24. kenangan.

16 2 0
                                    

Happy reading:-):-)

~kenanganku bersamamu adalah kenangan yang paling indah di dunia. Kenangan yang tidak akan pernah kulupakan~

***

Jam pelajaran berakhir. Hari ini Shireen pulang sendiri naik angkot atau ojek yang melintas didekat sekolahnya. Miris rasanya Shireen pulang cara seperti ini.tapi hal ini menjadi keputusan Shireen sejak awal.

Shireen pulang tanpa memberi tau Valdo ataupun Shireen terlebih dahulu, ia benar-benar langsung pulang tanpa sepengetahuan sahabatnya.

Saat Shireen telah sampai dirumahnya tepatnya didepan gerbang rumahnya sendiri ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya dari tadi, entahlah Shireen terus saja memikirkannya. Saat ia berada dihalaman rumahnya ia baru tersadar akan sesuatu.

"Jangan bilang kunci rumah ada dikotak pensil gue, mampus gue kalo ada disana, huu.. tenang ren.. coba cari sapa tau ketemu!" Kata Shireen

"Aarrggh.. mampus gue!! Dasar goblok! Terus gue balek ke sekolah gitu! Aakkk...!!"

Shireen berlari cukup kencang menuju sekolahnya kembali. Berharap kunci rumahnya tidak diambil orang. Jaraknya cukup jauh menuju ojek pengkolan di depan perumahannya.

Saat sampai disekolah, Shireen tidak hentinya untuk terus berlari. Sekolah yang cukup sepi menambah ke khawatiran Shireen.

"Ish..dasar goblok gue! Tuhan moga kelas nggak dikunci!" Gumam Shireen dalam hatinya.

Saat sampai didepan kelasnya sendiri ia tidak habis-habisnya mengumpat dirinya sendiri akibat kecerobohan dirinya sendiri. Ia hampir menangis dan bahkan sudah menangis ketika melihat kelas yang sudah terkunci rapat.

"Sit.. goblok goblok... Kok bisa sih gue seceroboh ini? Sekarang gue pulang gimana ? Hiks.. kunci cadangan dibawa bi Ijah lagi, hiks...gue kemana lagi?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Ah..bener. rumah Fani! Oke gue sekarang kesana!" Senyum Shireen merekah sedikit karena menemukan jalan keluar dari masalahnya ini. Ia bergegas menghapus sisa air matanya dan berlari menuju keluar sekolah.

Shireen telah sampai dirumah Fani, yang cukup besar tapi terlihat sederhana. Tidak seperti rumahnya yang besar dan mewah tapi tidak berpenghuni.

Tok..tok..tok...

" Permisi.. Fani ?" Kata Shireen.

"Iya, bentar" jawabnya.

"Hai, bisa bantu gue nggak?" Tanya Shireen tanpa basa basi lagi.

"Napa?"

"Jangan gitulah jadi temen, ini tuh penting banget Fan!"

"Apa?"

"Kunci rumah gue ketinggalan disekolah, hehe...!"

"Kok bisa? "

"Gue taruhnya dikotak pensil, bukanya di tas. Gue lupa!"

"Terus Lo gimana ?"

"Iya itu gue binggung. Siapa sih yang pegang kunci kelas?"

Can Be With Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang