41.One

24 2 0
                                    

Drrt drrtt drrt

"Hmm.. Halo?" bunyi ponsel membuatku terbangun dari tidur nyenyakku.

"Hana-ya!! Kamu baru bangun??" suara seseorang dari seberang membuatku mencoba membuka mata yang setengah terpejam.

"Iya, emang kenapa?" tanyaku yang sudah membuka mata sepenuhnya, tapi masih berbaring.

"Kamu liat jam deh, kamu emang gak mau makan siang?"

"....."

Krik krik krik krik

"Jaem, kamu mimpi ya? Ini tuh baru jam 4 subuh Jaem"

"Hehehehe, kamu ga lupa kan?"

"Apaan?"

"Janji kita sebelum pulang ke rumah kamu"

"Hah?"

"Yahh kan lupa"

"Karena ayah udah sayang sama aku. Kamu harus bikinin aku bekel selama seminggu."

Aku baru ingat tentang kesepakatan itu.

"Aigooo..."

"Jangan lupa yaaaa"

"Iya iya"

"Ntar aku jemput ke kosan. See you~~"

Piip

"Aigoo Jaemin." aku dengan terpaksa turun dari tempat tidur, cuci muka bentar lalu menuju dapur.

"Bikin apa ya?" aku bingung saat melihat bahan makanan di dalam kulkas.

"Nasi goreng udah mainstream, sandwich terlalu elit, ayam goreng masaknya lama. Aha!"

Aku mengambil telur dari dalam kulkas, ditambah daun bawang dan kawan kawan.

"Omelet saja :) " gumamku lalu mulai bikin omelet buat Jaemin.

.
.
.

Aku udah rapi, udah cantik, udah bersih. Berhubung sekarang masih libur, jadi aku ke cafe dari pagi.

"Mana nih kang kerdus?" aku mengunci pintu kosan terus jalan ke gerbang berniat buat nunggu Jaemin di gang depan aja.

Tak lama, sebelum aku nutup gerbang, Jaemin muncul.

"Hana-ya~~~~" panggilnya lalu lari ke arah aku.

"Hai" sapaku.

"Morning. Kamu jadi bikinin aku bekel kan?" tanyanya sambil kepo kepoin kotak yang aku pegang.

"Nih" aku ngasih kotak itu ke Jaemin.

Jaemin nerima dengan berbinar binar. Terus dia unboxing itu kotak.

"Lho, kok gak ada??" gumamnya.

"Apa Jaem? Kan udah aku isiin protein, karbohidrat sama sayuran juga."

"Bukan itu."

"Terus?"

"Kartu ucapannya mana??"

"Hah?"

"Kartu ucapan yang kek ' Semangat ya sayang kerjanya hari ini' "

"Buahahahahaha" aku ketawa dengar ucapan Jaemin itu.

"Jadi kamu minta dibikinin bekal cuma buat dikasih note kek gitu?" tanyaku yang masih ngakak.

Jaemin ngangguk.

"Karena kamu gak bikin kartu itu, kamu harus ngucapinnya langsung" suruhnya.

"Iya iya, ni aku semangatin"

Coffee [Na Jaemin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang