31. Penjelasan

5.7K 265 4
                                    

"Na!"

"Kana!"

"Kanafa!"

"Berhenti, Na!"

Aidan tidak menyerah sedikit pun untuk mendekati Kana. Buktinya Aidan terus saja mengganggu Kana sampai pulang sekolah.

"Na, tunggu!" teriak Aidan sambil berlari kecil untuk menyusul Kana di pinggir lapangan.
"Pulang sama gue ya," ucap Aidan sambil menahan tangan Kana.

"Apaan sih, Dan?" lirih Kana.

"Pulang sama gue ya. Gue mohon," ucap Aidan memelas.

"Gue udah bilang gue gak mau deket-deket sama lo," ucap Kana sambil mendorong Aidan. Aidan tidak goyah sedikit pun.

"Kana, gue gak bakalan nyakitin lo lagi, Na. Gue sayang sama lo. Percaya sama gue," ucap Aidan.

"Lo gak bisa bohongin gue lagi. Lo bilang sayang sama gue tapi nyatanya lo sayangnya sama Misha. Gue gak percaya sama lo," lirih Kana sambil menatap Aidan sendu. Aidan terkejut karena Kana mengetahui ia menyayangi Misha. Mungkin Kana mendengarnya saat di toilet dan membuat Kana salah paham.

"Lo salah paham, Na. Gue—"

"Salah paham apa lagi? Gue jelas-jelas denger lo terpuruk banget karena Misha kecelakaan. Lo gak pernah sayang sama gue! Gue benci sama lo, Dan!" jerit Kana sambil menangis. Kana merasa tertipu lagi dengan kata-kata Aidan.

"Gue emang sayang sama Misha, Na. Tapi—"

"Gue gak mau denger apa-apa lagi dari lo. Lo selalu bohong," kata Kana, lalu membalikkan badannya bersiap untuk pergi, tapi Aidan malah menarik tubuh Kana dan memeluk Kana.

"Lepasin, Aidan! Lepasin! Lo udah nyakitin gue! Gue gak mau lagi berurusan sama lo! Lepasin!" jerit Kana sambil berusaha melepaskan pelukannya. Kana terus meronta-ronta, tapi Aidan tetap memeluknya dengan erat.

"Gue cuma cinta sama lo. Gue sayang sama lo sebagai pacar. Gue sayang sama Misha sebagai kakak, Na. Gue gak ada perasaan apapun sama Misha," jelas Aidan. Kana yang tadinya memberontak sekarang menjadi diam. Hanya isakan Kana yang terdengar sekarang. Mereka berdua tidak berbicara sedikit pun.
"Gue gak bohong sama lo," ucap Aidan lagi.

"Alasan lo mutusin gue apa, Dan? Gue ngerepotin kan? Lo muak sama gue kan? Itu namanya cinta?" tanya Kana. Kana tidak meronta lagi di pelukan Aidan.

"Enggak, Na. Gue ada alasan mutusin gue. Bukan karena itu," kata Aidan. Ia makin mengeratkan pelukannya saat Kana berusaha untuk melepaskan pelukannya.

"Terus apa, Dan? Gue perlu tahu biar gue mutusin percaya atau gak sama lo," gumam Kana.

"Karena lo sakit dan gue—"

Kana mendorong Aidan dengan sekuat tenaganya hingga pelukannya terlepas. "Makanya kenapa lo sekarang deketin gue lagi? Harusnya lo jauhin gue. Lo gak suka kan sama cewek berpenyakitan kayak gue?"

"Kana! Biarin gue ngomong dulu!" bentak Aidan. Kana terkejut karena Aidan membentaknya. Kana mulai menangis karena takut dengan bentakan Aidan.
"Na, maaf gue bentak lo," ucap Aidan sambil berusaha menggapai tangan Kana, tapi Kana menepisnya begitu saja.

"Gue minta lo jauh-jauh dari gue. Gue emang belum move on dari lo, tapi gue bakal berusaha kok," ucap Kana sambil tersenyum miris. Kana berjalan perlahan meninggalkan Aidan.

"Gue takut lo ninggalin gue pas gue sayang-sayangnya, Na! Gue takut lo pergi!" teriak Aidan.

"Gue bakalan sembuh buat lo, Dan. Tunggu gue ya," batin Kana.

Update tanggal 5 Januari 2020 pukul 17.28 PM

Aidan's Trap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang