38. Perasaan Melindungi

2.2K 248 1
                                    

PRETTY BOY
Chapter 38. Perasaan Melindungi


"Kenapa baru bilang sekarang?!" pekik Reky dengan nada tinggi.

Alesha meneguk saliva nya susah payah. "D-dengerin g-gue dulu."

"Argh!" Reky mengacak rambutnya dengan kasar sampai berantakan.

"Sebelumnya gue gak bisa bilang, Gue gak niat bohongin kalian, beneran deh!" Alesha melepaskan wig rambut nya yang menempel sempurna. Rambut panjangnya digelung rapi dibalik rambut palsu itu sampai sama sekali tak terlihat. Alesha juga melepaskan gelungan rambut aslinya yang warnanya didominasi oleh warna pirang. Panjang dengan gelombang kecil di ujungnya. "Gue cewek. Ya maafin kalo gue baru bisa ngasih tau sekarang," sambungnya dengan nada menyesal.

"Bukan itu!" Reky masih melotot kesal seolah masih tak percaya. "Jadi selama ini gue ngerjain cewek sampe kebangetan? Apa kata orang-orang kalo kelakuan gue sampe ketahuan!" ujarnya seperti orang mengamuk. "Reputasi gue hancur gara-gara ngelawan cewek, tolong!"

Krik.

Semua mata menoleh pada Reky dengan tatapan datar. Itu semua berkat kealayan Reky yang mendarah daging. Sebenarnya saat ini bukan hal itu yang patut dipermasalahkan. Tapi siapa suruh dia menjahili Alesha setiap hari? Kan tanggung sendiri rasa malunya.

"Lo gak marah 'kan sama gue?" tanya Alesha hati-hati.

"Buat apa gue marah!" Reky masih menatap Alesha dengan tak percayanya. "Harga diri gue lebih penting kalo sampai identitas lo terbongkar di sekolah!"

"Makanya jangan pada ember tuh mulut kalian!" tandas Alesha sambil mengerucutkan bibirnya. Ia melirik ke arah Rayn. "Lo ... Marah sama gue?"

Rayn melipat kedua tangannya di depan dada tampak berfikir keras. "Sebenarnya dari awal gue udah tau kalo lo cewek."

Seisi ruangan membulatkan mata dan menatap Rayn dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa dia tahu?

"Dari mana lo tau," akhirnya Dewa membuka suara. Tatapannya sama, datar namun penuh pertanyaan.

"Gampang, kok," ucap Rayn dengan santainya. "Gak liat body nya? Mana ada cowok punya body kayak gini. Nih ya gue kasih tau, gue ini cermat kalo merhatiin style orang-orang apalagi style sahabat gue sendiri. Beuh, cowok berlekuk mana ada!" ujarnya pasti. "Cuma gue gak mau ikut campur masalah ni cewek yang rela ninggalin identitasnya."

"Rayn, jaga omongan lo." Dewa menjawab dengan suara yang rendah menahan emosi. Bisa-bisanya Alesha digambarkan seperti itu.

"Dasar mesum!" Alesha memukul kepala Rayn dengan cangkir kayu yang airnya sudah habis diminum. Rayn mengaduh kesakitan dan mengusap-usap kepalanya yang berdenyut. Gak lama lagi pasti muncul benjolan di kepalanya.

"Sakit! Sebegini teganya lo nabok kepala gue yang udah lindungin lo dari setan-setan ini!" Rayn menunjuk Reky dan Damian. "Dasar anak durhaka!"

Alesha mengerjap-ngerjap. Ia lantas membungkukkan badan dan menelungkupkan kedua tangannya di depan dada. "Ampun, mak. Ananda tak sengaja!"

"Receh dah, beneran!" Damian tertawa puas. "Alesha emang bakat jadi Malin Kundang!"

"Apa? Alesha?!" pekik Reky dan Rayn bersamaan. Lagi-lagi mereka dikejutkan oleh orang yang sama.

PRETTY BOY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang