80. Struggle and Trying to Survive For Bring Her Back

26 4 0
                                    

       "Mwo??!!!" Hyeon Joon terjingkat dan langsung bangkit dari tidurnya. Semula ia masa bodoh saat berpikir Chan Bin membangunkannya tengah malam karena urusan tidak penting. Tapi setelah mendengar Nam Joon menyusup ke rumahnya dan mau membawa lari Kim, ia jadi marah.
       "Ye, chaeseonghamnida," Chan Bin membungkuk, meminta maaf.
       "Bagaimana bisa?! Hah?!!!" marah Hyeon Joon sambil berteriak.
       "Geugeo . . . Nado moeroegaesseumnida." (itu . . . aku juga tidak tahu).
       "Aish. Temukan mereka cepat! Jangan sampai mereka membawa Kim," perintah Hyeon Joon.
       "Algaesseumnida," jawab Chan Bin, lalu meninggalkan kamar Hyeon Joon.
                               ***
       Gubraaaaaaak . . . . .

       Satu pengawal tersungkur membentur tumpukan peti kayu. Dengan jurus tendangan maut Kim, ia langsung kesakitan. Kalau hanya pengawal biasa seperti ini, tidak ada apa apanya untuk seorang atlet Taekwondo seperti Kim. Tapi kalau jumlahnya sebanyak ini, jadi PR juga.
       Jungkook terus mendesah bahkan mengumpat lantaran pengawal pengawal itu terus berdatangan. Ia dan Kim benar benar tidak bisa berhenti bertarung. Satu tumbang, datang yang lain lagi. Begitu seterusnya. Ia dan Kim sudah kelelahan, berpeluh, dan tubuh juga sudah mulai sakit semua. Mereka bahkan tidak sempat menarik napas walaupun hanya sedetik.
       "Kim(ssi), gwaenchanie?" tanya Jungkook sambil terus menangkis serangan para pengawal itu. Lalu sesekali ia juga menyerang mereka dengan tinju dan tendangan.
       "Ne. Gwaenchanhaeyo," jawab Kim.
       "Kau masih kuat?"
       "Ya, aku masih kuat."
       "Fighting!!!" teriak Jungkook sambil melayangkan bogeman ke wajah pengawal hingga pengawal itu tersungkur ke tanah entah untuk yang keberapa kalinya.
       "Fighting!!!" Kim juga turut berteriak seraya menendang perut pengawal itu hingga terjatuh dan kesakitan sambil memengang perutnya yang nyeri luar biasa. Ya, luar biasa. Karena ini bukan tendangan yang pertama  ia dapatkan. Sebelum ini, ia sudah mendapat pukulan, tinju, dan juga tendangan yang bertubi tubi. Sehingga badan rasanya remuk.
       Tapi dengan segenap kemampuan yang Jungkook dan Kim miliki, sebagian besar para pengawal itu sudah tidak berdaya lagi. Mereka tampak meringis kesakitan sambil tergeletak di rerumputan dalam keadaan babak belur.
       "Khajja," Jungkook langsung menarik tangan Kim dan lari dari sana. Tapi baru beberapa detik, pengawal lain mulai berdatangan lagi dan mengejar mereka berdua. Dengan cekatan, Jungkook melemparkan segenggam kelereng yang Seok Jin berikan padanya. Cukup berguna juga walaupun konyol.
       Apa lagi yang mungkin terjadi? Pengawal pengawal itu terpeleset dan saling menimpa satu sama lain. Waktu seperti itulah, Jungkook memanfaatkannya untuk kembali melarikan diri bersama Kim. Entah dimana mereka berdua akan bertemu dengan Seok Jin dan yang lainnya.
                               ***
       "Huaaa . . . . . Huhuhu," Seok Jin kehabisan energi karena terus berlari. Saat kemudian ia kebingungan akan berlari kemana lagi. Di depannya ada 2 koridor. Dia harus memilih yang mana? Sudah dia tidak tahu dimana ini. Yang penting dia harus lari dan berakhir tanpa arah seperti ini.
       Beberapa detik kemudian, gerombolan pengawal itu melihat Seok Jin di ujung koridor. Masih tidak tahu juga mau lewat mana. Seok Jin jadi frustasi dan panik. Spontan ia mengeluarkan sebuah botol kecil dari saku jaket. Lalu ia menaburkan seluruh serbuk yang ada di dalam botol itu hingga berterbangan dan menerpa pengawal yang terus mengejarnya.
       Dan, voila! Mereka tidak bisa melihat. Perih dan panas. Biarkan pengawal pengawal itu merasakan sensasi panasnya lada yang akan membakar mata mereka. Tanpa buang buang waktu, Seok Jin langsung berlari sekencang kencangnya dan asal menyusuri koridor. Entah koridor yang ia pilih di antara 2 koridor tadi akan membawanya kemana. Yang terpenting, lari saja dulu.
                                  ***

       Byuuuuuuuuuuurrrr

       "Aish," Jimin kesal karena Taehyung mempersulitnya dengan tercebur ke dalam kolam.
       "Tolong . . ." ujar Taehyung sambil sesekali menyembulkan kepalanya ke permukaan.
       Akhirnya Jimin menarik Taehyung dari air dengan cepat. Mereka berdua memang sempat memperlambat para pengawal itu tadi. Tapi mereka pasti akan melihat Jimin dan Taehyung di kolam renang.
       "Ppalliwa. Aish," Jimin mencoba meraih tangan Taehyung. Sambil sesekali ia mengomel karena Taehyung sangat ceroboh. Berlari saja bisa sampai tercebur ke kolam.
       "Ppalliwa."
       Taehyung mencoba meraih tangan Jimin dan naik ke tepi kolam. Detik berikutnya Jimin sudah menarik Taehyung sambil berlari. Bahkan Taehyung masih dalam keadaan pakaian basah. Dia tampak seperti selembar kain yang dicelup lalu langsung diangkat dari air. Airnya masih bercucuran. Kurang lebih seperti itulah kondisi Taehyung saat ini.
                                ***
       Seok Jin hanya tahu menyusun proposal, mengadakan rapat, melakukan persentasi, memenangkan tender, dan memasak. Ia sama sekali tidak pandai bela diri Taekwondo seperti Jungkook dan Kim. Jadi, sebenarnya ia butuh lebih banyak lada.
       "Yak, Jin hyung!" panggil Yoon Gi sambil berusaha melawan para pengawal yang mengerubunginya.
       "Ambil ini!" Seok Jin melemparkan botol lada ke arah Yoon Gi dan langsung di tangkap olehnya. Tidak usah basa basi lagi, Yoon Gi langsung mencabut tutup botol tersebut dan menaburkan seluruh isinya.
       "Ais," Yoon Gi kesal, lalu berlari melarikan diri. Posisinya tidak begitu jauh dengan Seok Jin sehingga mereka berlari bersama.
       "Kau ini menyebalkan sekali," tahu tahu Yoon Gi langsung mengomeli Seok Jin.
       "Mwoga?"
       "Kenapa kau menghabiskan semua ladanya?"
       "Eung?"
       "Harusnya kau menyisakan lebih banyak untukku."
       "Mana aku tahu. Kupikir kau tidak membutuhkannya."
       "Ah," desah Yoon Gi.
                                ***
       Rumah ini sungguh begitu luas sampai sampai Ho Seok keluar masuk tempat parkir. Perasaannya ia sudah keluar dari parkiran. Tapi nyatanya ia selalu kembali masuk dan berakhir di sana. Pengawal mungkin belum mengetahui keberadaannya. Tapi kalau Ho Seok terus berputar putar di sini, mereka pasti akan menemukannya, lalu Ho Seok akan ditangkap dan . . . Tamat sudah.

OUR HIDDEN FAMILY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang