Seorang gadis tengah melipat-lipat sebuah kertas origami sehingga, terbentuklah sebuah pesawat kertas yang indah.
Gadis itu pun bangkit dari posisi duduknya setelah itu ia berlari-lari kecil dan menerbangkan pesawat kertas itu hingga melambung tinggi di langit biru.
Setelah itu, gadis itu kembali ke posisi duduk-nya sambil menatap sebuah pesawat kertas yang sudah melambung dengan tingginya diatas langit sana.
Daphney pov
Satu lipatan, dua lipatan, dan tiga lipatan pesawat kertas pun sudah siap untuk diterbangkan. Namun, sebelum-nya aku harus menuliskan harapan-ku didalamnya.
Aku berharap dapat bertemu dengannya kembali ...
Setelah itu, kututup spidol milikku dan segera kuterbangkan pesawat itu hingga terbang tinggi di atas langit yang sangat cerah hari ini.
Ya, aku sedang melipat-lipat origami ini hingga menjadi pesawat-pesawat kertas. Bukankah aku dan Zayn memiliki harapan untuk dapat membuat pesawat kertas ini pada saat kami berusia sekitar enam tahun? jadi, sekarang aku ingin mewujudkan harapan kami itu. Walaupun, belasan tahun sudah terlewat.
Apa kau tahu kenapa aku menuliskan harapan didalam pesawat kertas itu? ya, itu adalah harapan-ku agar sampai kepada tuhan.
Mungkin kau akan mengira aku terlalu bodoh. Kenapa kau tidak berdoa saja? mungkin, itulah hal yang muncul dalam pikiran-mu. Tetapi, entah kenapa aku merasa lebih lega saja setelah menuliskan harapan-harapan itu. Ya, kini aku tengah berada diatas bukit dimana saat Zayn menyatakan cintanya berulang kali padaku dan, dimana saat ia mengungkapkan seluruh perasaan hatinya.
Sungguh, hati-ku terasa perih tiap kali mengingatnya ...
Zayn malik ..
Zayn pov
"Bye, Perrie! aku akan merindukan-mu!" seru-ku pada gadis itu. "Aku juga akan merindukan-mu Zaynie!" seru Perrie.
"Sampai jumpa natal nanti Zayn!" teriak Perrie sambil melambaikan tangannya kearah-ku. Aku pun membalas lambaian-nya dan menatap kepergian gadis itu.
Ya, Perrie akan ada tour di L.A. selama satu bulan. Sehingga, aku dapat bertemu kembali dengannya pada saat natal.
Aku pun melangkahkan kaki-ku keluar dari bandara. Dengan cepat aku melangkahkan kedua kakiku menuju parkiran mobil. Karena, aku tidak ingin ada fans ataupun paparazzi yang menyadari kehadiran-ku ini atau, aku bisa-bisa terkepung oleh mereka.
Setelah itu, segera kutancap gas menuju basecamp one direction.
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
"Hey, mate!" seru Harry sambil menepuk pundakku. "Oh, betapa malangnya D.J.Malik yang telah ditinggal oleh kekasih-nya!" seru Louis dengan nada bicara-nya yang benar-benar merusak gendang telinga!
Aku hanya memutar bola mata-ku karena, sudah terbiasa oleh sikap Louis yang kelewat idiot itu.
"Baiklah, maafkan aku Zain!" seru Louis lagi sambil mencolek-colek lengan-ku.
Zain?
Seorang gadis tengah meneriakkan nama-ku. "Zain!" gadis itu pun berlari kearah-ku sambil menampakan senyuman terindah diwajahnya. Gadis yang benar-benar mengajariku banyak hal dan ... kini, gadis itu sudah pasti beranjak dewasa dan tumbuh menjadi seorang gadis cantik seperti Perrie atau bahkan melebihi Perrie.
Daphney, nama gadis itu.
"Zayn?" tanya Louis menyadarkan-ku dari lamunan-ku akan Daphney.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paperplane ⇒ z.m
FanfictionI'd rather be called a boy and play with Paper airplanes, than be called a man and play with girl's heart. -Paperplane Amazing cover by Lou_Caster