ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️
DI MULMED ADA REKY DENGAN SENYUM MANISNYA NYAPA KALIAN.
SESUAI JANJI, AKU DAH DOUBLE UPDATE KAN?
Ok, HAPPY READING AND HAVE FUN!
"Kami anterin ke kantor kepsek, mau?" Tawar Reky dengan santai. Rayn menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia setuju-setuju saja.
"Kalian mau nganterin? Huaa, baik banget. Makasih!" Jawab Alesha yang sangat senang dengan keduanya. Rayn terkekeh geli, Alesha menatap cowok itu dengan alis terangkat, seolah bertanya dan heran yang menjadi satu.
"Lo tuh kayak cewek aja. Nih, dengerin, ya. Cowok itu jarang ngumbar-ngumbar ucapan makasih. Mana tadi... Lo kayak cewek banget, sumpah!"
Alesha meneguk saliva nya dengan susah payah. Ia hampir ketahuan di hari pertamanya menjadi cowok. Menjadi cowok tak semudah yang ia pikirkan, ternyata. Jelas saja, sikap cowok dan cewek jelas berbanding terbalik, diciptakan Tuhan agar saling melengkapi.
"Jadi pretty boy di geng kita, deh. Cocok banget soalnya!"
"Kampret, lo!" Balas Alesha dengan wajah sangarnya. "Gue cowok, ya. Gak mau disama-samain cewek. Gila aja, gue sama mereka tuh jauh!"
Rayn terbahak. "Ya udah, pretty boy. Sekarang mending kita cepat-cepat ke ruang kepsek. Lo anak baru, kan? Gak etis kalo baru masuk ke sekolah baru bawaannya telat." Ujar Reky lalu keluar dari lift lebih dulu diikuti Alesha dan Rayn sambil sekekali bercanda seolah mereka bertiga itu teman lama.
"Halah, ngomong jangan telat tapi situ telat melulu tiap hari!" Celetuk Rayn dengan santainya.
"Heh, awas lo ya. Mau gue pecahin tuh biji?!"
"Main biji aja!" Rayn langsung bersiap siaga dengan berlindung di balik tubuh Alesha yang notabenenya lebih kecil dari tubuhnya. "Raph, biji kita dapat ancaman!"
"Biji lo aja kali. Gue kan gak ada masalah sama Reky," ucap Alesha sewot. Padahal didalam hatinya, ia sedikit kikuk. Biji? Biji apaan woy!
"Eh, bocah. Sembunyi di belakang pretty boy mah gak aman. Gedean badan lo kali!" Reky berusaha meraih tubuh Rayn yang masih menjadikan Alesha sebagai tamengnya. Namun lagi-lagi Rayn pandai mengelak.
"Eh, eh. Udah, woy. Malu diliatin orang!" Lerai Alesha saat tubuhnya yang kecil kena seret juga. Tubuhnya tak sekuat kedua cowok itu.
"Raph, minggir. Gue mau nyikat Rayn!" Ujar Reky yang pantang menyerah. "Eh, btw, kok badan lo kecil sih, Rap. Makan apaan? Terus umur lo berapa?"
"Wajar aja sih, kecil. Gue baru empat belas tahun. Tenang, gue masih makan nasi, kok."
"Empat belas?" Beo Rayn yang berhenti bersembunyi di belakangnya. "Lo siswa akselerasi? Beuh, keren. Trus gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana," sahut Alesha yang sedikit bingung dengan ucapan Rayn. "Iya sih, gue di Manhattan sempat masuk kelas akselerasi."
"Coba aja kita sekelas, pasti gue jadi juara dua. Kan ada tempat nyontek!" Ujar Rayn dengan santai.
"Gak sekelas?" Beo Alesha. "Emang kalian kelas berapa?"
"Kami kelas dua belas, dong!" Jawab Reky dengan senyum pongah nya. "Jadi, lo sebagai adek kelas yang unyu-unyu, harus nurutin kemauan kami!"
"Mana ada aturan kek gitu. Seenaknya aja!" Jawab Alesha lalu dengan sekuat tenaga ia menendang tulang betis Reky yang tak sempat menghindar dan langsung mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY BOY✓
Fiksi RemajaBIG SECRET SERIES #1 Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan? Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan. Ales...