~sekarang saatnya aku harus memilihmu atau melupakanmu~
🍃🍃
Shireen begitu bahagia saat ia bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga, walaupun bukan keluarga kandungnya, ia merasa telah memiliki keluarga yang bahagia sekarang.
Walaupun ada rasa canggung, Shireen mengabaikannya dan menikmati suasana makan malam keluarga Valdo. Yang sebelumnya Valdo hanya diam dikamar dan tidak pernah berbicara pada Rini, kini berubah. Valdo dan Rini mulai berinteraksi kadang-kadang.
Setelah Shireen menghabiskan waktu cukup lama dirumah Valdo, ia memutuskan untuk pamit pulang. Sudah pasti Valdo yang menghantar Shireen pulang.
"Thanks buat hari ini Do, gue bisa ngerasain makan malam bersama keluarga lagi setelah sekian lama. Hati–hati dijalan!" Kata Shireen saat ia sudah didepan rumahnya.
Valdo diam menyaksikan Shireen keluar dari mobilnya, ia akan mengatakan sesuatu tapi lupa apa itu. Dan akhirnya Valdo bergegas keluar mobil dan memanggil Shireen.
"Tunggu Ren!"
Merasa Dipanggil, Shireen menoleh kearah Valdo. Valdo menghampiri Shireen, dan memegang kedua tangannya.
"Makasih banyak, Lo udah hadir di kehidupan gue selama ini. Makasih udah buat gue percaya arti keluarga yang sebenarnya, makasih buat segalanya!"
"Lo juga–!" Kalimat Shireen yang belum terselesaikan terhenti ketika Valdo langsung memeluknya. Shireen mematung ditempat tidak percaya.
Sekujur tubuhnya terasa kaku untuk bergerak, suara nafas Valdo terdengar ditelinga Shireen. Perasaan Shireen kembali tak karuan ketika Valdo bersikap seperti ini.
Valdo melepaskan pelukannya, dan ia berpamitan pada Shireen untuk pulang. Valdo juga merasakan hal yang dirasakan oleh Shireen.
"Gue kenapa peluk dia tadi, kalo dia mikir macem–macem gimana?" Tanya Valdo pada diri sendiri saat sudah berada didalam mobil.
Sementara Shireen yang masih mengenakan dressnya, tidak bisa berhenti senyum senyum sendiri. Saking bahagianya ia merebahkan diri agak kasar keranjang dan guling–guling dikasur seperti anak kecil.
"Aaaakkk...gue barusan dipelukkah? Kenapa selama gue Deket sama Valdo. Hati gue dah Dig dug gitu ya? Apakah ini yang dinamakan cinta?" Tanya Shireen pada dirinya sendiri.
Shireen kembali bersorak gembira diranjang, ia tidak tahan jika diperlakukan seperti ini oleh Valdo.
Di lain tempat, Valdo juga bahagia seperti yang dirasakan Shireen sekarang. Saat ia sampai rumah, Valdo langsung berlari menuju kamarnya dan berdiri di balkon kamarnya dan menikmati udara yang begitu sejuk.
" Kamu bulan, dan aku bumi. Bulan yang menyinari dalam gelapnya bumi. Bulan yang tidak akan meninggalkan bintang!" Gumam Valdo sambil menatap langit malam.
Saat sedang asyik mengamati malam yang indah, Rini masuk kedalam kamar Valdo dan berdiri disampingnya Valdo.
"Tadi bukan pacar kamu ya?" Tanya Rini.
"Bukan! Emang kenapa?"
"Tadi temen mama banyak yang bilang kalo kamu sama Shireen itu pacaran. Kalo memang bener kamu pacaran, ajak dia sering–sering kerumah.!" Kata Rini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Teen FictionSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...