ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️
Pagi tadi rencananya aku pengen update nya besok aja. Tapi karena udah gregeett banget, aku jadi update nya sekarang. Ok, ucapkan terima kasih pada jiwa mager ku yang hilang dalam sekejap🔥
Ok, HAPPY READING AND HAVE FUN!
"Mampus!" Gumam Alesha saat menyadari keberadaan Sadewa yang bersandar didepan pintu masuk kelasnya. Setelah kepergian Mr. Hans, mereka semua segera memasukkan buku-buku serta alat tulis lainnya untuk kembali ke rumah atau sekadar kerja kelompok bersama di rumah yang lain. Alesha juga sama seperti mereka, lebih tepatnya ingin segera pulang ke rumah dan merendam kakinya didalam kolam sampai membengkak.
Namun sayangnya, keinginan kecil seperti kesehariannya itu tidak bisa diwujudkan untuk hari ini karena Dewa sudah pasti datang untuk mengganggu.
"Tuh, Dewa pasti lagi nunggu lo. Samperin, gih!" Ucap Damian sambil melirik ke arah pintu yang dibaliknya ada Dewa. Tanpa melihat ke sana pun, Alesha tahu pasti ada laki-laki itu karena beberapa siswa ada yang menyapa dan menyebut namanya.
Alesha menarik napasnya dan menghembuskan dengan kasar. "Apa hidup gue bakalan gini-gini amat?" Gumamnya lirih.
"Siapa yang nyuruh lo mau taruhan sama dia? Lo juga kali. Jadi ya terima aja nasib lo, bro," sahut Damian sambil menepuk-nepuk punggung Alesha. "Eh, Btw. Lo kurus, ya? Gak ada ototnya sama sekali. Gak pernah olahraga kan lo?"
Alesha melotot. "Sering lah!" Ucapnya begitu yakin. Tentu saja yakin, karena Mansion Morgan memiliki tempat Gym bahkan untuk senam pun disediakan. Sangat lengkap bahkan Alesha belum mencoba semuanya. "Cuma gue sukanya yang lari-lari," dusta nya dengan lihai.
"Oh, gitu. Lain kali coba aja angkat barbel. Itu cepat banget buat ngebesarin otot, loh. Mayan, fans lo dari gedung sebelah bakal nambah lagi!" Ucap Damian sambil cekikikan tak jelas, menggoda Alesha yang sudah menampakkan wajah merahnya. Gedung sebelah, tempat dimana para siswi belajar. Ingat, siswa dan siswi berbeda gedung.
"Gue gak tertarik-"
"Heh, kalian. Gue daritadi udah nungguin disini tapi kalian enak-enakan ngobrol didalam. Ajakin gue, napa!" Ucap Dewa yang memotong ucapan yang hampir keluar dari mulut Alesha.
Alesha mengerjapkan matanya. Ia hampir saja keceplosan mengenai rasa ilfill nya pada cewek. Bisa-bisa Damian menaruh curiga padanya. Untungnya ada Dewa yang berujar dan memotong kalimat yang hampir meluncur keluar dari mulutnya. Tanpa sadar, cowok itu telah menyelamatkannya, pikir Alesha.
"Ya udah, sini masuk. Gausah minta izin lagi, kan biasanya gak pernah gitu!" Sahut Damian yang mempersilakan Dewa untuk masuk. Didalam ruangan, kini hanya tersisa Alesha, Dewa, dan Damian saja.
Dewa berjalan dengan ringan sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong. Tepat didepan Alesha dengan wajah mereka yang hanya tersisa beberapa senti, ia menatap sinis Alesha dengan bersidekap didepan dada. "Lo itu dah gue tungguin daritadi tapi malah diem disini. Mau gue tambahin hukuman lo?"
Alesha menggeram kesal. Ia mengepalkan tangannya dengan ekspresi geram. "Lo! Sementang menang taruhan, lo gak berhak buat ngatur semuanya, termasuk masalah gue!"
Dewa mendengus. Tak kalah sinis. "Gue udah kasih lo kesempatan sebelumnya. Jadi kali ini harusnya kesempatan gue. Jangan kayak cewek yang selalu pengen menang!"
"Jangan sebut gue cewek lagi. Gue bukan banci!" Ucap Alesha yang terlanjur berang. "Lo ngeselin banget tau, nggak!"
"Kalo gak ngeselin, bukan Dewa namanya." Sahut Dewa dengan santainya. "Lo ngapain masih disini, Dam? Gak mau pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY BOY✓
Novela JuvenilBIG SECRET SERIES #1 Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan? Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan. Ales...