Taeng terlihat sedang duduk di balkon penhouse nya, menikmati angin segara kota seoul di siang hari.
"Apa aku sudah keterlaluan, seperti kata hyung?" Gumam taeng menghirup kembali cigarrate nya.
Flashback
"Taeng?! I miss you" ucap seorang yang di hubungi taeng"I miss you too" balas taeng tersenyum
"Apa kau baik-baik saja, dude? Sepertinya dari suara mu kau sepertinya sedang ada masalah. Apa daddy memaksa mu lagi?" Tanya pria di ujung sana"Aku bingung hyung. Aku seperti sedang di tengah-tengah jurang" ucap taeng menghela napas dengan sangat berat
"Hey hey. Whats the matter dude? Ceritakan lah padaku. Apa tiffany berselingkuh lagi dengan pria lain?" Tanya hyung nya taeng yang memahami setiap permasalahan yang di hadapi sang adik meskipun mereka berada di pulau yang berbeda.
"Tidak. Tapi aku semalam bertemu dengan pria yang pernah menjadi selingkuhan nya dulu. Nickhun" ucap taeng terdengar kesal dan memejamkan mata nya.
"Mwo?! Jangan bilang kau menghajar nya" tanya pria di ujung sana
"Hampir. Jika saja tiffany tidak mencegah ku, mungkin pria itu hanya tinggal nama" ucap taeng dingin namun membuat pria di sana terkekeh mendengar nya.
"Sepertinya kau sudah masih mencintai wanita itu, huh? Meskipun kau sering menyangkal nya, tapi aku bisa merasakan jika kau sebenarnya juga mencintai tunangan mu itu, dude"
"Ntah lah hyung. Andai saja aku bisa menghindari perasaan ini, mungkin aku tidak akan terluka dan melukai nya dengan melakukan hal yang sama" ucap taeng
"Dude, apa yang kau lalukan untuk menyakiti nya adalah hal yang berbeda yang dia lakukan tanpa sadar yang menyakiti mu. Kau secara terang-terangan berselingkuh di hadapan nya, dengan membawa beberapa wanita untuk kau tiduri hanya karena kau masih merasakan sakit yang dia ciptakan. Tapi dude, tiffany tidak sampai melakukan hal seperti itu dengan pria bernama nickhun itu" ucap pria di sana namun di potong oleh taeng
"They were kissing, dude!! Kissing!! Apa pantas jika kau sudah bertunangan, kau mencium pria lain? Apa kau akan membiarkan dan melupakan nya jika itu adalah nicole?" Tanya taeng yang terdengar sangat kesal karena harus mengingat kembali foto yang di kirim seseorang ke kantor nya. Foto yang membuat nya menjadi seperti saat ini. Memperlakukan tiffany dengan dingin. Foto yang selalu membuat hatinya merasakan sakit.
Foto tunangan nya yang sedang berciuman dengan pria lain di dalam mobil."I am sorry. Aku hanya tidak ingin kau terus menyakiti tiffany dengan tingkah mu itu. Apa kau benar-benar belum bisa memaafkan nya? Bukan nya dia bilang saat itu dia sedang sedikit mabuk karena habis merayakan pesta reuni sekolah nya?" Tanya hyung nya
"Ntah lah. Aku juga bingung, hyung. Ku pikir aku sudah melupakan kejadian itu dan memaafkan nya, tapi melihat wajah pria brengsek itu semalam, membuat ku semakin bertambah kesal. Di tambah aku bisa melihat mata nya yang seperti sedang menelanjangi tiffany!" Ucap taeng sangat kesal
"Wow. Wow.. chill.. jika kau benar masih mencintai tiffany, just try to forget the past. Kita bukan hidup untuk masa lalu, dude. Kita hidup untuk masa depan. Buat lah masa depan yang lebih baik bersama wanita yang kau cintai itu" ucap hyung nya
"Bagaimana bisa aku melakukan itu jika daddy menyuruh ku untuk bekerja sama dengan wanita yang selalu menggoda ku dengan tubuh sexy nya?! Kemarin wanita itu hampir saja membuat ku menyeret nya ke kamar jika saja tiffany tidak datang" cerita taeng
"Mwo?! Jadi tiffany melihat kau bersama wanita lain? Apa dia memaafkan mu lagi seperti biasa?" Tanya hyung nya
"Ntah lah. Dia tidak banyak bicara hari ini" ucap taeng
KAMU SEDANG MEMBACA
The reason
FanfictionSelalu ada alasan untuk setiap hal yang terjadi. Termasuk untuk sikap yang di tunjukkan oleh manusia.