Sore ini Kana ada janji dengan Bulan. Mereka akan shopping di mall. Katanya Bulan sedang kesepian di rumahnya. Jadinya Bulan mengajak Kana ke mall.
Bulan menjemput Kana menggunakan mobilnya. Tentu saja bukan Bulan yang menyetir, melainkan sopir pribadinya.
"Nanti ke Timezone ya, Lan."
"Kuylah. Gue udah lama gak ke Timezone," ucap Bulan bersemangat.
"Oh iya tadi katanya Jordan sama Aidan berantem ya? Jadi hot topik di grup angkatan," ucap Bulan.
"Iya."
"Lo beneran suka ya sama Aidan?" tanya Bulan. Kana mengangguk semangat. Matanya berbinar-binar membayangkan Aidan yang tampak mempesona di matanya.
"Jangan terlalu suka deh, Na. Dengar-dengar Aidan itu playboy," ucap Bulan.
"Gosip aja itu mah," ucap Kana. Kana terlalu polos dan tidak peka. Kana harusnya peka dengan munculnya gosip-gosip cewek yang dekat dengan Aidan. Tidak semua gosip itu hoax.
"Ya kan siapa tahu."
Perjalanan menuju mall lumayan lama karena macet. Kana merasa bosan selama perjalanan karena kehabisan topik untuk mengobrol bersama Bulan.
Kana
Kamu dimana?
Tidak kunjung ada balasan dari Aidan. Hingga Kana dan Bulan sampai di mall dan Kana belum juga mendapat balasan dari Aidan.
"Eh ke tempat pakaian yuk. Abis itu ke tempat sepatu. Abis itu baru ke Timezone," ucap Bulan. Kana mengangguk semangat.
Mereka belanja banyak sekali barang. Mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris, make up dan lain-lain. Banyak sekali paper bag yang mereka bawa.
"Kana, gue bahagia banget bisa shopping-shopping," ucap Bulan sambil loncat-loncat seperti anak kecil.
"Lebay deh. Ayo taruh ini dulu di mobil," ucap Kana sambil terkekeh.
Mereka pun meletakkan belanjaan mereka di mobil. Tiba-tiba ponsel Kana berbunyi tanda pesan masuk.
Aidan❤️
Di kamar. Kenapa?
Kana
Gapapa😊
Aidan❤️
Kangen ya?
Kana
PD ih😜
A
idan❤️
🤗🤗🤗
"Kenapa sih senyum-senyum?" tanya Bulan sambil berusaha mengintip isi ponsel Kana, tapi Kana dengan cepat memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.
"Kepo ih. Ayo ke Timezone," ucap Kana lalu menarik tangan Bulan agar segera ke Timezone. Ia benar-benar tidak sabar bermain di sana.
"Gue mau main di mesin boneka," ucap Kana.
"Gue juga pengen," ucap Bulan bersemangat.
Bulan cukup pintar bermain mesin boneka. Buktinya Bulan sudah berhasil mendapatkan empat boneka, sedangkan Kana tidak mendapatkan sama sekali.
"Gue gak dapet," ucap Kana sedih. Bulan tertawa sambil memberikan dua bonekanya pada Kana.
"Makasih. Jadi keinget Aidan deh," ucap Kana sambil senyum-senyum."Gue yang ngasi boneka malah Aidan yang dibayangin," ucap Bulan kesal. Sedangkan Kana hanya menyengir tanpa dosa.
"Gue pengen main basket. Lo duduk aja biar gak capek," ucap Bulan. Kana mengangguk lalu duduk di sebuah kursi dan menonton Bulan bermain basket. Sesekali Kana bersorak saat Bulan berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
"Udah puas?" tanya Kana. Bulan mengangguk.
"Laper gue," ucap Kana sambil mengusap perutnya yang sedari tadi berbunyi.
"Ya udah sekarang kita ke kafe."
Sesampainya mereka di kafe, mereka memilih tempat duduk yang bagus untuk berfoto karena rencananya mereka akan berfoto untuk diupload di Instagram.
Saat Bulan hendak memanggil pelayan, tidak sengaja Bulan melihat seseorang yang sangat dikenalnya.
"Kana, ayo kita pergi sekarang. Kita makan di tempat lain aja," ucap Bulan sambil menarik tangan Kana. Kana bingung karena Bulan tiba-tiba bersikap aneh.
"Kenapa sih, Lan?" tanya Kana bingung.
"Ayo pergi, Na," ucap Bulan memaksa. Kana mengedarkan pandangannya untuk melihat apa yang aneh dari Bulan.
"Gak ada apa-apa, Na. Ayo pergi!"Sudah terlambat. Kana sudah melihatnya.
"Kana—"
"Gue gak papa, Lan. Gue ke sana bentar, ya," ucap Kana sambil tersenyum, lalu pergi menuju meja yang tidak jauh dari tempatnya tadi. Senyum palsu itu sungguh menyakitkan. Bulan pun menyusul Kana.
"Aidan..." panggil Kana.
"Ka-Kana?"
"Kamu makan di sini juga? Tadi katanya di kamar," ucap Kana sambil tersenyum.
"Aku—"
"Oh iya pasti kamu laper ya makanya ke kafe. Kan udah tadi banget kamu bilang di kamar," ucap Kana. Senyumannya tetap melekat di wajahnya. Hanya saja sekarang matanya berkaca-kaca.
"Kana—"
"Dia siapa, Dan?" tanya Kana sambil melihat perempuan yang duduk bersama Aidan. Dia Ceny. Perempuan yang pernah Kana lihat di kantin bersama Aidan.
"Gue pacarnya Aidan," ucap Ceny dengan wajah sombongnya.
"Kamu selingkuh ya?" tanya Kana.
"Kana, maaf."
"Gak papa, Dan. Selingkuh itu wajar dalam sebuah hubungan. Kamu inget kan omongan aku? Aku bakalan buat kamu putusin selingkuhan kamu dan aku jadi satu-satunya di hati kamu," ucap Kana.
"Maksud lo apa?" tanya Ceny dengan nada nyolot. Ceny hendak menjambak rambut Kana, tetapi Aidan menahannya.
"Ceny, enakan mana? Jadi selingkuhan atau jadi orang yang diselingkuhin?" tanya Kana pada Ceny. Ceny diam karena tidak tahu mau menjawab apa.
"Ya udah, aku pergi dulu ya, Dan. Nikmatin waktu kamu sama Ceny," ucap Kana, lalu membalikkan badannya. Kana berharap Aidan menyusulnya. Kana harap Aidan menghentikannya pergi. Namun itu hanya angan-angannya.
Update tanggal 25 Desember 2019 pukul 18.19 PM
![](https://img.wattpad.com/cover/115449575-288-k541433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Trap (END)
Teen FictionKanafa Nia Lovata, punya penyakit jantung yang sering kambuh. Hari pertama MPLS Kana diklaim sebagai pacar Aidan Dimarka Arion. Kana akui Kana memang terpesona dengan Aidan. Tapi Kana yang polos membuat Kana tidak menyadari Aidan punya banyak paca...