ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️
Setelah chapter ini, bakal update seminggu sekali ya gaes. Maap bangett:(
Ok, HAPPY READING AND HAVE FUN!
"Ngapain lo disini?" Ucap Dewa saat maniknya bertubrukan langsung dengan kelereng coklat milik Alesha. Ia menatap pretty boy itu dengan tajam, tidak. Tidak mungkin kan kalau Raphael menyembunyikan sesuatu darinya? Hei, mereka teman dekat.
"Wait, wait. G-gue bisa jelasin," sahut Alesha yang sudah dilanda panik. Ia berusaha berfikir keras untuk mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Dewa namun ia tak kunjung mendapatkannya.
"Lo mau mesum di sekolah? Gak, gak boleh. Jangan rusak cewek disini, Boy!" Celetuk Dewa sambil menoyor kepala Alesha dengan pelan, namun cewek itu malah mundur beberapa langkah karenanya.
"Anu-" tak ada pilihan lain. Daripada ia mengaku, lebih baik Alesha menggunakan opsi yang sesuai dengan pemikiran Dewa walau itu melukai harga dirinya. "Please, jangan bilang ke siapa-siapa, ya?"
"Oh, jadi bener?" Dewa mengangguk-angguk dengan tatapan menghakimi. Tangannya bersidekap didepan dada. "Tapi gue ngelakuinnya nggak dengan suka rela."
Manik coklat Alesha membola. "Pamrih banget jadi cowok!"
"Ngaca, situ juga cowok!" Sahut Dewa dengan santainya tanpa tahu bahwa jantung Alesha lagi-lagi berdetak cepat karena ucapannya.
"Y-yaudah. Gue harus ngapain?"
Dewa menyeringai puas. "Gampang, lo cuma harus selalu disamping gue sebagai babu? Eh, enggak deh. Bahasanya terlalu kasar. Sebagai asisten gue, maybe? Gimana, setuju?" Ucapnya begitu santai tanpa tahu raut wajah Alesha yang sangat terkejut sampai-sampai rahangnya ingin jatuh. "Sampe gue lulus aja. Setahun doang masa kesusahan? Gampang aja itu mah!"
"Gampang pala lo!" Alesha tak terima. Dia bukanlah budak yang bisa membuat disuruh melakukan ini-itu sesuka majikannya. Ia manusia bebas, lagipula dia cewek, dia tak harusnya melindungi cowok yang bahkan lebih tua dan kuat melebihi dirinya. "Gue gak mau!"
"Oh, jadi lo mau berita tentang lo itu tersebar? Ok, kalo itu mau lo!" Dewa mengambil ponselnya didalam kantong dan mengetikkan sesuatu disana. Alesha tak habis pikir, kenapa ada manusia menyebalkan seperti Dewa di muka bumi ini?!
"Please, Wa. Kasih keringanan deh, kalo lo ganti permintaan, gue pasti mau, please!" Rengek Alesha sambil menarik-narik lengan cowok itu.
Dewa melepaskan tatapannya dari ponsel. Ia memikirkan sesuatu dan menimbang-nimbang, dan gotcha! Lampu menyala terang di otaknya.
"Ok, gue bakal ngasih keringanan."
"Apa-apa?"
"Kita taruhan." Sahut Dewa dengan wajah sinis nya. "Kalo lo menang, lo harus ikut balapan malam ini. Dan... Lo harus menang. Setuju?"
Alesha awalnya agak ragu. Ia tak pernah ikut balapan sebelumnya. Namun dibandingkan menjadi asisten, ia lebih memilih untuk ikut balapan malam ini. "Ok, gue setuju."
"Tapi kalo taruhan ini lo yang kalah, lo tetap jadi budak gue gimanapun keadaannya. Gue gak peduli."
Kali ini Alesha mengangguk dengan tekad yang kuat. Tak salahnya mencoba walau konsekuensi yang dihadapinya cukup besar. Daripada menyerah begitu saja, lebih baik mencoba, kan?
"Gini," Dewa menarik Alesha mendekat. Telunjuknya mengarah jauh pada sosok Reky yang baru saja datang menggunakan motor sport warna biru miliknya. Alesha mengikuti arah pandang Dewa yang berada lurus didepan. "Tuh, ada Reky. Kita taruhan. Siapa yang bakal Reky samperin duluan pagi ini. Antara Damian atau Rayn, lo milih siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY BOY✓
Teen FictionBIG SECRET SERIES #1 Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan? Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan. Ales...