Aku butuh komentar kalian reader 😢
"Ayah ada urusan, Na. Ayo pulang," ucap Galih.
"Om, biar kami aja yang anter Kana. Udah lama gak ngobrol sama Kana," ucap Indra mendahului Aidan. Aidan langsung menatap Indra kesal.
"Ya udah. Kana, kamu sama temen-temen kamu ya. Ayah buru-buru," ucap Galih sambil mengusap kepala Kana dengan penuh kasih sayang.
"Iya, Yah." Galih pun pergi meninggalkan mereka.
"Ayo masuk, Na!" ajak Aidan sambil membukakan pintu mobil paling depan pengemudi untuk Kana.
"Ya elah ngebucin lo," sindir Elvan. Aidan langsung menatap Elvan dengan tatapan tajam.
"Lo gak usah ikut gue. Pergi sana!" ujar Aidan sambil membuat gerakan tangan mengusir.
"Sensi banget lo, Dan. Kana kan udah ketemu, harusnya gak badmood lagi dong," sungut Elvan kesal.
"Gue badmood lihat muka lo," ucap Aidan lalu masuk ke dalam mobil.
"Aidan, kok jahat banget sama Elvan?" tanya Kana.
"Dia ngeselin, Na. Banyak bacot dia," ucap Aidan.
"Ya udah gak papa sih. Dia kan temen kamu. Harus menerima apa adanya," ucap Kana.
"Ayo masuk, Van!""Wah Kana baik banget. Udah cantik, baik hati, tidak sombong, pasti rajin menabung," ucap Elvan girang sambil memasuki mobil Aidan.
"Van, bisa diem gak sih? Lo bacot mulu perasaan," ucap Indra sambil memijat kepalanya.
"Iya gue diem," ucap Elvan sambil cemberut.
"Gak ada yang mau lo ceritain sama gue?" tanya Aidan sambil mulai menjalankan mobilnya.
"Iya, gue cerita. Jadi, Kak Misha itu donorin jantungnya buat gue. Gak cuma gue yang nerima organnya, banyak juga pasien yang dapet donor. Gue sedih banget pas tahu Kak Misha meninggal. Walaupun gue gak deket sama dia, tapi ya kan sedih aja gitu," jelas Kana.
"Gak nyangka gue," ucap Elvan sambil menyembulkan kepalanya di antara Kana dan Aidan.
"Lo gak kaget?" tanya Kana pada Aidan.
"Gak. Udah gue duga tadi. Lo bilang habis operasi dan gue tahu dari orang tuanya Misha kalau organnya didonorin," ucap Aidan santai.
"Lo pasti sedih ya kehilangan mantan," sindir Kana. Aidan mendadak ngerem dan membuat mereka agak maju ke depan.
"Woy! Nyetir yang bener dong!" protes Elvan kesal. Aidan tidak menghiraukannya.
"Diem dah lo, Van. Diturunin baru tahu rasa," ucap Indra.
"Kok ngomongnya gitu sih?"
"Bercanda, Aidan."
"Gue cuma nganggep Misha itu kakak gue. Lo percaya kan?"
"Percaya iya percaya."
"Kok kayak gak yakin sih?"
"Gue percaya, Aidan. Ya elah gak percaya banget sih kalau gue percaya sama lo," ucap Kana kesal. Aidan terkekeh geli melihat kekesalan Kana. Ia pun kembali menjalankan mobilnya.
"Lo tahu-"
"Enggak," ucap Kana mendahului.
"Gue belum selesai ngomong, Na. Main potong-potong aja," sungut Aidan kesal.
"Iya iya ngomong sekarang."
"Lo tahu gak kalau gue kelimpungan nyari lo, Na? Kenapa sih lo gak bilang kalau operasi? Gue kan bisa temenin lo. Temen-temen juga gak ada yang tahu. Kenapa lo rahasiain sih?" ceroscos Aidan.
"Ya gue gak bilang kalau gue mau operasi karena biar surprise. Terus siapa bilang temen-temen gak ada yang tahu?"
"Hah? Siapa yang tahu? Jangan bilang Jordan sama temen-temennya itu." Kana mengangguk.
"Anjir! Gue sampai ngelabrak dia buat nanyain lo tapi dia bilang gak ada," ucap Aidan kesal. Kana tertawa mendengar pernyataan Aidan itu."Lo goblok karena percaya," sahut Indra yang sedang sibuk bermain ponsel.
"Nyaut aja lo," ucap Aidan kesal.
"Eh mau mampir ke kafe gak? Di depan sana kan ada kafe," ucap Kana.
"Apasih yang enggak buat lo?" tanya Aidan sambil tersenyum menggoda.
"Apasih gak nyambung," ucap Kana sambil tertawa.
"Bahagia amat, Neng!" celetuk Elvan.
"Ya Kana bahagia karena ketemu gue, tapi kayaknya gak bahagia banget deh karena ketemu lo, Van," ucap Aidan.
"Gue bahagia kok ketemu Elvan. Pokoknya bahagia lihat kalian," ucap Kana membela Elvan. Elvan terlihat senang karena Kana membelanya.
"Kok ngebela dia sih?" kata Aidan tidak terima. Kana hanya menyengir.
Tak lama kemudian mobil Aidan sampai di sebuah kafe. Mereka pun masuk ke kafe itu bersama-sama dan memilih tempat duduk.
"Kalian duduk di sana. Gue mau berduaan sama Kana," ucap Aidan sambil menunjuk bangku yang jauh dari bangkunya.
"Lo kok gitu sih? Masa gue duduk berdua sama Elvan," protes Indra.
"Emang kenapa kalau duduk sama gue?" tanya Elvan.
"Ya kalau gak mau duduk berdua, pisah aja. Yang jelas gue mau duduk berdua doang sama Kana. Sana pergi! Ganggu aja orang mau pacaran," omel Aidan. Indra dan Elvan pun pergi mencari tempat duduk. Indra tidak mau duduk berdua dengan Elvan. Akhirnya mereka duduk secara terpisah.
"Siapa yang mau pacaran, Dan?" tanya Kana.
"Kita."
"Ini menunya, Kak," ucap seorang pelayan kafe itu sambil memberikan sebuah menu.
Kana dan Aidan membacanya.
"Pancake oreo satu sama milkshake pisang," ucap Kana.
"Pancake coklat satu sama milkshake strawberry satu," ucap Aidan. Kana dan Aidan pun mengembalikan menu itu.
"Baik, ditunggu ya, Kak," ucap pelayan itu.
"Iya." Pelayan itu pun pergi.
"Emang gue mau pacaran sama lo?" tanya Kana melanjutkan percakapan tadi.
"Ya harus mau. Gue gak mau tahu kita sekarang pacaran lagi. Gue gak punya selingkuhan lagi kok, suer. Udah jadi anak baik-baik gue," ucap Aidan sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk tanda peace.
"Ih kok maksa sih? Pacaran maksa, putus maksa, balikan juga maksa."
"Ya kan kalau gak maksa bukan Aidan namanya," ucap Aidan sambil tersenyum. Ia menopang dagunya menggunakan kedua tangannya.
"Imut banget sih," ucap Kana gemas sambil mengacak-acak rambut Aidan.
"Mau ya balikan sama aku?"
"Ya udah mau. Lagian kalau gak mau juga bakalan dipaksa kan?" ucap Kana sambil terkekeh.
"Pipi kamu makin gembul," ucap Aidan sambil menusuk-nusuk pipi Kana.
"Hidung kamu makin kecil," ucap Aidan lagi sambil menarik hidung Kana."Aidan, sakit!" rengek Kana.
"Jidat kamu kok makin jenong sih?" tanya Aidan lagi sambil menepuk-nepuk jidat Kana dengan pelan.
"Heh! Kok kesannya jelek banget sih?"
"Kamu gak jelek kok. Cantik tapi lebih ke imut," puji Aidan. Kana pun tersenyum malu-malu sambil memukul tangan Aidan.
"Eh lihat deh," ucap Aidan sambil mengarahkan pandangannya ke Elvan lalu ke Indra yang sedang menatap Aidan dan Kana. Aidan dan Kana pun tertawa mengejek Elvan dan Indra yang terlihat ngenes.
"Mereka ngenes banget gitu. Tapi mending duduk pisah gitu dari pada duduk bareng. Nanti orang bilang mereka gay lagi," ucap Kana sambil cekikikan.
"Miris deh lihatnya," ucap Aidan.
1000 kata lebih lohhh😆
Update 12 Januari 2019 pukul 07.48 AM

KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Trap (END)
Teen FictionKanafa Nia Lovata, punya penyakit jantung yang sering kambuh. Hari pertama MPLS Kana diklaim sebagai pacar Aidan Dimarka Arion. Kana akui Kana memang terpesona dengan Aidan. Tapi Kana yang polos membuat Kana tidak menyadari Aidan punya banyak paca...