34. malam yang gelap

9 1 0
                                    

###

Shireen merapikan rambutnya, hari ini dia akan menghabiskan waktu berelanja bersama Fani. Hanya berdua.

Shireen dan Fani sampai disalah satu mall di Jakarta.

Mereka benar -benar menghabiskan waktunya dimall untuk berbelanja. Sekitar 2jam berlalu, mereka lelah dan memutuskan untuk istirahat di sebuah kedai coffe di mall.

"Terus Lo sama Valdo gimana?" Tanya Fani tiba-tiba.

Shireen terdiam lalu" gue bukan pacarnya, jadi terserah dia mau ngapain. Gue nggak peduli."

"Yakin nggak peduli? Entar liat dia sama yang lain marah" goda Fani.

"Ish.. paan sih Lo."

Fani tertawa puas

"Lagian Lo nya percaya aja sama orang kek Valdo yang kasih janji doang." Kata Fani.

"Lo itu mau ditembak tapi nggak jadi, jangan bilang Lo cemburu kalau Valdo sama yang lain!" Tambah Fani lagi.

"Nggak! Gue belajar untuk bisa mengiklaskan dan gue mau fokus belajar."

"Iya gue percaya kok sama Lo. Btw gimana kabar nyokap bokap Lo sama kak Andy?"

"Yah.. gitu, jarang nelpon sibuk sama kerjaannya. Kalo kak Andy sih, denger -denger dia punya pacar."

"Oya Nyokap bokap Lo kapan balik ke Jakarta?"

"Hmm.. mungkin sekitar Tiga bulan."

"Lo nggak kesepian ?"

"Nggak! Kan gue ada Lo, ada Kayla dan Tasya." Kata Shireen memperlihatkan senyumannya.

Fani tersenyum, dia tidak menyangka jika hubungannya dengan Shireen bisa abadi seperti ini.

"Kalo Lo percaya kalo gue ada buat Lo, gue janji nggak akan ninggalin Lo. Gue ada buat Lo saat senang maupun susah ok?"

Shireen menggangguk

"Pulang yuk, dah malem.!" Kata Fani.

Saat dalam perjalanan pulang, Fani terus saja mengatakan kata-kata yang menyentuh hati Shireen. Seakan-akan dia dan Shireen berpisah.

"Ren.. pokoknya kalau Lo ada masalah apapun seneng atau susah, cerita kek gue! Gue nggak mau kalo Lo nangis terus."

"Iya ma!" Kata Shireen

Fani tersenyum, " astaga gue lupa, Lo udah baikkan belum? Udah kontrol ?"

"Udah.. berkat Lo gue sehat jasmani dan rohani. "

"Bagus! Entar kalo misal gue nggak selalu ada didekat Lo, pokoknya Lo harus bisa! Lakuin itu buat gue! Buat gue seneng ya?" Kata Fani

"Kok Lo ngomong gitu! Emang Lo mau kemana ngomong gitu, kayak orang mau pindah aja."

"Yah.. kalo misal gue sakit. Terus sapa yang ngurusin Lo? Tasya? Kayla? Mereka bisa apa? "

"Tapi Lo harus janji, kalo Lo nggak bakal ninggalin gue. Titik!!"

Fani tersenyum lalu mengkaitkan kelingkingnya ditangan Shireen.

Tanpa terasa perjalanan harus terhenti tepat di depan gerbang rumah Shireen.

"Tunggu Ren!" Kata Fani ketika Shireen hendak keluar dari mobil."

"Kenapa?"

"Gue boleh peluk Lo sekarang? Nggak tau kenapa gue jarang banget peluk Lo sebagai seorang sahabat. Bahkan saat Lo saat masa-masa susah, gue jarang banget peluk Lo."

Can Be With Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang