"Wahhh gue suka ke sini," ucap Kana girang. Aidan membawa Kana ke Timezone. Kana sangat menyukai tempat ini.
"Eh jangan lari-larian," ucap Aidan sambil menarik lengan Hoodie yang digunakan Kana. Kana tetap menggunakan pakaian sekolah dan Hoodie kebesaran milik Aidan. Sedangkan Aidan menggunakan celana selutut dan juga Hoodie yang sama warnanya dengan Hoodie yang dipakai Kana yaitu putih.
"Gue pengen boneka itu, Dan. Buruan isiin saldonya."
Kana menarik-narik tangan Aidan agar segera ke mesin boneka.
"Gue pengen yang Doraemon. Ambilin ya, pinta Kana dengan wajah memelasnya.
"Gue beli aja, ya."
"Enggak mau. Ya udah kalau lo gak mau ngambilin," ucap Kana ngambek.
"Iya deh gue ambilin."
Aidan mencoba berulang kali dan masih belum bisa mengambil boneka itu. Aidan malah berhasil mengambil boneka yang lain. Padahal Kana pinginnya yang Doraemon.
"Aidan, tolong pasangin bentar. Gue selalu lupa makainya," ucap Kana sambil memberi Aidan sebuah jam tangan. Bukan jam tangan sih sebenarnya. Itu adalah alat pendeteksi jantung. Bentuknya mirip jam tangan.
"Gak bisa sendiri? Gue lagi usaha dapetin bonekanya nih," ucap Aidan sambil fokus pada mesin boneka itu.
"Nanti lupa lagi, Dan. Penting ini," ucap Kana. Aidan pun mengambil jam itu dan memasangkannya ke tangan Kana.
"Makasih," ucap Kana.
Aidan lagi-lagi mendapat boneka yang lain. Aidan terus berusaha mendapatkan boneka itu dan akhirnya berhasil.
"Berhasil, Na!" ucap Aidan semangat lalu membalikkan badannya untuk menunjukkan bahwa ia berhasil mendapatkan boneka Doraemon.
"Astaga!"
Aidan terkejut melihat Kana yang duduk di lantai dengan boneka-boneka yang berserakan. Kana terlihat sangat senang saat melihat Aidan berhasil mendapatkan boneka Doraemon yang ia inginkan.
"Itu bonekanya gimanain bawa?" tanya Kana sambil menunjuk boneka-boneka yang berserakan di lantai.
"Gue beli kantong belanjaan dulu. Jangan kemana-mana," ucap Aidan lalu pergi menuju ke kasir untuk membeli kantong belanjaan.
Tak lama kemudian Aidan datang membawa kantong belanjaan yang cukup besar. Aidan dan Kana pun memungut boneka-boneka itu dan memasukkannya ke dalam kantong belanjaan.
"Mau main lagi?" tanya Aidan.
"Enggak. Gue laper," ucap Kana sambil terkekeh. Aidan tertawa melihat tingkah Kana yang sangat menggemaskan.
"Ya udah sekarang kita makan," ucap Aidan lalu menggandeng tangan Kana.
Sampailah mereka di cafe yang ada di mall tersebut. Aidan langsung memesan makanan untuk mereka berdua. Tak lama kemudian makanan
"Makan yang banyak ya," ucap Aidan sambil mengusap kepala Kana. Kana mengangguk dan memakan makanannya dengan lahap.
Setelah selesai makan, Aidan dan Kana pun menuju parkiran dan hendak pulang. Awalnya Kana berjalan dengan riang sambil menggandeng tangan Aidan dan Aidan membawa boneka-boneka Kana. Tiba-tiba alat pendeteksi jantung Kana berbunyi. Kana berhenti sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit.
"Kenapa?"
"Sakit," ucap Kana lirih. Aidan langsung memapah Kana masuk ke mobilnya.
"Belum minum obat?" tanya Aidan. Kana menggelengkan kepalanya sambil terus memegang dadanya.
"Tuhan, sakit banget," batin Kana sambil menangis dalam diam. Sementara Aidan sibuk mencari obat Kana di dalam tas sekolah Kana. Setelah menemukannya, Aidan memberikan Kana obat-obatan itu.
Update tanggal 22 Desember 2019 pukul 17.56 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan's Trap (END)
Novela JuvenilKanafa Nia Lovata, punya penyakit jantung yang sering kambuh. Hari pertama MPLS Kana diklaim sebagai pacar Aidan Dimarka Arion. Kana akui Kana memang terpesona dengan Aidan. Tapi Kana yang polos membuat Kana tidak menyadari Aidan punya banyak paca...