####
Sudah seminggu Shireen berada dirumah sakit ini. Dia masih dalam masa perawatan. Orang-orang terdekatnya selalu ada disisinya."Ren, gue kangen banget sama Lo. Cepet sembuh Lo !" Kata Tasya memberi semangat pada Shireen.
"Iya nih, nggak seru kalau nggak ada Lo tahu!" Lanjut Kayla.
Shireen hanya tersenyum.
Ketika perbincangan mereka berlangsung, seseorang mengetuk pintu dan langsung masuk tanpa aba-aba.
"Mm.. nggak papa kalian lanjut aja." Kata Valdo.
"Nggak kita udah mau keluar nih, udah dari tadi." Kata Tasya langsung meninggalkan Shireen dan diikuti oleh Kayla.
Valdo tersenyum agak malu, lalu mendekati ke ranjang Shireen dan duduk ditempat Tasya tadi. Shireen hanya menatap lurus ke atap rumah sakit.
"Hm.. gue tahu Lo mungkin marah banget sama gue. Dan gue yakin Lo pasti benci banget sama gue. Gue nyesel Ren. Gue bener-bener nyesel." Kata Valdo lalu menunduk.
Shireen memengang punggung tangan Valdo yang ada diatas ranjangnya, lalu menggenggamnya dan melihatnya.
"Gue seneng kalau Lo udah berubah. Gue nggak mau Lo ngelakuin hal yang buat gue kecewa lagi." Kata Shireen lalu melepas genggamannya.
" Gue tahu Lo kecewa banget sama gue, tapi gue pengen ngulang dari awal Ren. Kasih kesempatan buat gue Ren."
" Nggak ada kesempatan yang kedua kali Do. Tapi gue bisa beri kesempatan itu kalau Lo bisa buktiin ucapan Lo."
"Ha..?!"
"Gue nggak mau ngerasain kecewa lagi Do. Lo nggak tahu gimana rasanya, jadi Lo harus bisa buktiin omongan Lo. Gue nggak mau kecewa lagi sama Lo!" Kata Shireen penuh penekanan.
Valdo mengangguk. Shireen membalik badannya ke arah lain dan menutup matanya. Valdo yang merasa jika Shireen membutuhkan waktu istirahat, segera keluar. Dan Shireen dalam keadaan mata yang tertutup meneteskan air mata.
***
Sudah 10 hari berlalu, Shireen masih terus dipantau hingga hari ke 14. Saat semua orang berkumpul di dekatnya, termasuk Andy yang menyempatkan diri untuk datang melihat Shireen.
Sesuatu di rasakan Shireen, seperti ada yang kurang dari orang-orang terdekatnya. Dan dia menemukan siapa itu.Ketika Semua orang sibuk mengobrol Shireen membuka suaranya lantang dan berusaha mengalihkan pandangan semua orang untuk tertuju padanya.
"Mm... Kok aku nggak lihat Daniel? Ma pa? "
Semua nampak tegang karena pertanyaan Shireen. Mereka melirik satu sama lain
"Udah hampir 14. hari aku dirawat disini tapi Daniel nggak ada kesini." Lanjut Shireen.
"Aah...i–tu Daniel lagi anu, sibuk. Dia lagi sibuk ya dia sibuk." Kata Andy agak gugup.
"Tapi setidaknya dia bisa nelpon aku kan kak?" Tanyanya pada Andy.
"Dia sibuk Ren. Dia ada waktu kamu lagi operasi, eh dia dipanggil lagi buat balik. Jadi dia balik. Dia udah nelpon kakak kok. Dia belum bisa ketemu kamu." Kata Andy berbohong.
"Aku kangen dia kak. Aku udah banyak nyusahin dia. Aku pengen banget bisa ketemu dia dan ngucapin makasih ke dia langsung." Kata Shireen putus asa.
Andy mendekat dan memeluk adik tersayangnya dan mencium keningnya.
"Dia tahu kok kamu sayang dia."
" Tapi kak, waktu aku masih belum sadar, aku ngerasain hal aneh. Aku nangis nggak tahu kenapa, terus ada sosok laki-laki yang melepas tanganku dan dia menghilang. Ketika aku sadar, aku mengeluarkan air mata. Itu masih menjadi misteri buat ku kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Teen FictionSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...