Semua kejadiannya terasa cepet banget. Mbak Wendy dibawa ke ambulans beberapa menit yang lalu.
Resepsinya hancur! Hancur karena gue!
Gue takut! Nggak ada seorang pun yang ngelihat gue. Gue kabur! Keluar dari gedung tanpa peduli orang-orang lihat gue.
Gue lari sejauh-jauhnya! Kacau! Keadaan gue kacau! Sepatu heels gue tenteng di tangan. Semuanya nggak berbentuk.
Gue nangis sekenceng-kencengnya. Jalanan sepi. Gue bahkan nggak tau di daerah mana gue sekarang.
Bukan salah gue! Gue nggak salah! Itu semua buka gue!
Kenapa gue ngacauin pernikahan orang! Bahkan omongan Pak Seungwoo terakhir kali bikin dada gue sesak!
Mama papa nggak ada di sini! Gue bener-bener sendiri!
Dada gue sesak! Gue harus gimana? Apa yang harus gue lakuin.
Air mata gue nggak mau berhenti keluar bahkan setelah gue pukul kepala gue.
"Cia?" Ada tangan yang nyentuh pundak gue.
Pelan gue nengok.
"P-pak S-seungyoun?" Badan gue gemetar. Gue nggak bisa berpikir jernih. Ada orang lain di sini! Ada yang nemuin gue!
Gue meluk lutut gue. Gue terlalu takut buat ngomong sama orang lain.
"Cia, semua orang nyari kamu. Kenapa di sini?"
"Bukan saya Pak! Bukan saya yang ngelakuin!"
"Sst, tenang. Tenangin diri kamu."
"Bukan saya! Saya nggak dorong mbak Wendy! Bukan saya yang ngelakuin!"
"Cia, biar saya anter kamu pulang ya? Cia tenang." Pak Seungyoun nyoba buat raih pundak gue tapi gue tepis.
"Saya nggak dorong mbak Wendy! Bukan saya orangnya!"
"Iya, bukan kamu orangnya saya lihat."
Gue nengok ke Pak Seungyoun.
"B-bapak beneran lihat kan? Bukan saya kan Pak?"
Pak Seungyoun ngangguk.
"Saya antar kamu pulang ya sekarang? Istirahat, Wendy nggak akan kenapa-napa."
Gue berdiri pelan-pelan dibatu Pak Seungyoun. Dituntun gue buat masuk ke dalem mobilnya.
"Tolong tunjukin jalan ke rumah kamu."
🐗🐗🐗
Gue di dalem kamar ditemenin mama sama mamanya Pak Seungwoo. Katanya setelah nganterin gue, Pak Seungyoun buru-buru ngasih tau mamamya Pak Seungwoo dan mana sama papa langsung pulang lagi ke rumah.
"Beneran bukan aku ma pelakunya. Aku nggak tau apa pun. Aku nggak punya niat jahat sama mbak Wendy sama sekali." Gue nangis sesenggukan.
Gue ceritain dari awal sampai akhir kejadian tanpa ada yang gue kurangi sedikit pun.
"Sekarang Wendy ada di rumah sakit, kata dokter pendarahan di kepalanya cukup banyak. Benturanya juga cukup kuat."
Mamanya Pak Seungwoo berdiri.
"Kamu jaga diri ya sayang, nggak perlu merasa bersalah karena ini memang bukan salah kamu. Mama pulang dulu ya? Nanti kalau Seungwoo tau dia takutnya marah lagi."
"Tunggu, Pak Seungwoo larang mama ketemu Cia?"
Mamanya Pak Seungwoo natap gue iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen | Han Seungwoo
Fanfiction"Papa!" Dongpyo lari ke- "Loh Pak Seungwoo?" "Kok anak saya bisa di kamu? Kamu mau nyulik anak saya?" Pak Seungwoo langsung gendong dongpyo terus ngecek-ngecekin takut kalo gue apa-apain. "Enak aja! Lagain bapak siapa suruh anaknya ditinggal. Masih...