###Daniel mencari udara segar diluar rumah sakit dan memikirkan beberapa hal. Dia sudah mencoba menghubungi keluarga Shireen tapi tidak diangkat. Dia kembali melamun memikirkan kata-kata Dokter tadi. Pikirannya sungguh kacau.
Ponsel Daniel berdering, ada sebuah pesan yang masuk. Dengan cepat Daniel membukanya dan melihat Andy kakak Shireen mengiriminya pesan.
"Gue sibuk, nanti gue telpon." Isi pesan Andy.
Daniel menghela nafasnya lagi. Dia begitu mengasihi Shireen karena jauh dari keluarga dalam keadaan seperti ini.
Saat Daniel sedang terhanyut dalam keheningan, seseorang duduk disebelahnya dan dia adalah Valdo.
"Sorry yang tadi." Kata Valdo membuka percakapan.
"Santai aja." Jawab Daniel.
"Shireen udah banyak cerita tentang Lo. Dia anggap Lo sebagai kakaknya." Kata Valdo.
Daniel tersenyum
"Dan dia juga udah cerita ke gue, kalau Lo itu orangnya nyebelin. Kadang ngambek kadang romantis, kadang marahan. Kek orang pacaran tapi nggak ditembak-tembak." Kata Daniel berusaha menyindir Valdo yang menganggap Shireen sebagai teman perempuan yang paling dekatnya, supaya cepat ditembak.
"Dia bilang gitu?!"
"Iya, lihat Lo sama cewek lain Shireen cemburu tau.. tapi dia nggak punya hak. Bukan pacar!"
Valdo tersenyum malu
"Kapan Lo mau tembak dia?!"
"Segera.. gue nyesel udah beberapa kali buat dia kecewa."
Daniel memengang pundak Valdo untuk memberinya semangat.
" Semangat!!"
***
Ponsel Daniel berdering setelah sekian lama menunggu, ternyata panggilan itu datang dari mama Shireen.
"Iya Tante?"
"Gimana? Maaf Tante baru Telpon kamu. Shireen gimana?"
"Mm..anu.. Shireen butuh transplantasi jantung. Jantungnya udah nggak optimal. Shireen butuh pendonor dan sampai hari ini, dokter belum nemuin pendonor."
Ibu Shireen yang mendengar hal itu benar-benar lemas seketika. Disaat seperti ini dia tidak ada bersama Shireen.
"Tante ... Segera pulang. "
Tut!
Daniel menghela Nafasnya lagi, bagaimana nasib Shireen jika tidak ada pendonor Daniel tidak bisa membayangkannya.
Daniel kembali bergabung bersama Tasya dan Kayla serta Valdo disana. Mereka berada disana sudah sangat lama.
Kayla dan Tasya memutuskan untuk pulang dan akan kembali besok pagi untuk menemani Shireen.
Sekarang tinggal Valdo dan Daniel yang berada disana.
Suara langkah kaki yang terdengar gupuh mendekat ke arah Daniel.
"Ikut saya sebentar." Kata dokter yang merawat Shireen.
Otomatis Valdo juga mengikuti kemana Danil dan Dokter itu membawanya.
"Silakan duduk."
"Jadi kapan orang tuanya Dateng?"
" Dia bilang segera. Saya juga nggak tahu kapan."
Dokter itu menghela nafas dan bersandar pada kursi di mejanya.
"Jika transplantasi ini tidak segera dilakukan, dia nggak akan bertahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Be With Love ✅
Novela JuvenilSelesai Aku bertanya tanya pada diriku sendiri tentang hidup yang kujalani sekarang. Orang orang yang ku sayangi , justru meninggalkanku sendiri dalam kegelapan . Kerinduan dan kesedihan yang terus menghantuiku , aku tidak pernah menyangka mereka...