###Shireen tertidur begitu lelapnya, ketika dia terbangun ternyata sudah pagi. Hari ini dia memang tidak sekolah karena kondisi nya. Yang dia lakukan hanyalah rebahan sepanjang hari.
Shireen memaksakan dirinya untuk memasak mie didapur, walaupun kondisinya tidak memungkinkan. Dia tetap melakukannya dengan sangat terpaksa.
Dengan cepat Shireen mengambil ponselnya yang berdering di sampingnya ketika dia makan.
"Ren.. Lo udah baikan apa belum?" Suara Kayla.
"Belum !"
"Yah.. padahal gue kangen Lo."
"Oh"
"Datar amat !"
"Kan gue lagi sakit."
"Hmm.. nanti kita semua kerumah Lo ya."
"Oke. Tapi jangan lupa bawakin gue makanan. Dirumah gue udah habis."
Shireen menghela nafas beratnya. Sungguh menyebalkan ketika sakit harus mandiri tanpa ada yang merawat.
***
Valdo duduk terdiam dibelakang sekolah yang kini menjadi tempat favoritnya. Terbesit di pikirannya tentang Shireen yang lama tidak bertemu setelah hari itu.
Jika boleh jujur, mungkin Valdo merindukan Shireen. Tapi apa yang dilakukannya hari itu telah membuatnya kecewa. Orang yang paling dinantikan tidak kunjung datang, tidak memberi kabar apapun. Karena Shireen hari itu tidak datang, Valdo hilang konsentrasi dan hampir kalah. Untungnya dia memiliki konsentrasi tinggi, akhirnya SMA Wijaya Kusuma menang.Valdo menoleh ketika mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya. Kemudian mengabaikannya
"Ngapain Lo disini" tanya Valdo ketika Dara duduk disebelahnya."Ini kan umum. Terserah dong."
"Terserah!"
Valdo pergi saat Dara baru saja duduk.
Dengan Dara mengehentikannya " mau kemana lagi? Nggak bisa diem bentar nggak.!"
Valdo berbalik menatap Dara" bukan urusan Lo. Terserah gue."
Dara makin mendekat dan memeluk Valdo dari belakang, " aku cinta kamu. Aku tau mungkin kamu sekarang berada diposisi menyakitkan Karena Shireen. Tapi tenang ada aku yang siap Nerima kamu."
Valdo melepaskan pelukan Dara. Dan menatapnya kembali. " Basi! Cuman karena gue anter Lo pulang tiap hari, bisa buat gue jatuh cinta sama Lo? Ngaca! "
Valdo meninggalkan Dara yang siap menangis, Valdo cuek dan kembali ke kelas.
Saat berada dikelas, seluruh isi kelas menatap Valdo. Wajar jika Valdo bertanya. " Kenapa?!"
Fani yang menyadari langsung menarik tangan Valdo kebelakang kelas, dan menunjukan ponselnya.
Fani menatap Valdo sinis." Ini apa?! Lo jadian sama Dara.?"
"Nggak kata siapa? Siapa lagi coba yang foto diem-diem gini. Kalo gue tau, udah gue tonjok tuh orang."
Fani mencubit perut Valdo, yang membuatnya sedikit meringis
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Novela JuvenilSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...