tahun yang ke-18.
"Make a wish!" bisik Zain yang berada disebelah Daphney sebelum, gadis itu meniup lilin ulang tahun-nya.
"I wish ... " Daphney tidak melanjutkan ucapan-nya.
"Hei, kenapa kau diam saja?" tanya Zain sambil menyikut Daphney.
"Aku sedang membuat harapan bodoh!" seru Daphney sambil memutar bola matanya.
Zain hanya mangut-mangut pertanda mengerti. Daphney pun menyelesaikan permohonannya dan memejamkan kedua mata-nya.
Para tamu undangan pun bertepuk tangan setelah Daphney menyelesaikan permohonannya.
"Apa permohonan-mu itu Daph?" tanya Zain penasaran.
"Rahasia!"
Zain mengerucutkan bibir-nya karena, mendengar jawaban semacam itu dari Daphney.
Acara pesta ulang tahun Daphney pun selesai. Para tamu undangan pun sudah pulang sehingga, dirumah Daphney hanya tinggal Mommy, dan Zain.
"Zain, kenapa kau tak pulang?" tanya Daphney menatap Zain yang masih berdiri ditempatnya.
"Jadi kau mengusirku?" tanya Zain sambil mengangkat alis-nya sebelah.
"Apa ada yang salah dengan-ku sampai-sampai kau menatap-ku begitu Daphney?" tanya Zain lagi. "Uh-eh, tidak sama sekali! aku hanya sedang melihat lalat yang hinggap di rambut-mu!" tetapi, yang kudapatkan adalah tawa menggejek dari Zain.
"Sejak kapan ada lalat didalam rumah-mu Daph?" lagi-lagi ia menertawai-ku.
Bagus sekali Daphney! jawaban konyol macam apa lagi itu? crap.
"Daphney .. ikut aku!" namun, dalam seketika Zain berhenti tertawa dan menarik pergelangan tangan-ku.
"Ada apa Zain? kau membuat tangan-ku sakit tahu!" protes-ku. Aku masih heran kenapa ia membawa-ku ke bukit?
"Aku ingin memberikan-mu hadiah Daphney .. apa kau tak mau?" tanya Zain dengan nada bicara-nya yang dibuat-buat.
"Bagaimana kalau tidak!"
Aku pun menatapi heels-ku yang sepertinya lebih menarik!
"Heels-mu itu lebih menarik ya?" tanya Zain.
Ya, tuhan! kenapa semua yang kulakukan selalu salah jika sedang bersama Zain? kenapa perasaan itu datang lagi
"Ini untukmu! karena, kau sudah mengajariku banyak hal berharga Daphney!" seru Zain sambil memberiku kalung berbentuk pesawat kertas.
"Kenapa harus pesawat kertas?" tanyaku.
"Apa kau ingat, sejak kecil kita ingin membuat pesawat kertas tetapi, aku tak pernah bisa membuatkannya untukmu! jadi, aku membelikanmu kalungnya saja. Hehehe!"
Aku hanya bisa tersenyum sambil memandangi kalung itu.
Sangat indah ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Paperplane ⇒ z.m
FanfictionI'd rather be called a boy and play with Paper airplanes, than be called a man and play with girl's heart. -Paperplane Amazing cover by Lou_Caster