Namaku Kwon Hana. Aku adalah anak rantau yang datang ke kota besar ini untuk menuntut ilmu, namun kendala ekonomi menuntutku untuk tetap kuat tinggal di kota ini. Untuk meringankan beban orang tuaku, aku menjadi seorang pekerja paruh waktu di sebuah kedai kopi kecil di dekat kampusku.
"Na, nanti kamu mau gak nemenin aku ke perpus? Mau nyari materi nih" ajak temanku. Namanya Hyeri, ia adalah teman kos ku dan juga teman satu fakultas denganku.
"Maaf ya Ri, aku kan kerja. Nanti jam 8 aku baru selesai" ucapku pada temanku itu.
"Hmm yaudah deh aku pergi sendiri aja. " pasrah Hyeri.
"Maaf yaa"
"Iya ga apa apa " Hyeri tersenyum padaku.
"Kalo gitu kita ke kantin kuy" ajaknya.
Aku menyetujui usul Hyeri itu dan kami pergi ke kantin untuk mencari makanan.
.
.
.Disinilah aku, di sebuah kedai kopi kecil kepunyaan Bapak Donghae yang dikelola oleh putra semata wayangnya, Kak Jaehyun.
"Na!" aku menoleh pada Kak Jaehyun yang sedang menyiapkan kopi untuk pelanggan.
"Siang kak" ucapku lalu membungkukkan badan.
"Siang juga Hana-ya " balas Kak Jaehyun sambil senyum.
"Oh iya, kamu gantiin Mark di kasir ya, suruh aja Mark nya layanin pelanggan yang lain oke?" titah Kak Jaehyun.
"Siap pak bos" ucapku, lalu aku melenggang ke arah meja kasir. Disitu ada Kak Mark yang juga bekerja di cafe ini.
"Kak Mark!" panggilku.
"Oy Hana-ya" ia menoleh padaku seraya tersenyum.
"Kak Mark, tadi Kak Jaehyun bilang Kak Mark layanin pelanggan ya, biar aku yang gantiin kakak di sini" jelasku.
"Oke deh. Kakak titip ya Na" ucap Kak Mark lalu ia mulai melayani pelanggan yang makin lama makin ramai.
.
.
."Hahh capek banget. Rame ya bang" ucap Kak Mark sambil duduk di salah satu kursi pelanggan.
"Hahahaha cape ya Mark? Mau dipijitin?" canda Kak Jaehyun.
"Boleh deh bang. Sabi kali dipijitin nih" balas Kak Mark sambil tertawa.
Aku hanya tertawa melihat tingkah mereka. Ini sudah agak malem sih. Dan bentar lagi cafe tutup.
"Eh iya, itu kertas lowongan kerja ga ada yang baca apa ya?" ujar Kak Jaehyun sambil jalan ke kaca tempat kertas itu ditempel.
"Sabar aja bang. Palingan ntar juga datang orang ngerengek buat diterima di sini" ucap Kak Mark.
"Iya kak, bentar lagi cafe ini bakal jadi tempat audisi dadakan gara gara rame yang mau daftar. " ucapku.
"Nah bener, apalagi bos nya ganteng. Ya gak Na?" ucap Kak Mark sambil melirik ke arah ku.
Dengan polosnya aku mengangguk mengiyakan perkataan Kak Mark tadi.
"Hahaha bisa aja kalian. Udah yok tutup cafe" ucap Kak Jaehyun.
Aku yang udah selesai beres beres pun langsung meletakkan apron cafe lalu ngambil tas ku dan nutup pintu cafe.
"Nih kak kuncinya" aku memberikan kunci cafe ke kak Jaehyun.
"Misi.." ucap seseorang ketika kami mau meninggalkan cafe.
"Iya ada apa ya dek? Kalo mau beli kopi, maaf cafe kami udah tutup, lain kali aja ya dek" ucap Kak Jaehyun lembut.
"Bukan gitu mas, jadi gini. Saya mau ngelamar" ucapnya sambil cengengesan.
"Ngelamar siapa?! Hana?!" ucap Kak Mark sambil ketawa.
"Yeu!" aku tempeleng kepala Kak Mark. Ngeselin sih.
"Adaw sakit na" ringisnya.
"Bukan, saya mau ngelamar kerja disini" lanjut orang itu.
"Oalah, ngomong dong dari tadi" ucap Kak Jaehyun sambil cekikikan.
"Jadi gimana nih mas?"
"Diterima, cus besok langsung kerja ya. Btw nama kamu siapa?" tanya Kak Jaehyun.
"Jaemin mas, Na Jaemin" jawabnya bersemangat.
"Oke Jaemin, kenalin saya Jaehyun, ini Mark dan ini Hana" kak Jaehyun memperkenalkan diri kami.
"Sip, hai semua, mohon kerja samanya ya" ucap Jaemin sambil senyum.
"Iya Jaemin. " jawab kami bersamaan.
"Yaudah yuk pulang para bocahku. Gak baik keluyuran malem malem" ucap kak Jaehyun yang mendapat pukulan dari Kak Mark.
"Mark bukan bocah ya bang" protesnya.
Dan kami pun pulang sama sama dengan dihiasi tawa karena tingkah Kak Mark dan Kak Jaehyun. Dan di tambah anggota baru kami. Jaemin.
Hola yorobun.
Back again with me. :)Aku lagi bucin nana sih makanya bikin ni ff ehe :)
Hope you like it ya.Kritik dan saran sangat dibutuhkan buat pengembangan cerita ini. So jangan sungkan buat kasih saran atau kritikannya ya yorobun 😊
Voment jangan lupa. Sendal aja ada jejaknya masa kamu enggak 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee [Na Jaemin]✓
FanfictionWithout you, my latte feels like an espresso - Na Jaemin