Daphney pov
"Z--Zayn?" aku tidak berani menatap kedalam kedua manik mata hazelnya itu. Aku benar-benar tidak ingin bertemu denganya tetapi, itu semua terlambat karena, kini aku sendiri yang pergi menemuinya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Zayn dingin.
"T--tidak, aku, aku yeah, aku hanya sedang ingin ke toilet namun, aku sempat melihat ada orang sedang berdiri diatas balkon jadi, kupikir itu salah satu crew ternyata, bukan!" aku memang cukup bodoh dalam hal berbohong namun, setidaknya itu jawaban yang bagus bukan?
"Untuk apa kau mencari seorang crew?" tanya Zayn dengan nada dinginnya seperti biasa. Apa dia ingin menjadi manusia es kalau terus menerus bersikap dingin seperti itu?
"Baiklah, aku harus pergi ke toilet!" seruku sambil berjalan meninggalkan Zayn.
"Bukankah didalam kamar hotelmu itu ada toilet? huh."
Skak mat!
Aku benar-benar tidak pandai berbohong!
"Ya--ya, jadi sebaiknya aku kembali kekamarku!" namun, belum sempat aku meneruskan langkahku, Zayn sudah menghalangiku.
"Kau memang sama seperti dulu ya, Daph? selalu saja tidak pandai berbohong!" seru Zayn seketika membuat lidahku kelu.
"I miss you, Daphney" ucap Zayn cukup pelan namun, aku masih bisa mendengarnya.
Aku tidak tahu harus melakukan apa. Namun, kakiku memberiku intruksi untuk terus berjalan menuju kamarku.
Zayn pov
Apa yang baru saja kulakukan?
Kurasa, aku harus memulai semuanya dari awal lagi. Ya, aku akan melupakan perasaanku pada Daphney walaupun, itu sangat berat dan hal itu termasuk dalam daftar hal yang tidak kusukai. Akan tetapi, itu adalah satu-satunya pilihan agar, aku dan Daphney tidak terus seperti ini.
Baiklah, tekadku sudah bulat untuk memulai semuanya dari awal.
So we can start it all over again
KAMU SEDANG MEMBACA
Paperplane ⇒ z.m
FanfictionI'd rather be called a boy and play with Paper airplanes, than be called a man and play with girl's heart. -Paperplane Amazing cover by Lou_Caster