"Oh ya ? Terus yang kemarin itu siapa ?"
"Bukan siapa siapa, suwer deh ah!"
"Bohong. Kalau gitu ngapain pake chat chat segala ?"
"Iya, tuduh aja terus. Tuduh aja."
Mungkin Jiyeon sama Taehyung lagi PMS. Sampai masalah kecil di wisudaan kemaren jadi berkobar siang ini.
Awalnya Jiyeon biasa aja sampai tahu kalau ternyata Taehyung juga chattingan sama cewe yang kemarin tiba-tiba gandeng lengannya. Lumayan intens, makanya Jiyeon gondok setengah mati.
"Kenapa sih, Tae ? Gue doang gak cukup ya buat lo ?"
Kalau Jiyeon udah mulai pake gue-lo, itu artinya masalah mereka udah ditahap lumayan parah.
"Kenapa sih kamu masih gak percaya sama aku, Jiy ? Dia temen bang Namjoon, aku udah bilang berkali-kali."
"Terserah. Mau temen bang Namjoon kek, temen Jimin, atau siapa lah itu, gue gak peduli." Selepas itu Jiyeon membanting pintu kamarnya tepat didepan wajah Taehyung.
"Dasar macan betina." Sungut Taehyung dengan nada pelan. Gak berani terlalu kenceng, takutnya Jiyeon makin meradang berang.
"Berantem lagi ?"
Dengan pasrah Taehyung mengangguk waktu Jihoon bertanya. Remaja ganteng itu cuma menganggukkan kepala santai, masih fokus dengan game ditangan.
"Sajennya kurang kali,"
Refleks Taehyung menggeplak bagian belakang kepala Jihoon. "Sembarangan kalau ngomong!"
"Akhir bulan nih, udah masanya. Jadi sabar-sabar aja bang," beralih sekarang Jihoon yang menepuk pundak Taehyung penuh simpati. Matanya memberi sorot menyemangati dengan bibir dikulum prihatin. "Banyakin doa bang, soalnya banyak gak selametnya."
Taehyung mendesah frustasi. Gak kakaknya, gak adeknya, dua-duanya bikin pusing kepala.
"Gue nginep ya malam ini,"
"Selalu." Cibir Jihoon.
Sudah kebiasaan Taehyung. Kalau ada masalah dengan Jiyeon, malam harinya dia pasti menginap. Padahal ya belum tentu pagi harinya mereka udah melerai tegang, paling gak Taehyung menunjukkan keseriusannya minta maaf.
"Nikahin kakak gue sih bang. Bosen gue liat lo nginep mulu. Gue tau sebenernya lo pengen serumah sama kakak gue."
"Sembarangan emang ini bocah!"
Sebelum tangan besar Taehyung mendarat di kepalanya, Jihoon sudah kabur duluan.
"Orang tua gue setuju kok, jadi cepet lamar kakak gue!" Teriak Jihoon menyebalkan.
Andai aja Taehyung punya kekuatan nyabut lidah orang.
•••
Malam harinya gak berjalan lancar. Jiyeon sama sekali gak keluar kamar dan Taehyung udah gatel pengen menggedor pintu Jiyeon yang tertutup rapat.
"Hoon,"
"Hmm?"
"Bantuin gedor kamar Jiyeon dong ?"
Jihoon menghentikan fokusnya bermain, beralih menatap Taehyung sinis. "Lo lagi nyuruh gue maling di rumah sendiri ?" Ketusnya sambil membenarkan letak topi yang dipasang terbalik dikepala.
Taehyung mengernyit melihatnya. Didalam rumah Jihoon mengenakan atribut begituan ? Memang dasar anak titisan preman.
"Lo gak khawatir kakak lo mati gara-gara gak makan seharian ?"
"Dia keturunan onta. Punya punuk buat cadangan energi,"
"Wah, bener-bener ya!"
Enteng sekali Taehyung menoyor kepala Jihoon, saudara-saudara. Tapi karena cowo itu lagi fokus olimpiade game, dia abai saja dengan perlakuan Taehyung.
"Pergi dah lo bang. Jangan ganggu gue. Ambil aja kunci cadangan di kotak kecil sebelah garem didapur."
"Ngapain lo simpan kunci cadangan di tempat kaya gitu ?"
"Maling pun bakal keheranan kaya lo bang. Dan gak mungkin mikir kesana."
"Stres!"
•••
Berbekal nekat Taehyung masuk kamar Jiyeon dengan kunci cadangan. Dia buka pintu teramat pelan, takut-takut Jiyeon langsung melembar barang buat ngusir dia keluar.
Didepan matanya, Taehyung bisa lihat Jiyeon lagi tengkurep dengan kepala tenggelam dibantal.
Kayanya sih tidur, tapi kemudian kedua kakinya mencak-mencak memukul kasur. Hampir aja jantung Taehyung lari dari tempat. Ngeri juga kalau misal Jiyeon langsung balik badan.
Perlahan Taehyung deketin Jiyeon tanpa suara. Sampai akhirnya waktu ditepi ranjang, Taehyung menyeringai saat sebuah ide jahil terlintas.
Bruk.
"Aww!"
Jiyeon menjerit kencang saat ada benda asing yang menyergap badannya. Melompat menaiki kasur lalu memeluknya kencang dari arah belakang. Lengkap dengan bentuk kaki yang melingkari tubuh kecilnya.
Taehyung seperti sedang memeluk guling erat-erat. Ujung dagunya di usakkan ke puncak kepala Jiyeon. Kedua tangannya mendekap erat tubuh Jiyeon sampai cewe itu engap dan lengannya seperti mau patah.
"Sayang! Jangan marah lagi ya ?" Begitu katanya. Sambil nyiumin pipi gembil Jiyeon dari belakang.
"YANG ADA GUE MAKIN MARAH, TAEHYUNG! PERGI LO!"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ]Flirting; ー Kim Taehyung
Fanfiction"Kamu cantik dan menarik. Ingin kutarik, jadikan hak milik" ー Kim Taehyung, 2K19 Haczelnut, Start: O7/O1/19 End: 14/O6/2O