Mereka berbaring, sambil melihat langit-langit kamar.
ㅤ
ㅤㅤ
Setelah ungkapan Taehyung, Jiyeon jadi diam. Gak merespon apa pun karena jujur, dia bingung. Segala bentuk perasaan berkumpul dalam hatinya. Agak was-was kalau ternyata Taehyung main-main.
ㅤ
ㅤㅤ
"Jiy?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Hm?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Jadi, gimana?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Apanya?"
ㅤ
ㅤㅤ
Taehyung berbalik menghadapi Jiyeon. Matanya menuntut jawaban, tapi mulutnya kelihatan bingung merangkai kata. Tertutup, lalu terbuka lagi, begitu terus.
ㅤ
ㅤㅤ
"Pertanyaanku tadi."
ㅤ
ㅤㅤ
"Seriusan?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Emang kedengeran becanda ya?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Gak gitu. Aneh aja." Jiyeon terkekeh. Masih gak nyangka mereka bakal ada di titik sekarang.
ㅤ
ㅤㅤ
"Aneh di mananya, sih?"
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
"Kamu lagi ngelamar?"
ㅤ
ㅤㅤ
Taehyung tersedak ludahnya sendiri. Batuknya terdengar mengerikan, tapi Jiyeon tertawa.
ㅤ
ㅤㅤ
"Bisa dibilang gitu ... mungkin?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Gimana, sih!"
ㅤ
ㅤㅤ
"Aku serius Jiyeon."
ㅤ
ㅤㅤ
"Sama!"
ㅤ
ㅤㅤ
"Tapi kalau dibilang lamaran juga terlalu cepet. Jadi gak bisa disebut kaya gitu juga."
ㅤ
ㅤㅤ
Jiyeon mengangguk setuju. Lagian dia juga belum siap kalau diajak Taehyung nikah. Umur mereka baru menginjak 23, masih banyak hal yang belum dieksplor.
ㅤ
ㅤㅤ
"Hm."
ㅤ
ㅤㅤ
"Tapi paling gak kita harus lebih serius jalanin ini."
ㅤ
ㅤㅤ
"Aku selalu serius kok," tutur Jiyeon. Gak bohong. Jiyeon memang menganggap hubungannya dengan Taehyung itu gak main-main seperti anak remaja baru kenal cinta.
ㅤ
ㅤㅤ
Maka dari itu, pikiran Jiyeon rumit kalau udah menyangkut Taehyung. Aneh aja, dan dia gak nyangka kalau hidupnya akan berakhir dengan cowok seperti Taehyung. Padahal dulu dia anti banget sama yang jenis Taehyung.
ㅤ
ㅤㅤ
"Aku seneng akhirnya bisa serius." Tiba-tiba Taehyung ngomong sambil menerawang langit kamar. Sepuluh jemarinya tertaut di atas perut. "Sebelumnya aku gak pernah berniat kaya gini. Mungkin kita cuma jadi cerita semasa kuliah, tanpa ada hal penting yang nyangkut masa depan," jujurnya lagi. Jiyeon cuma diam, mendengarkan. Sesekali pengen getok kepala Taehyung saat mengetahui fakta kalau ternyata selama ini cuma dia yang menganggap mereka serius menuju jenjang selanjutnya.
ㅤ
ㅤㅤ
"Kok sebel ya dengernya?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Jangan marah. Serius, Jiy. Aku gak pernah mikir kalau aku bakal seserius ini sama kamu. Kaya baru kemaren kita pdkt. Dunia itu lucu, ya? Aku gak pernah kepikiran buat menikah, tapi sekarang aku gak mau kehilangan kamu. Aku gak bisa bayangin kamu diambil orang."
ㅤ
ㅤㅤ
"Siapa? Jaehyun? Taeyong? Atau Chanyeol?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Jangan mulai deh." Bibir Taehyung mencebik. Sebal dengan serentetan nama yang baru saja disebut Jiyeon.
ㅤ
ㅤㅤ
"Hahaha, kenapa? Mantanmu kan juga banyak. Lagian mereka bukan siapa-siapa. Tapi Jaehyun boleh juga. Kemarin Jimin bilang dia cari calon istri."
ㅤ
ㅤㅤ
"Park Jiyeon! Masih kesel gara-gara aku bilang gak pernah kepikiran sejauh ini sama kamu?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Menurutmu?"
ㅤ
ㅤㅤ
Taehyung terdiam, melirik ke arah Jiyeon yang bergeming. Dia beringsut memeluk Jiyeon dari samping, mengecup pipi dinginnya. Lama Jiyeon cuma bungkam. Sampai akhirnya helaan napas keluar gitu aja dari belah bibirnya.
ㅤ
ㅤㅤ
"Hm. Kayanya kita harus nyusun target bareng mulai sekarang," timpal Jiyeon.
ㅤ
ㅤㅤ
"Jadi?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Apanya?!"
ㅤ
ㅤㅤ
"Kamu mau lewatin semua sedih, bahagia, seneng, susah, sama aku?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Menurut kamu aja aku bisa nolak pacar sendiri," sungut Jiyeon yang langsung dibungkam Taehyung dalam sebuah ciuman panjang.
ㅤ
ㅤㅤ
Pagutan mereka terlepas waktu Jiyeon meremas kaos depan Taehyung karena kehabisan napas. Mereka kompak tertawa dengan kening saling bersinggungan. Dengan sigap Taehyung merangkum tubuh Jiyeon masuk dalam pelukan. Dipeluk kaya guling sambil kepala Taehyung terus mengusak dada Jiyeon gemes.
ㅤ
ㅤㅤ
"Sekarang ngapain?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Tidur?"
ㅤ
ㅤㅤ
Taehyung mengerucutkan bibir. "Masih jam sebelas."
ㅤ
ㅤㅤ
"Emang kenapa? Jihoon aja udah tidur dari tadi."
ㅤ
ㅤㅤ
"Mabok darat kali, kok udah tidur jam segini." Cowok itu mengeratkan pelukan. Sesekali ciumin pipi Jiyeon, lalu mengusakkan hidung di sana. Bikin Jiyeon geli terus terkekeh sendiri.
ㅤ
ㅤㅤ
"Ngapain gitu, yuk? Daripada diem kaya gini kaya lagi sariawan."
ㅤ
ㅤㅤ
Errrーajakan yang menjurus dan cuma disenyumi Jiyeon. Abstrak memang dan pipinya merona tanpa sebab.
ㅤ
ㅤㅤ
"Taehyung!"
ㅤ
ㅤㅤ
"Iya, Sayang?"
ㅤ
ㅤㅤ
"Gak. Manggil doang."
ㅤ
ㅤㅤ
Habis itu Jiyeon makin melekatkan tubuh. Memeluk Taehyung kian erat sambil menghirup aroma jantan Taehyung yang memabukkan. Tak lama kemudian mereka saling tatap, lalu mempertemukan dua belah bibr dalam pagutan panjang tak berkesudahan. Baik Jiyeon ataupun Taehyung begitu tergesa, saling berebut mendominasi satu sama lain dengan perasaan membuncah.
ㅤ
ㅤㅤ
Mereka bahagia.
ㅤ
ㅤㅤ
Sekarang, dalam benak Jiyeon sudah terproyeksi apa aja yang mau dia lakukan sama Taehyung di masa depan. Di sela ciumannya, Jiyeon tersenyum lebar.
ㅤ
ㅤㅤ
Masa depan yang indah dengan dia dan Taehyungnya.
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤ
ENDYuhuuu selesai juga.
Maaf kalau endingnya kurang memuaskan, tapi mari kita say goodbye dengan Taehyung dan jiyeon di sini💜👋
Terima kasih udah ngikutin perjalanan cinta gaje mereka selama ini.
Setiap cerita akan berakhir pada waktunya.
Sekarang, biarkan mereka bahagia dalam imajinasi kalian🙂🙂🙂
Sampai jumpa di cerita-cerita lainnya~~
Xoxo,
Haczelnut14/O6/2O
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ]Flirting; ー Kim Taehyung
Fanfiction"Kamu cantik dan menarik. Ingin kutarik, jadikan hak milik" ー Kim Taehyung, 2K19 Haczelnut, Start: O7/O1/19 End: 14/O6/2O