Cieee yang penasaran...😚 Oke kalau gitu dibaca ya.
See you😘
***
Valdo menatap Shireen begitu lekat, dan tangannya yang memegang erat tangan Shireen. Dan Shireen menatap balik Valdo, kemudian mengalihkan pandangannya dan berusaha melepas tangannya dari genggaman Valdo.
Semakin Shireen berusaha melepaskannya, semakin erat juga genggamnya. Shireen pasrah, tangannya sudah lelah untuk melawan.
"Berdiri sekarang !" Kata Valdo yang masih menggenggam tangan Shireen.
Shireen diam dan tidak mau melakukan hal yang diperintahkan Valdo. Ia menatap lurus ke depan, tetapi tangannya masih dalam genggaman Valdo.
"Gue bilang berdiri! Gue nggak akan ngelepasin tangan Lo kalau Lo terus gini !"
Shireen menyerah ia bangkit dan berusaha melepas tangannya. Justru genggaman tangan Valdo makin erat, Shireen terpaksa membuka suaranya.
"Lepasin gue! "
"Nggak ! Sampe Lo mau ikut sama gue !"
" Lepasin dulu !"
"Nggak gue bilang. Ada hal penting yang harus diomongin !" Sambil menarik paksa tangan Shireen agar ia mendekat dengan Valdo.
Shireen merasakan detak suara Valdo yang cepat, ia tidak sengaja memegang dadanya. Ia takut jika akan terjadi sesuatu.
Valdo menarik tangan Shireen agar turun dari halte dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor.
Tanpa kata yang terucap lagi, Valdo memberikan helm pada Shireen, dan gadis itu menerimanya pasrah. Ia tidak tau, kenapa hatinya selalu mengikuti perkataan Valdo, ia begitu luluh dengan Valdo saat ini.
Shireen binggung, sebenarnya dia akan kemana. Shireen ingin sekali bertanya saat ini juga, tapi tidak dilakukan karena
Valdo marah padanya.20 menit diperjalanan, dan sampailah disuatu tempat. Tempat yang jarang diketahui orang. Shireen turun dari motor Valdo dan membuka helmnya.
Ia berjalan sendiri, tanpa menunggu Valdo. Dan segera Valdo menyusul Shireen yang sudah agak jauh. Shireen memilih duduk didekat kolam ikan. Ia berpura -pura begitu menikmati keindahan disana , padahal sebenarnya tidak.
Valdo duduk disebelah Shireen, ia juga mengikuti hal yang dilakukan Shireen. Hening dan hening yang menemani mereka saat ini, mereka terlalu gengsi untuk memulai pembicaraan. Dan sampailah Valdo yang membuka pembicaraan.
" Gue tau Lo benci sama gue, dan gue tau Lo jug–" kata Valdo yang terpotong.
" Juga apa ? Lo mau bawa gue kesini untuk apa ?" Kata Shireen langsung menggunakan nada tinggi.
" Gue tau Lo pasti marah banget sama gue. Gue juga sama, gue benci diri gue sendiri, gue kutuk diri gue. Gue nyesel !"
" Nggak usah pake drama deh, nggak usah sok-sokan kek drama Korea !!" Bentaknya.
"Lakuin yang buat Lo seneng ren..hukum gue sekarang! Tampar gue! Pukul gue! Hina gue ren..! Gue memang pantes buat dihina balik sama Lo !"
Shireen menatap Valdo. Ia tidak menyangka Valdo akan mengatakan hal yang diluar dugaannya. Ia tidak mau kalah, dan terus menyerang Valdo dengan kata-kata skak!
" Nggak ! Apa yang Lo lakuin nggak bisa gue bales Do..gue udah terlalu tabah, gue nggak peduli lagi apa yang Lo bilang ke gue , gue terima kok !"
"Gue mohon sama lo, jangan Lo ungkap kesalahan gue sama lo, gue ngajak Lo kesini buat nyelesaiin semuanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Teen FictionSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...