Jelajah malam adalah acara malam ini. Banyak sekali yang antusias dengan acara ini karena sangat menantang. Akan tetapi, ada juga yang takut karena ini sudah malam dan juga tempat mereka kemah adalah hutan... sejenis hutan.
"Kalian bebas memilih pasangan untuk jelajah malam kali ini," ucap Pak Yanto. Semuanya langsung bersorak gembira karena bebas memilih teman untuk jelajah malam.
"Usahakan cewek cowok biar yang cewek ada jagain," ucap Pak Yanto. Kana bersorak gembira dalam hati. Kana bisa mengambil kesempatan ini untuk berduaan dengan Aidan."Aidan sama aku," ucap Kana sambil memeluk lengan Aidan dari samping. Aidan hanya merespon seadanya sambil melepaskan lengannya dari tangan Kana.
"Ayo jalan mulai sekarang," ucap Pak Yanto. Semua murid pun mulai berjalan meninggalkan lokasi kemah.
"Udah minum obat?" tanya Aidan. Kana mengangguk. Jalanan yang tidak rata membuat Kana susah untuk berjalan karena tidak terbiasa. Terlebih lagi jalannya adalah jalan tanah.
"Aku seneng deh bisa ikut kemah," ucap Kana berusaha memecahkan keheningan.
"Hmmm..."
"Kamu sering ikut kemah?"
"Iya."
"Setelah sekarang, apa aku bisa ikut lagi?" tanya Kana lebih mengarah pada pertanyaan untuk dirinya sendiri.
"Ikut aja lagi."
"Katanya di sini ada air terjun," ucap Kana.
"Gak ada."
"Dimas bohong dong," gumam Kana.
"Aidan tungguin," ucap Kana yang berusaha mengejar Aidan. Kana tidak melihat ada kayu di depannya karena Kana mengarahkan cahaya senter yang ia bawa ke tubuh Aidan. Kana takut Aidan tiba-tiba hilang.
"Aw!" pekik Kana saat menyadari kakinya tergores kayu saat mengejar Aidan. Kana berjongkok dan mengarahkan senternya ke lukanya untuk melihat lukanya. Aidan menoleh dan berbalik.
"Ceroboh," gumam Aidan. Ia sama sekali tidak berniat membantu.
"Bisa jalan?" tanya Aidan. Kana mendongak. Aidan masih dalam posisi tadi, lumayan jauh di depannya. Aidan tidak berniat menolongnya."Bisa." Kana kembali berdiri sambil berjalan tertatih-tatih. Kana berusaha menyamakan langkahnya.
"Akhhh!" pekik Kana lagi.
"Kenapa lagi?!" bentak Aidan kesal.
"Sa-sakit..." ucap Kana sambil memegang dadanya yang terasa nyeri. Kana terengah-engah saat merasa ia kekurangan oksigen. Kana merasa sesak.
"Tuhan, tolong jangan sekarang," batin Kana berdoa agar rasa sakitnya hilang.
"Kita istirahat dulu ya, Dan," pinta Kana sambil mendudukkan dirinya di sebuah kayu bekas pohon yang ditebang.
"Gue nahan selama ini," ucap Aidan sambil menghela napasnya kasar. Kana bingung dengan arah omongan Aidan.
"Maksudnya?"
"Gue muak sama lo! Iya gue gak cinta sama lo! Gue gak sayang sama lo! Puas?!" teriak Aidan meluapkan isi hatinya. Kana terkejut dengan pengakuan Aidan. Ternyata Aidan tidak memiliki perasaan istimewa untuknya. Lalu kenapa Aidan rela putus dengan mantan-mantannya demi Kana?
"Kenapa?"
"Ceny bener, lo ngerepotin! Gue muak sama lo yang selalu sakit, Kana!"
"Terus kenapa kamu rela putus sama pacar-pacar kamu?" tanya Kana. Ia masih tidak percaya dengan pengakuan Aidan. Sejak Aidan putus dengan pacar-pacarnya yang sekarang sudah menjadi mantan, Kana percaya sepenuhnya kepada Aidan. Kana percaya Aidan benar-benar cinta padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/115449575-288-k541433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Trap (END)
Teen FictionKanafa Nia Lovata, punya penyakit jantung yang sering kambuh. Hari pertama MPLS Kana diklaim sebagai pacar Aidan Dimarka Arion. Kana akui Kana memang terpesona dengan Aidan. Tapi Kana yang polos membuat Kana tidak menyadari Aidan punya banyak paca...