Aku merindukan-mu Zayn Javadd malik ..
Aku merindukan senyuman-mu
Aku merindukan tawa-mu
Dan segala--nya tentang-mu
3 tahun kemudian ...
Seorang gadis tengah berjalan menyusuri kota Bradford sambil mengenggam erat sebuah benda ditangan kanannya.
Apa kau berada disini? ataukah kau masih berada di kota dimana menara big ben itu berdiri dengan tegak? atau bahkan kau sudah pergi ke benua lain? aku merindukan-mu ...
"Maaf, miss, apa anda tersesat?" tanya seorang pejalan kaki. Tersesat? jelas-jelas aku sudah mengetahui seluk beluk kota ini mana mungkin aku tersesat. "Aku tidak tersesat! aku warga Bradford!" seru-ku pada si penjual peta itu. Ya, aku sering mendengar tentang penjual-penjual peta dikotaku namun, mana mungkin aku tersesat? jelas-jelas aku warga kota Bradford dan sejak kecil aku sudah tumbuh dewasa dikota ini.
Penjual peta itu pun berjalan menjauh dariku. Huft! baguslah .. aku juga sedang ingin sendiri. Aku memutuskan untuk mampir ke Starbucks. Aku jadi memikirkan anak itu. Dimana anak itu tinggal sekarang? dulu, disaat kami baru pertama kali bertemu ia terlihat seperti seorang pengecut. Tetapi, aku selalu berusaha membuatnya untuk berani dan menghapus fikiran-fikiran bahwa semua orang asing adalah orang jahat.
Saat kami tumbuh dewasa, ia pun mengajariku apa itu arti dari 'cinta'
Bahkan, saat ini aku sudah tahu apa arti dari kata-kata tersebut! aku menyesali semua perbuatan bodoh-ku. Kenapa tak pernah terpikirkan oleh-ku? kenapa aku tidak tahu arti kata itu sejak dulu? kenapa aku tidak menyadari perbuatan yang dilakukan anak itu selama ini? kenapa dulu aku harus sebodoh itu? sampai pada akhirnya, orang yang kucintai telah pergi menjauh barulah aku menyadarinya.
Aku benar-benar merindukannya .. sepasang mata cokelat yang selalu menatapku dengan penuh arti itu.
Aku merindukan sesosok Zayn Javadd Malik.
Aku menyeruput minuman yang ada dihadapan-ku sambil menimang-nimang kalung berbentuk pesawat pemberian Zayn.
Bukankah Zayn pernah mengatakan pada-ku? ia ingin sekali bisa membuatkan-ku sebuah pesawat kertas. Tetapi, sampai sekarang ia belum bisa mewujudkannya. Bagaimana kalau aku saja yang mewujudkan semua mimpi kami sejak kecil?
Setelah dari Starbucks aku pun berlalu pergi menuju sebuah toko yang menjual berbagai peralatan alat tulis. Aku pun memasuki toko yang terbilang cukup sepi itu.
"Ada yang bisa saya bantu, Miss?" tanya sang pelayan.
"Apa ada origami?" tanya-ku. Pelayan toko itu pun membuka sebuah laci yang berisikan cukup banyak kertas origami.
"Ini origami terbaik yang kami punya!" seru-nya lagi.
Huh, bukankah semua origami sama saja? mungkin, itu adalah cara si pelayan toko saja agar barang-barangnya cepat laku terjual.
Aku pun memilih beberapa pack origami setelah itu membayarnya di kasir dan berlalu pulang.
Aku akan mewujudkan mimpi kita sewaktu kecil, Zayn! walaupun, mimpi itu belum terwujud selama bertahun-tahun tetapi, aku akan mewujudkannya sekarang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Paperplane ⇒ z.m
FanfictionI'd rather be called a boy and play with Paper airplanes, than be called a man and play with girl's heart. -Paperplane Amazing cover by Lou_Caster