Part 33

1.9K 155 13
                                    


"Hello everybody!" Sapa seorang berambut blonde dengan suara yang cukup nyaring dan menampilkan eye smile nya.

"Yah mushroom, kau membuat satu incheon bisa mendengar sapaan mu itu" ucap pria yang berwarna rambut sama dengan tiffany, blonde.
Membuat wanita itu langsung menutup mulut nya dan terkekeh..

Semua menoleh saat mendengar suara wanita bernama tiffany hwang itu menyampa mereka dengan bersemangat dan juga penampilan baru nya.

"Ups.. showry, boo" ucap tiffany yang mengandeng kembali tangan taeng dan membuat taeng hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"Tiff / taeng" gumam mereka sedikit kaget melihat dua orang berambut blonde itu.

"Bagaimana bisa??" Tanya sunny, jessica, krystal dan seohyun bersamaan.

"Pertanyaan macam apa itu. Bukan berarti mereka putus mereka harus bermusuhan dan tidak berteman bukan?" Ucap sooyoung menggelengkan kepala nya

"Tapi..."  ucap sunny terpotong

"Anniya. Kami masih bersama...." ucap taeng yang tersenyum pada tiffany dan merangkul wanita nya itu.

"Mwo?!" Ucap semua nya kompak kecuali dua orang yang sedari tadi tersenyum melihat kebersamaan tiffany dan sahabat mereka itu. Tiffany tersenyum dan mengangguk mengiyakan perkataan taeng.

Flashback..
Taeng melihat punggung tiffany yang semakin menjauh.

"Now or never, tae" batin taeng yang memberanikan dirinya untuk mengetahui isi hati tiffany.

"Fany-ah!" Tiffany menoleh ke arah taeng yang memanggil nya. Jarak mereka yang tidak terlalu jauh membuat tiffany masih bisa melihat wajah pria yang di cintainya itu berlinang airmata. Membuat tiffany yang juga menahan airmata nya tidak dapat menahan lebih lama lagi.

"Apa kau sekarang bahagia, fany-ah?" Taeng ingin memastikan apa yang kali ini di rasakan oleh wanita yang di cintainya itu.

"Dae.. aku sekarang bahagia, taetae-ah" tiffany mengangguk dan tersenyum. Senyum yang diberikan kali ini oleh tiffany, untuk pertama kali nya berhasil menghancurkan hati taeng.

"Apa kau membenci ku karena keegoisan ku?" Tanya taeng yang masih menatap tiffany dengan mata sendu nya.

"Anni. Aku tidak pernah membenci mu, sekalipun kau menjadi manusia egois di dunia ini" ucap tiffany tersenyum kecil. Tiffany memang tidak membenci taeng dan tidak akan pernah membenci pria yang sangat di cintainya itu. Mungkin ini yang di namakan cinta. Bahkan seorang jenius bisa terlihat idiot karena nya.

Tanpa basa basi lagi taeng langsung berlari membuat tiffany heran dengan apa yang akan di lakukan pria imut tersebut.
Tiffany di buat kaku saat taeng langsung memeluk erat tubuh nya.

"Biarkan aku menjadi egois untuk terakhir kali nya. Biarkan aku menjadi egois untuk tidak melepaskan mu dari hidup ku. Biarkan aku menjadi egois untuk membiarkan cincin kita tidak terlepas dari jari manis kita. Dan aku janji aku akan berusaha merubah sifat egois ku ini. Aku mohon tetap lah bersama ku, fany-ah" ucap taeng mempererat pelukan nya seakan-akan tiffany akan pergi meninggalkan nya dan tentu saja demi apapun taeng tidak akan melepaskan wanita itu untuk kedua kali nya.

"Jeongmal mianhae, mushroom-ah. Jeongmal mianhae.. kau adalah satu-satu yang yang aku miliki dalam hidup ku.. dan aku akan terus menjadi egois untuk tidak melepaskan mu" taeng terisak dalam pelukan tiffany. Membuat tiffany juga meraskan luka yang pria itu rasakan. Tiffany memeluk balik taeng dan mengusap belakang punggung nya. Tiffany tersenyum dan memejamkan mata nya, meraskan pelukan yang dapat menghangatkan hatinya lagi. Tapi tidak lama kemudian, tiffany menjauhkan tubuh nya dari taeng. Menatap pria yang berdiri di hadapan nya dan menghapus air mata nya. Taeng juga melakukan hal yang sama pada tiffany. Dia menghapus air mata tiffany yang juga sudah berlinang.

The reasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang