11. Kamu?

3.4K 241 5
                                    

"Kana, nanti pulang sekolah sama siapa?" tanya Bulan.

"Sama Aidan dong. Katanya dia mau ngajak aku jalan-jalan," ucap Kana semangat.

"Wah Aidan romantis banget sih. Dia pasti cinta banget sama lo, Na."

Kana yang tadinya semangat sekarang menjadi lesu. Apa benar Aidan mencintainya? Mungkin iya. Kalau Aidan tidak mencintai Kana, tidak mungkin Aidan memaksa Kana berpacaran dengannya.

"Kenapa?" tanya Bulan.

"Gue ngerasa Aidan udah bosen sama gue, Lan. Dia berubah akhir-akhir ini. Dia kayak cuek gitu. Dia kayaknya gak cinta sama gue deh," ucap Kana sedih.

"Kalau dia bosen sama lo, ngapain ngajakin lo jalan? Kalau dia gak cinta sama lo, ngapain dia ngajak lo pacaran? Maksa dan ngancem lo lagi," ucap Bulan.

"Iya juga sih. Mungkin dia emang sibuk makanya cuek ke gue," ucap Kana berusaha positif thinking.

"Tapi... gue... eh bukannya gue ngomong gak bener nih ya."

"Apaan?" tanya Kana penasaran.

"Kok Aidan kayak deket banget sama Kak Misha. Lo tahu Kak Misha kan? Senior kita yang jadi OSIS itu," ucap Bulan. Kana jadi teringat saat Aidan tidak jadi menjemputnya karena ke sekolah bersama Misha. Tapi kan Aidan sudah bilang kalau Aidan ketemu Misha di jalan.

"Aidan kan deket sama banyak cewek, Lan," ucap Kana kesal.

"Aidan juga sering jalan-jalan di sekolah sama Kak Misha. Sampai-sampai ada gosip mereka pacaran," ucap Bulan.
"Kalian kenapa gak ngumbar hubungan kalian sih? Kan kalau gitu gak mungkin ada yang deketin Aidan."

"Ya gak tahu. Aidan gak pernah nyinggung soal itu."

***

"Aidan!" panggil Kana saat melihat Aidan yang sedang berjalan di koridor. Di belakang Kana ada Jordan yang tadi tiba-tiba menjemput Kana untuk mengajak Kana pulang bareng. Akan tetapi Kana sudah ada janji dengan Aidan. Jadinya Jordan hanya mengantar Kana untuk mencari Aidan.

"Kana..."

"Jadi?" tanya Kana. Ia sudah bersemangat akan jalan-jalan dengan Aidan.

"Jadi. Kamu mau ke mana?"

Kamu? Astaga Kana ingin melayang rasanya saat Aidan bilang 'kamu'. Aidan sungguh mahir membuat jantung Kana berdegup kencang. Untung saja Kana tidak memakai alat pendeteksi degup jantungnya. Jika alat itu berbunyi, bisa-bisa Jordan langsung melarikan Kana ke rumah sakit karena mengira Kana kambuh.

"Ke mana aja asal sama kamu," ucap Kana sambil tersenyum malu-malu.

"Ngapain lo jalan sama cewek gue?" tanya Aidan dengan nada tidak suka.

"Kana sahabat gue. Salah kalau dia jalan sama gue?"

"Salah. Dia cewek gue. Kana milik gue," ucap Aidan sambil memeluk pinggang Kana dengan posesif. Jordan menatap Aidan jengah. Tidak akan ada habisnya.

"Ayo, Na!" ajak Aidan. Kana dan Aidan pun pergi meninggalkan Jordan sendirian di koridor.

"Kana, alatnya pakai!" teriak Jordan saat menyadari Kana tidak memakai alat pendeteksi jantungnya. Kana mengacungkan jempolnya dari jauh.

Update tanggal 23 Desember 2019 pukul 16.28 PM

Aidan's Trap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang