27. Saran dari Alwan

4.7K 231 7
                                    

Aidan mengguling-gulingkan tubuhnya di kasurnya. Aidan sesekali mengecek ponselnya yang terus-menerus berbunyi tapi tidak dihiraukan oleh Aidan. Pacar-pacarnya menelponnya bahkan ada yang mengirim spam chat. Aidan tidak menghiraukan mereka karena bukan mereka yang Aidan harapkan.

"Udah deh, dari tadi HP lo bunyi, berisik tahu!" ujar Alwan. Cowok itu duduk santai di sofa Aidan dengan mengangkat kedua kakinya sambil bermain ponsel.

"Kalau berisik ngapain lo di sini? Betah banget di sini," gerutu Aidan.

"Gue suka di kamar lo," ucap Alwan. Cowok itu bangun dari duduknya dan berjalan menuju kasur tempat Aidan berguling-guling. Dengan kasarnya Alwan mendorong tubuh Aidan hingga terjatuh, lalu Alwan tidur dengan santainya.

"Lucknut lo! Sakit anjing!" teriak Aidan kesal.

"Lagian ngapain sih lo guling-guling gak jelas? Ganggu pemandangan tahu!" ucap Alwan tak berperasaan.

"Sialan lo! Gue lagi galau lo gangguin. Pergi lo!" usir Aidan.

"Cerita aja kali," ucap Alwan. Ia meletakkan ponselnya di meja, lalu kembali tiduran terlentang.

"Gue putus sama Kana."

"Ya terus? Kan udah biasa lo putus. Lo yang mutusin dia kan?"

"Gue yang mutusin dan gue sayang sama dia," ucap Aidan pelan. Aidan bukannya bangun, ia malah duduk bersila di lantai.

"Apa?!"

"Gak usah kaget gitu."

"Ya kaget aja playboy bisa sayang sama cewek," ucap Alwan.

"Gue punya kali cinta pertama di Jepang," ucap Aidan.

"Terus? Putus?"

Aidan menggeleng. Raut sedih terpancar jelas di wajahnya.
"Dia meninggal."

"Oke kembali ke topik utama. Lo putus sama Kana dan lo sayang dia? Kenapa putus? Oh gue tahu, ini pasti karena kebegoan lo udah stadium akhir kan?" oceh Alwan. Aidan geram sekali dengan Alwan yang asal menyimpulkan.

"Bukan gitu, Sialan. Masalahnya gue gak mau sayang banget sama dia," kata Aidan.

"Lah bego dipelihara. Tumben gue lihat orang sebego lo, Dan."

"Gue belum selesai ngomong, Anjing! Tunggu dulu penjelasan gue!" teriak Aidan emosi. Tapi Aidan

"Pacar gue meninggal karena sakit. Buat move on dari dia aja susah," ucap Aidan.

"Lah buktinya sekarang lo sayang sama Kana. Artinya lo udah move on kan?" tanya Alwan. Aidan mengangguk membenarkan.
"Lah masalahnya sama lo mutusin si Kana apa?"

"Kana sakit jantung dan bisa mati kapan aja. Terus gue harus ngelanjutin hubungan ini? Kalau dia mati gue gimana?" kata Aidan.

"Pengecut lo, Dan. Kalau sayang ya kejar, bukannya ninggalin dia," omel Alwan.

"Lo sama aja kayak temen gue," ucap Aidan.

"Ya kenyataan harus gitu, Dan. Kana sakit dan bisa mati kapan aja kan? Lo harusnya buat dia punya kenangan sama lo. Lo buat dia bahagia sebelum mati. Eh gue malah kayak nyumpahin dia cepet mati. Maaf ya Kana, gue malah ngomongin lo yang aneh-aneh," ceroscos Alwan.

"Gue nyesel maksa dia jadi pacar gue dan malah gue yang masuk ke jebakan yang gue buat. Gue malah jatuh cinta sama dia," ucap Aidan meratapi nasibnya. Penyesalan memang datang belakangan.

"Lebay lo! Gak usah nyesel, udah telat. Mendingan lo sekarang samperin Kana, ajak balikan, bahagiain dia, dan apa lagi ya. Ya pokoknya lo jangan nyerah dong. Lawan ego lo. Jangan gengsian jadi cowok. Gentle dikit. Tapi sebelum itu putusin dulu pacar-pacar lo yang gak guna itu," omel Alwan panjang lebar.

"Ngomel mulu lo kayak mama gue," ucap Aidan. Ia benar-benar pusing memikirkan semua hal yang berbau Kana. Apa yang harus ia lakukan? Apakah saran dari Alwan itu adalah saran yang tepat?

"Lah gue kasih saran juga. Pokoknya laksanain yang gue bilang. Jangan pengecut jadi cowok. Kalau dia ninggalin lo pas lo lagi sayang-sayangnya berarti lo harus terima. Resiko namanya. Itu artinya lo kebanyakan dosa. Buktiin kalau dosa lo gak sebanyak itu," ucap Alwan. Alwan kalau ngomel itu seperti ibu-ibu, cerewetnya minta ampun.

"Apaan sih lo gak nyambung banget?"

"Ya pokoknya laksanain yang gue bilang. Gue jamin hidup lo tenang aman tentram damai sejahtera sehat sentosa," ucap Alwan menggebu-gebu.

"Gak nyambung woy. Ya udah sih gue pikirin dulu," kata Aidan.

"Ck, banyakan mikir lo! Keburu diambil orang loh si Kana. Gue yakin pasti ada cowok yang juga suka sama Kana, cantik gitu orangnya," ucap Alwan. Cowok yang juga suka Kana? Aidan langsung ingat dengan Jordan. Sejak mereka putus, Aidan sering memperhatikan Jordan yang sangat dekat dengan Kana.

"Ya pokoknya gue mau sendiri. Pergi lo sekarang!" usir Aidan sambil mendorong tubuh Alwan agar keluar dari kamarnya.

"Sialan lo, Dan. Gue udah ngasih lo saran malah lo usir," gerutu Alwan.

"Bodo amat!" teriak Aidan sambil menutup pintu kamarnya dengan kasar, lalu menguncinya agar Alwan tidak masuk ke kamarnya lagi dan mengganggu acara merenungnya.

Update tanggal 30 Desember 2019 pukul 20.40

Aidan's Trap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang