"Kana!" teriak Aidan. Kana berhenti begitu mendengar suara Aidan. Kana membalikkan badannya dan melihat Aidan yang berjalan ke arahnya. Entah kenapa Aidan terlihat sangat keren.
"Mau ke mana? Gue kan udah bilang lo balik sama gue," ucap Aidan sambil menatap Kana dengan tatapan tajam. Kana yang ditatap seperti itu pun menjadi salah tingkah.
"Anu... gue..."
"Aidan!" panggil seseorang.
"Misha?"
"Misha? Manggilnya gak pakai 'kak'? Seingat gue Kak Misha ini OSIS deh," batin Kana.
"Aku cariin dari tadi. Ayo pulang!" ucap Misha.
"Lah gue?" batin Kana.
"Oh iya aku lupa kamu kan berangkat bareng aku," ucap Aidan sambil tersenyum manis.
"Loh loh tadi katanya ada urusan makanya gak jadi jemput gue. Jadi urusannya sama Kak Misha?" batin Kana. Ingin rasanya Kana mengeluarkan unek-uneknya, tapi Kana seperti terhipnotis dan membuatnya hanya bisa diam.
"Aidan, gue..."
"Ayo pulang, Na!" ajak Aidan sambil merangkul Kana. Tanpa Kana sadari Aidan menggenggam tangan Misha yang berjalan di sampingnya.
Sesampainya di mobil Aidan, Kana merasa sangat kesal karena ia duduk di belakang, sedangkan Misha duduk di samping Aidan. Kana cemburu. Tidak salah kan? Aidan itu pacar Kana.
Mobil Aidan mengarah ke jalan yang tidak Kana ketahui karena jalan itu adalah jalan menuju ke rumah Misha. Sesampainya di rumah Misha, Misha turun dari mobil Aidan.
"Makasih ya, Aidan," ucap Misha sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Sedangkan Kana turun dari mobil dan pindah ke depan dengan perasaan jengkel.
"Kana..."
Mobil Aidan perlahan melaju. Kana hanya diam tidak menanggapi panggilan dari Aidan.
"Kana..."
"Apa?" tanya Kana jutek.
"Kenapa?"
"Gak papa."
"Jawab yang bener."
"Lo gak jadi jemput gue gara-gara jemput Kak Misha? Ada hubungan apa lo sama Kak Misha?" tanya Kana. Kana melihat Aidan yang tampak tenang-tenang saja.
"Tadi pagi emang ada urusan. Gue berangkat sekolahnya sendiri. Terus gue lihat Misha jalan sendirian. Ya udah gue sekalian ajak dia," ucap Aidan yang tetap tenang. Kana percaya Aidan karena Aidan sepertinya jujur.
"Oh gitu. Eh kok ngomongnya aku-kamu sih? Kak Misha kan senior kita, kok lo manggilnya gak pakai 'kak'?"
"Dia nyuruh manggil namanya aja," jawab Aidan. Kana pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Mau jalan-jalan gak?" tanya Aidan.
"Mau. Kemana?" ucap Kana yang langsung bersemangat akan jalan-jalan.
"Lihat aja nanti. Ke rumah gue dulu, ya. Eh rumah om gue maksudnya," ucap Aidan. Kana mengangguk.
"Lo tinggal sama om lo?"
"Iya. Orang tua gue di Jepang," ucap Aidan.
Tak lama kemudian Aidan dan Kana sampai di rumah omnya Aidan.
"Ayo masuk! Ada sepupu gue juga kok."
Kana pun masuk ke rumah itu bersama Aidan. Di ruang tamu terlihat seorang cowok dan cewek yang sedang belajar.
"Tumben lo pulang cepat," ucap Alwan.
"Serba salah gue. Pulang cepet salah. Pulang lambat salah," ucap Aidan.
"Cewek lo?" tanya Alwan. Aidan mengangguk.
"Hai!" sapa Virla pada Kana.
"Hai, Kak!" ucap Kana.
"Gue Virla," ucap Virla sambil mengulurkan tangannya. Kana pun menyambut uluran tangan Virla.
"Kana."
"Baru berapa, Dan?" tanya Alwan dengan pelan.
"Dua."
"Yang ke berapa?" tanya Alwan sambil melirik Kana yang sedang mengobrol dengan Virla.
"Pertama dong."
Update tanggal 22 Desember 2019 pukul 15.38 PM

KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Trap (END)
Novela JuvenilKanafa Nia Lovata, punya penyakit jantung yang sering kambuh. Hari pertama MPLS Kana diklaim sebagai pacar Aidan Dimarka Arion. Kana akui Kana memang terpesona dengan Aidan. Tapi Kana yang polos membuat Kana tidak menyadari Aidan punya banyak paca...