13. Itu Raphael?

3.1K 420 7
                                    

ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️

HUAA HARI INI AKU DAH SEKOLAH😭
JADI YA GINI, NGAMBIL KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN BUAT UPDATE. UDAH. SEKIAN TERIMAKASIH.

HAPPY READING AND HAVE FUN!



"Pretty boy!"

Alesha menoleh saat berada di depan pintu lift. Rayn melambaikan tangan kearahnya dengan napas terputus-putus.

"Kenapa lo, Yan? Santai aja kali, gak usah lari-larian kayak bencong gitu."

"Gue cowok tulen ini mah, bukan makhluk jadi-jadian kek gitu!" Celetuk Rayn saat napasnya kembali teratur. "Mau ke kelas? Bareng, dong!"

"Kelas lo kan beda lantai sama kelas gue. Mana bisa bareng?"

"Gue mau liatin si Damian. Tadi malem dia balapan, terus taruhannya Mobil Sport kesayangannya itu. Yang warna merah, ingat gak?"

Alesha mengangguk. Ia ingat dengan mobil mewah milik Damian itu. Tapi yang membuatnya sedikit terkejut, kenapa Damian mau menjadikan mobil semewah itu sebagai taruhannya?

"Terus Damian menang apa kalah?"

Rayn mengedikkan bahunya. "Mana gue tau. Makanya gue mau ke kelas lo buat nanya langsung ke orangnya!"

"Oh, bener juga," sahut Alesha lalu cengengesan. Rayn hanya geleng-geleng kepala. Apa benar kalau pretty boy ini anak akselerasi? Kadang Rayn bisa bingung sendiri dengan tingkah absurd nya.

"Ayo, ntar lo telat masuk kelas."

•••••

"WOY, DAM. PAGI-PAGI UDAH MOLOR AJA. BANGUN, PAK NYA, PANGERAN RAYN DATANG MENGUNJUNGI!"

Mendengar celetukan Rayn dengan suara cempreng nya, satu kelas langsung senyap. Menatap Rayn dengan ekspresi yang berbeda-beda. Kelas unggulan di sekolah mereka itu bukan meributkan sesuatu seperti murid biasa lainnya yang hobi ngegosip si doi, tapi pagi-pagi mereka sudah diskusi tentang pelajaran yang akan dipelajari hari ini.

Rayn nyengir kuda dan dengan tak tahu malu ia menggoyangkan bahu Damian dengan kasar yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Dam, lo tidur apa mati, sih. Susah bener dibangunin. Tuh, liatin. Tatapan temen satu kelas lo itu nusuk banget ke gue. Emang gue salah apa, ya?" Ucap Damian dengan pelan dan polosnya sambil sesekali mencuri-curi pandang ke teman-teman sekelas Damian. Memang, Rayn itu tak pernah diberi kaca. Siapa yang pertama kali membuat keributan di kelas unggulan?

"Lama banget, Yan. Damian gak bangun juga?" Ucap Alesha saat melihat Damian yang masih tertidur nyenyak di atas meja.

Rayn dengan muka putus asa nya menatap Alesha berlebihan. "Gue udah coba bangunin dia, tapi dia gak bangun-bangun. Apa jangan-jangan Damian udah almarhum?" Sahutnya dramatis sekali.

Alesha memutar bola matanya dengan ekspresi bosan. Ia mendekat lalu mencubit pinggang Damian keras-keras.

"BEGO, GELI, LEPASIIN!"

Rayn terlonjak kaget. Ia melompat dari duduknya sampai beberapa langkah ke belakang. Para siswa terkikik pelan dibuatnya, namun yang namanya Rayn, dia memang tak tahu malu.

"Ngagetin gue aja lo, Dam. Untung jantung gue ciptaan Tuhan, bayangin aja kalo ciptaan orang, pasti dah copot nih jantung!"

PRETTY BOY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang