Part 48

2K 145 43
                                    

Seorang anak lelaki yang berumur lima tahun berlari menuju sang ayah yang sedang membaca buku di ruang kerja nya..

"Appa" panggil anak itu gembira sambil merentangkan tangan nya dan di ikuti oleh seorang wanita paruh baya yang sudah merawat nya selama tiga tahun ini.

"Yoongie-ah jangan berlari. Nanti kau terjatuh" ucap wanita paruh baya yang berusaha mengejar yoong kecil

"Gwenchana (its okay), Ahjumma, biar aku yang menjaga yoong. Kau boleh pergi" ucap appa yoong pada wanita yang lebih tua dari nya itu. Wanita itu pun membungkuk badan nya terlebih dulu sebelum menutup pintu, meninggalkan ayah dan anak itu. Im siwan, ayah dari lelaki yang bernama im yoong itu pun mengendong sang putra satu-satu nya untuk duduk di pangkuan nya..

"Aigoo, kau bertambah berat saja, yoongie-ah"

"Dae appa! Yoongie ingin cepat besar seperti appa dan halamoni (ahjumma yang sudah berumur 50 tahun yang menjaga yoong tadi) bilang jika yoongie ingin cepat besar dan membantu appa supaya appa tidak selalu pulang malam lagi, yoongie harus makan yang banyak dan minum susu agar badan yoongie tinggi tinggi dan semakin tinggi seperti appa" ucap yoong dengan polos dan membuat sang ayah tertawa.

"Kau memang anak appa yang baik, yoongie-ah..cepat lah besar agar kau bisa membantu appa mengurus perusahaan" sang ayah mengelus kepala yoong dan mencium pipi putra nya itu..

"Mianhae, jika appa harus selalu pulang di saat yoongie sudah tertidur.."

"Gwenchana appa! Rilakkuma selalu menemani yoongie tidur jadi tidak ada monster yang berani mengganggu yoongie" kembali sang ayah terkekeh mendengar cerita sang anak.

"Chinca?"

"Hmm emm" ucap yoong dengan menganggukkan kepala nya

"Tapi apa, kenapa omma belum juga kembali dalam perjalanan bisnis nya?" Tanya yoong yang membuat kembali wajah sang ayah terlihat sedih ketika membahas wanita yang menurut sang ayah sedang melalukan perjalanan bisnis..

"Eomma sedang banyak pekerjaan jadi dia belum bisa kembali ke seoul, yoongie-ah.. apa yoong tidak suka jika hanya bersama appa saja?" Sang appa berpura-pura memasang wajah memelas karena dia tau sang anak tidak ingin dia sedih. Yoong dengan cepat menggelengkan kepala nya dan memegang kedua pipi sang ayah, kemudian mencium bibir nya..

"Anni! Yoongie sangat senang bisa bermain dengan appa! Appa adalah appa terbaik di dunia! Saranghe appa" yoong memeluk erat leher sang appa..

"Mianhae yoongie-ah" batin sang ayah sedih..

****
beberapa tahun berlalu, yoong tidak pernah lagi bertanya tentang sang eomma yang tidak pernah muncul di hadapan nya karena dia mulai sadar jika sang appa selalu terlihat sedih saat membahas tentang wanita yang sudah melahirkan nya..
Yoong sedang berada di taman saat ini, duduk sendiri di perunggang spring yang berbentuk rusa, ntah kenapa dia sangat menyukai binatang ini, mungkin karena kedua sahabat baiknya selalu memangil nya dengan sebutan 'deer yoong'..

"Kenapa tae dan hyo hyung belum datang juga? Dan yul hyung, kemana hyung yang gelap itu? Dia bilang dia hanya akan mengambil bola tapi sampai sekarang belum kembali ke sini" ucap yoong mempoutkan bibir nya dan menahan rahang nya agar kepala nya bisa tetap tegak dan melihat ke depan. Tapi tiba-tiba saja dua orang anak kecil berdiri di hadapan yoong! Orang yang sebenanrya tidak asing lagi di mata yoong karena mereka berada di sekolah yang sama sejak masih di daycare.

"Lihat siapa yang duduk sendiri di sini, yesung-ah"

"Siapa lagi jika bukan si yoong anak terbuang, heechul-ah" ucap yesung yang membuat kedua nya tertawa.

The reasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang