Jiyeon serius dengan ucapannya. Cewe itu gak peduli sama eksistensi Taehyung yang menyambutnya dipagi hari.
Jiyeon lempeng aja dan memakan sarapannya seolah Taehyung itu tak kasat mata. Jihoon sendiri diem, gak berani ikut campur urusan kakaknya yang mirip jelmaan macan.
"Hoon, lo ada kuliah gak hari ini ?"
"Gaada,"
"Temenin gue ke rumah Seulgi."
"Ngapain gue ? Ada bang Taehyung, biar dia aja. Gue mau menikmati hidup indah gue tanpa gangguan lo berdua, jadi cepet pergi, ya."
Kurang ajar memang titisan preman satu ini. Jiyeon menggegat bibir bawahnya geram.
"Ayo aku anterin,"
"Gausah. Gak jadi. Males,"
Setelah itu Jiyeon pergi dari sana. Menghentakkan kaki membikin Taehyung dan Jihoon melongi terkejut.
"Apa gue bilang, sesajennya kurang tuh," bisik Jihoon pelan.
•••
"Jiy ?"
"Jiyeon, buka pintunya dong!"
"Jiyeon ?"
"JIYEON!"
"PARK JIYEON!"
Sampai urat Taehyung muncul semua pun, Jiyeon gak bergeming. Tetep nutup rapat pintu kamarnya yang sekarang ditambah pengaman kunci geser yang hanya bisa dibuka dari dalam. Dia trauma dengan keberadaan Taehyung yang udah kaya setan penasaran.
"JIYEON!"
"Pergi,"
"Dingin banget sih kaya Laut Cina Selatan,"
"Bacot,"
"Maafin aku, ya ? Aku ngaku salah, iya. Namanya Ra Ni, dia temen bang Namjoon, ngechat duluan kemaren. Udah aku cuekin tapi dia ngechat terus. Kemaren dia ngucapin selamat buat kelulusan, udah gitu aja gak lebih.
Kemaren pun dia dateng ke wisuda temennya. Kebetulan aja ketemu dan aku gak tau kok dia bisa seganjen itu. Mungkin karena aku terlalu ganteng kali, ya ?"
Akhirnya Taehyung mengalah, menjelaskan segalanya biarpun dia pengennya bertatap muka sama cewe ganasnya.
Bukan sekali dua kali Taehyung ada di posisi ini. Sudah sering, tapi sesering itu pula dia milih mengalah. Buka karena kalah, tapi demi menyelamatkan hubungan mereka.
Tiga menit berlalu, tidak ada sahutan dari dalam. Bikin Taehyung gondok sekaligus kesal sama sifat keras kepalanya Jiyeon yang kaya batu purba.
"Masih marah ? Aku udah jelasin semuanya, loh. Bisa gak kita ngobrol baik-baik dan gak perlu childish kaya gini ?"
Suara pintu dibuka bikin wajah Taehyung kembali cerah. Oke, bagus, Jiyeon mulai luluh. Tapi ternyata ekspresi Jiyeon yang menyambutnya berkata lain."Sekarang lo bilang gue childish. Gitu ?"
"Bukan gitu,"
"Terus apa ? Gue denger sendiri loh."
Taehyung berdecak sebal. Dia yang salah ngomong, apa Jiyeon yang memang sensitifnya melebihi testpack.
"Makanya dengerin baikー"
"Apa ? Lo mau bilang apa lagi ? Gue budek gitu ?"
"Arghh!"
Tidak tahan lagi, Taehyung menarik Jiyeon masuk dalam dekapannya. Dengan gemas dia gigit puncak kepala Jiyeon bikin cewenya menjerit gak suka.
"Lepaasssss!"
"Gak mau! Kamu nyebelin!"
"Lo juga Kim Taehyung!"
"Gak. Kamu lebih nyebelin."
"Iya gue nyebelin. Puas lo ?!"
"Bangeettt. Udah jangan marah ya ?"
Jiyeon diam aja, tapi juga gak nolak pelukan Taehyung. Jadi mari kita simpulkan kalau dia sudah jinak sekarang.
"Dasar overthinking saram." Taehyung benar-benar masih geram.
[]
Bentar lagi kita akan say goodbye dengen pasangan ini 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ]Flirting; ー Kim Taehyung
Fanfiction"Kamu cantik dan menarik. Ingin kutarik, jadikan hak milik" ー Kim Taehyung, 2K19 Haczelnut, Start: O7/O1/19 End: 14/O6/2O