36. Icu

10 1 0
                                    

###


Sepulang sekolah Shireen dijemput oleh Daniel. Dalam perjalanan pulangnya Shireen mendekatkan kepalanya di jendela dan menutup matanya sampai dirumah.

Tiba dirumahnya Shireen langsung merebahkan dirinya karena dia benar-benar sangat lelah. Dan bahkan dia melewatkan makan malamnya bersama kak Andy sebelum kembali ke tempat dia bekerja.

Shireen membuka matanya perlahan, dan dia melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 02 malam. Dia merasakan dadanya yang sakit dan nafasnya yang susah diatur, Shireen mencoba mengendalikannya tapi dia tidak bisa. Dia kehabisan oksigen perlahan dia membaringkan tubuhnya lemas di ranjang dan tidak sadarkan diri.

***

Daniel terus memperhatikan kamar dan jam dinding diruang tamu. Dia terus saja melihatnya, Oke sudah cukup! Kali ini Daniel menghampiri kamar Shireen dan membangunkannya.

"Ren???!!!"

Tok! Tok!

Daniel terus mengetuk dan memanggil Shireen. Tapi tidak satu pun panggilan itu dijawabnya.

"Ren!!! Kalau Lo nggak jawab gue, gue nobrak nih pintu. Jangan nyesel Lo!!"

Lagi! Tidak ada satupun sahutan dari Shireen. Daniel melirik jam dipergelangan tangannya dan menunjukan pukul 7 tepat. Dia muak dan akhirnya membuka pintu itu secara paksa.

Dubrakk!!

Sekali dobrakan dari Daniel, akhirnya pintu itu terbuka. Dan dengan cepat Daniel berlari masuk.

Daniel menutup mulutnya ketika dia melihat Shireen yang sangat pucat. Bahkan sempat Daniel berpikir bahwa Shireen menginggal, namun dengan cepat dia membawanya ke rumah sakit.

Daniel melajukan mobilnya sangat cepat menuju rumah sakit terdekat. Dia terus saja dihantui rasa khawatir dengan keadaan Shireen.

Setelah sampai, Shireen langsung dibawa ke ruang ICU untuk diperiksa lebih lanjut.

Daniel membuka ponsel Shireen yang sempat dia bawa sebelumnya, ada begitu banyak pesan dari kedua sahabatnya yaitu Kayla dan Tasya.

Kayla: Lo dimana? Nggak masuk?

Tasya: Lo sakit? Kenapa nggak kirim surat?

Tasya : gue buatin surat kalau gitu, entar gue sama Kayla ke rumah Lo.

Dengan cepat, Daniel mengetik pesan pad Tasya menggunakan ponsel Shireen.

Shireen : maaf ini bukan Shireen, tapi ini temennya Daniel. Shireen lagi dirumah sakit. Penyakitnya kambuh. Kalau mau Dateng, kita ada dirumah sakit harapan. Diruang ICU

Belum 10 menit, pesan itu langsung ditanggapi oleh Kayla.

Kayla: oke kita kesana sekarang.

Suara kaki yang berlari begitu nyaring bunyinya. Sudah bisa ditebak jika itu suara langkah kaki Tasya dan Kayla.  Mereka langsung menghampiri Daniel. Yang duduk di depan ruang ICU. Dan mereka percaya pasti dia yang mengirim pesan.

" Aduh... Masih lama nggak ya?" Kata Kayla khawatir.

"Oh ya, Lo temen Deket Shireen, pasti Lo tau kan nomer nyokap bokap sama kakak Shireen? Tanya Tasya pada Daniel.

"Iya gue tau. Tapi percuma,Mereka itu sibuk. Gue udah coba telpon tapi satupun nggak ada yang angkat.

Hampir dua jam lamanya menunggu, akhirnya dokter keluar dengan beberapa perawat serta Shireen yang masih tidak sadarkan diri.

Can Be With Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang