###
Semua nampak tidak siap kedatangan orang tua Shireen. Mereka tampak gugup dan binggung harus mengatakan apa tentang Daniel.Mereka menunggu orang tua Shireen didekat ruang operasi Shireen. Setelah beberapa saat mereka akhirnya datang juga.
Mereka datang dengan terburu buru dan gelisah.
"Gimana? Udah selesai?" Tanya mama Shireen khawatir.
"Belum Tante, bentar lagi."
"Tante bener -bener berterima kasih sama orang yang bersedia ngedonorin jantungnya buat Shireen." Katanya sambil duduk menenangkan diri.
Mereka bertiga saling menatap tidak berani mengatakan apa-apa.
"Pa, kita harus ketemu sama keluarganya." Kata mama Shireen.
Mereka kembali menatap satu sama lain tidak berani mengatakan yang sebenarnya.
"Hm, Tante sebenarny–" kata Tasya yang tiba-tiba dipotong oleh mama Shireen.
"Oya Daniel mana?"
Mereka bingung harus mengatakan apa sekarang Cuman mereka yang Tahu sebenarnya.
"Dia disini kan? "
"Tante!" Kata Tasya tegas membuatnya terdiam.
" Daniel yang donorin jantungnya buat Shireen." Kata Tasya langsung ke point'.
"Hah? Kalian jangan becanda."
"Tante! Dia rela karena nggak ada pendonor. Dia periksa jantungnya, dan itu cocok buat Shireen." Kata Tasya lagi.
Kayla dan Valdo yang menyaksikan itu berusaha menahan tangisnya dan orang tua Shireen, khususnya Mamanya tidak percaya dan seketika menjadi lemas.
Dia menagis diperlukan suaminya."Tan, kita udah berusaha cegah. Tapi dia nggak bisa ubah keputusannya."
"Dia lakuin ini karena dia nggak mau Shireen pergi. Dia sayang sama Shireen." Kata Tasya lagi.
"Dan dia bilang untuk jaga rahasia ini sampai Shireen membaik." Kata Kayla meneruskan kata Tasya.
"Dan dia bilang, jaga rahasia ini dari keluarganya." Lanjutnya.
"Tapi gimana? Kita nggak bisa ngerahasian ini dari keluarganya dia. Kalau orang tuanya tahu, dia nggak bakal terima." Kata Mama Shireen.
"Kita juga lagi mikirin Tante."
***
Setelah lama menunggu akhirnya sang dokter dan beberapa perawat keluar dengan membawa beberapa alat medis bekas pakai. Dengan segera orang tua Shireen berlari menghampiri dokter dan diikuti oleh Tasya Kayla dan Valdo.
"Dokter! "
"Operasi berjalan lancar, kalian semua bisa kembali besok untuk menjenguk."
"Dok, pasien yang mendonorkan jantungnya gimana?" Tanya Valdo setelah lama diam.
"Manusia tidak bisa hidup tanpa jantung. Dia memberikan jantungnya sukarela. Semua pasti tahu dia nggak bisa hidup tanpa jantung."
Mereka semua menunduk lemas dan menangis.
"Jenazahnya sudah ditaruh di kamar jenazah. Kami akan serahkan jenazahnya pada ibu dan bapak. Karena dia mengaku kalian semua kerabatnya."
"Kalian semua pulang dulu, Tante bener bener nggak tahu gimana caranya mau terima kasih sama kalian semua yang sudah kalian lakukan buat Shireen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Teen FictionSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...