27. Menghindar

2.2K 288 2
                                    

ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️

Maapkeun diriku yang tidak apdet di malam minggu kalian tanpa penjelasan yang berarti:')

Semoga chapter ini dapat menebus rasa rindu kaliaann😆

Ok, HAPPY READING AND HAVE FUN!

PRETTY BOY
Chapter 27. Menghindar

Pukul dua belas malam di kediaman keluarga Morgan kali ini tak sepi seperti biasanya. Semua orang yang menghuni mansion itu bahkan belum ada yang tidur. Contohnya Bayu, cowok itu sekuat tenaga menahan rasa kantuknya yang diambang batas demi tamu mereka tercinta.

Ed duduk dengan angkuhnya di sofa raksasa, tepatnya di ruang tengah mansion. Jam terus bergerak, namun pria paruh baya itu tak terlihat untuk bangkit dari duduknya dan memilih tidur.

"Kapan dia akan pulang? Bukankah dia tahu kalau kakeknya datang berkunjung?"

Ekspresi pria itu tenang, setenang angin sore. Ia tak marah gara-gara Alesha pergi malam hari karena hal seperti itu sudah menjadi hal lumrah di Manhattan. Namun yang menjadi bahan bakar api di dalam hati Ed sekarang adalah; kenapa ia belum pulang juga padahal tujuan Ed untuk datang jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk membawanya kembali. Di rumahnya, hiruk-pikuk kota besar Manhattan.

"Menurutku, sebaiknya Kakek sekarang beristirahat saja. Aku akan mengabari kakek kalau Alesha pulang," sahut Bayu cepat-cepat. Mau bagaimanapun, Alesha tak akan pulang malam ini. Bayu sudah menceritakan segalanya pada Alesha. Daripada mereka duduk di ruang tengah sampai pagi, lebih baik mereka semua yang tidur.

Ed tersenyum sinis. "Lihat, Ben. Apakah Alesha seperti ini karena didikan mu?" cemooh pria itu. "Aku memang tak salah untuk membawa kembali cucu paling berharga milikku."

Ben diam saja. Percuma untuk mendebat pembicaraan orangtua. Bisa-bisa Alesha akan semakin diseret sekarang juga.

"Jangan berfikir kalau aku bodoh. Aku tahu kalian menyembunyikan Alesha agar aku tak akan bertemu dengannya. Tapi lihat saja, dengan atau tanpa seizin kalian aku akan tetap membawa cucuku pulang."

•••••

"Hei, kenapa habis angkat telpon lo malah jadi gini?"

"Gini gimana nya?"

"Lo jadi gak semangat. Ayo, senyum dong!" Dewa menarik pelan sudut bibir Alesha ke atas, membentuk sebuah senyum palsu yang akhirnya memancing Alesha untuk benar-benar tersenyum.

"Nah gitu. Kan jadi makin-"

"Woi, gak sekalian aja kita nginap disini? Udah tengah malam juga," ucap Rayn yang memotong kalimat yang hampir Dewa ucapkan tadinya. Cowok itu dengan semangatnya bermain game online bersama Reky dan Damian, katanya sih, mabar.

"Itu lo nya yang mau. Gue mau pulang aja." Dewa berdiri. Ia mengambil jaketnya yang tadi ia letakkan di atas sofa dan memakainya. "Raph, lo mau ikut gue buat pulang atau mau nginep disini juga?"

"Gue ikut lo!" seru Alesha. Cewek itu juga memakai jaketnya yang tadi ia simpan didalam tas. Melihat Dewa dan Alesha ingin pulang, Damian dan Rayn cemberut.

"Kenapa kalian malah pulang? Nanggung udah jam satu, bentar lagi pagi, loh!" ucap Reky yang ikut kesal karena Dewa dan Alesha tak ikut serta dalam kemeriahan malam mereka kali ini.

PRETTY BOY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang