BIG SECRET SERIES #1
Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan?
Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan.
Ales...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mansion Morgan kali ini tak terlihat seperti biasanya. Jumlah pelayan ditambah, semua orang sibuk hilir mudik mengangkat sesuatu atau mengurus kepentingan acara yang akan berlangsung. Lima tahun berlalu sejak awal Alesha dan Sadewa berpacaran, kini mereka akan melangsungkan pernikahan di gedung mewah pribadi milik Sadewa.
"Ayo, Sha. Nanti telat gimana?!" Bayu mencak-mencak tak jelas dari bawah tangga. Ia sudah siap dengan tuksedo warna hitam berpadu kan warna merah. Tema pernikahan mereka Red-White, namun untuk dress code keluarga, mereka menggunakan warna black-Red.
"Yang bakalan nikah siapa, sih? Ribut amat lo!" Alesha dibantu oleh tiga orang yang memegangi ekor gaunnya dengan pelan menuruni anak tangga. Pakaiannya berat, jadi Alesha tak bisa berjalan dengan mudah dan cepat.
Ben menatap Alesha dengan binar bahagia yang amat tampak. Hari ini kecantikan Alesha sangatlah sempurna dengan gaun pengantin yang ia kenakan. Ben rasanya tak sanggup melepaskan putri semata wayangnya. "Anak papa udah gede. Bentar lagi udah jadi istri orang, ya?"
"Ih, papa!" Alesha memeluk ayahnya dengan erat. "Alesha bakal sering ke sini kok. Beneran deh!"
"Cielah, jangan baper. Ntar rusak tuh dandanan," cibir Bayu dengan sinisnya. "Hayuk, bentar lagi acaranya siap."
"Gak sabaran amat!" Alesha melotot. Acara melow-melow manja yang sering dilakukan anak cewek yang mau pisah sama keluarganya berantakan gara-gara Bayu yang tidak sabaran sejak tadi. Alesha jadi curiga.
Mobil yang akan membawa mereka sudah disiapkan. Hiasan sana-sini memenuhi body mobil yang semakin cantik. Alesha duduk di kursi penumpang paling tengah, diapit oleh Ben dan Vania. Oh, Vania sejak tadi sibuk menyeka air matanya. Kadang kalau berucap pun suaranya bergetar. Alesha jadi bingung sendiri, ini acara pernikahannya atau kematiannya? Kenapa jadi sedih-sedih semua?
Ah, kecuali Bayu. Cowok itu tak terlihat sedih sama sekali.
Mobil pengantin terparkir mulus di depan gedung tepat di tempat yang disediakan. Ben turun lebih dulu, ia mengulurkan tangan untuk membantu Alesha keluar dari dalam mobil.
"Ah, kalian sudah datang. Ayo, bentar lagi acara dimulai," sambut Kyara antusias. Benar, Kyara-nya Bayu yang sering wara-wiri di depan layar televisi ini merupakan sepupunya Dewa. Jadi jangan salahkan ia yang ikut sibuk menyiapkan sana-sini hanya untuk pasangan legendaris seperti Dewa dan Alesha.
Ben tertawa kecil. "Selesai Alesha nikah, nanti giliran kamu!"
Wajah Kyara memerah menahan malu. Ben mengatakan hal itu didepan Bayu? Aduh, Kyara jadi enggan menatap anggota keluarga Morgan ini. Mana Bayu tampaknya biasa-biasa saja saat diejek seperti itu oleh Ben. "Ish Paman Ben jangan gitu, ih!"