36. Aidan Badmood

3.9K 205 18
                                    

Komentarnya dong 😢

Pagi ini Aidan sekolah bersama Kana. Tangan mereka terus saja menempel seperti ada lem di sana. Kana sangat senang sekali karena ia bisa kembali bersekolah.

"Seneng banget kayaknya," sindir Aidan saat melihat Kana yang tidak henti-hentinya tersenyum dan menyapa orang yang dikenalnya sepanjang perjalanan menuju kelas.

"Iya, seneng banget deh bisa sekolah lagi," ucap Kana sambil tersenyum. Aidan berdecak kesal melihat Kana menyapa dan tersenyum pada kaum adam.

"Ya gak usah senyum sama cowok lain bisa kali," ucap Aidan sambil membekap mulut Kana agar tidak bisa tersenyum. Kana langsung memberontak hingga bekapan Aidan terlepas.

"Kamu mau bunuh aku ya, Dan?"

"Ya makanya jangan senyum-senyum gitu. Kayak orang gila tahu," ucap Aidan kesal.

"Ya udah gak senyum lagi," ucap Kana dengan ekspresi datarnya.

"Eh Roni! Pagi, Ron. Udah lama gak ketemu," kata Kana sambil tersenyum pada seorang cowok berkacamata. Itu teman sekelasnya yang merupakan kutu buku.

"Hai, Kana. Kok baru sekolah?" kata Roni ramah dan tersenyum juga. Aidan mengerjap-ngerjapkan matanya memandang Kana yang berinteraksi dengan Roni. Apalagi Kana yang melepaskan tangannya untuk menghampiri Roni. Aidan merasa sangat kesal.

"Heh! Lo ngapain senyum-senyum lihat pacar gue? Pergi sana!" usir Aidan sambil merangkul Kana. Roni yang merasa Aidan berubah menjadi sangar pun tidak mau cari gara-gara. Roni memilih pergi meninggalkan pasangan itu.

"Dari tadi tebar pesona mulu. Kamu mau balas dendam ya?" tuduh Aidan sambil melepaskan rangkulannya. Aidan menatap Kana kesal. Kana malah tertawa melihat tingkah laku Aidan yang sangat menggemaskan itu.

"Tebar pesona? Gak usah tebar pesona juga pesona aku nyampai ke mana-mana," ucap Kana dengan percaya dirinya yang tinggi.

"Ayo masuk!" ajak Aidan sambil menggenggam tangan Kana. Mereka pun masuk ke kelas mereka.

"Pagi semua!" sapa Kana dengan ceria. Seluruh isi kelas langsung menoleh ke sumber suara.

"KANA?!"

Kana langsung dikerubungi oleh teman-temannya.

"Kana, yaampun lo kemana aja?"

"Kana gue kangen lo!"

"Akhirnya lo sekolah juga."

"Ke mana aja sih, Na?"

"Akhirnya gue bisa cuci mata," celetuk seorang cowok yang sedang memandang Kana. Nama cowok itu adalah Marvel.

"Heh! Apa lo bilang tadi? Kalau lo lihatin Kana lagi, gue warnain mata lo pakai spidol hitam," omel Aidan sambil menatap Marvel tajam.

"Pelit banget sih, Dan. Kana kan jomblo jadi Kana milik semua orang dong," ucap Marvel sambil terkekeh.

"Dasar kurang belaian. Gue udah balikan sama Kana," ucap Aidan dengan senyum kemenangan. Marvel pun mendengus kesal.

"Woahhh bakalan makan-makan gratis nih!"

"Pajak balikan ya!"

"Harus makan gratis sekarang!"

"Traktiran sekelas cuy!"

"Iya nanti ditraktir Aidan. Dia banyak duit," ucap Kana sambil tertawa. Ia melirik Aidan yang tampak cemberut.

"Ayo duduk, Na!" ajak Aidan sambil menarik tangan Kana untuk duduk di bangkunya.

"Balikan juga kalian akhirnya," ucap Bulan yang menghampiri Kana dan Aidan ke mejanya.

"Lo harus jelasin kenapa lo gak sekolah sebulan," tuntut Olivia tidak sabaran.

"Jahat banget sih lo gak ngasih tahu gue," ucap Helena.

"Iya nanti kita makan bareng di kantin terus ngobrol bareng. Kita ladies time nanti," ucap Kana sambil tersenyum. Aidan langsung menatap Kana tidak terima.

"Kamu makannya sama aku, Na."

"Kita kan udah kemarin makan bareng. Jadi sekarang waktunya aku sama temen-temen aku," ucap Kana. Aidan pun berdecak kesal karena permintaannya tidak dituruti. Aidan menelungkup wajahnya di kedua tangannya yang terlipat.

"Yah ngambek," gumam Kana.

***

Aidan menatap sebal meja di seberang sana. Ia mengaduk-aduk makanannya tanpa memakannya sedikit pun. Aidan kesal sekali karena Kana memilih makan bersama teman-temannya.

"Makan aja kali, Dan. Gak usah melotot gitu. Mau keluar mata lo tuh," ucap Indra yang sedang memakan makanannya dengan lahap.

"Lo gak suka makan sama temen lo?" tanya Elvan.

"Bukannya gak suka. Tapi gue enek lihat muka lo," ucap Aidan pedas. Dia sedang badmood sekali hari ini. Sejak pagi Aidan ngambek, bukannya dibujuk oleh Kana, ia malah didiamkan.

"Kasar ih," gerutu Elvan kesal.

"Lihat deh. Ketawa-ketawa bahagia banget tanpa gue," gerutu Aidan sambil menatap ke arah Kana yang tertawa terbahak-bahak bersama Bulan, Olivia, dan Helena.

"Kalau Kana ketawa-ketawa sama cowok lain baru lo marah. Biarin aja kali sama temen-temennya. Udah lama mereka gak ketemu," ucap Indra. Aidan berdecak kesal, lalu makan makanannya dengan rakus.

"Eh eh lihat deh siapa yang nyamperin Kana," ucap Elvan sambil melihat ke tempat Kana berada. Aidan langsung berhenti makan saat melihat Jordan, Sam, dan Dimas makan di meja yang sama dengan Kana.

"Anjir ngapain dia duduk di depan pacar gue?"

"Sabar, Dan," ucap Indra sambil menepuk-nepuk pundak Aidan agar Aidan tidak emosi.

"Gak bakalan gue biarin dia deketin Kana," ucap Aidan, lalu berjalan cepat menuju meja yang ditempati oleh Kana.

"Bagus, Dan! Jangan dibiarin! Kasih pelajaran! Sikat!" teriak Elvan menyemangati Aidan. Elvan langsung menjadi pusat perhatian karena berteriak sembarangan.

"Kompor meledak lo, Van," ucap Indra.

"Kana!" panggil Aidan geram.

"Kenapa?" tanya Kana polos.

"Udah selesai makannya?" tanya Aidan menahan kekesalannya.

"Udah dari tadi, kok. Kenapa emang?"

"Ngapain masih di sini? Ayo pergi!"

"Ihhh aku kan masih mau kangen-kangenan sama mereka," ucap Kana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya nanti kangen-kangenannya. Sekarang ke kelas ya," ucap Aidan sambil menarik tangan Kana. Aidan menyempatkan diri untuk menatap Jordan dengan tatapan membunuhnya.

"Apa lo lihat-lihat?" tanya Aidan kesal saat melihat Jordan menatapnya juga.

"Sadar woy! Lo yang lihat-lihat gue duluan. Suka lo sama gue?" kata Jordan dengan nada nyolot.

"Ck... jangan berantem deh," ucap Kana kesal. Ia pun akhirnya menyeret Aidan agar pergi menjauh dari Jordan. Keduanya memang tidak bisa berada berdekatan karena akan terus bertengkar.

Update tanggal 12 Januari 2020 pukul 17.15 PM

Aidan's Trap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang