ROMBONGAN ALE-ALE UPDATE GAES ♨️
Ada yang kangen sama mereka?Ok, HAPPY READING AND HAVE FUN!
"Siap-siap mobil lo bakalan penyok!"
"Raph, ngapain lo diam-"
Ucapan Dewa terhenti saat Alesha mulai menginjak pedal gas dengan kuat. Mobil otomatis bergerak cepat bak diterpa badai. Dewa yang tak siap berpegangan pada sandaran kursi didepannya. Ia menatap Alesha dengan ngeri.
"Gue tau kok kalo lo gak pernah ikutan balap sebelumnya. Tapi please, jangan jadiin mobil gue tumbal buat skill payah lo itu! Belajar balapan pakai mobil lo sendiri, sana!"
"Emang, gue gak pernah make mobil," sahut Alesha dengan tenangnya, sedikit berbohong memang. Spedometer mobil menunjukkan angka seratus delapan puluh kilometer per jam. Masih belum apa-apa. "Gue gak mau malu-maluin lo entar malam. Lo kan jago balap, masa temennya gak bisa balap sama sekali."
"Lo bisa latihan pake mobil gue tapi pelanin mobilnya, woy!" Seru Dewa yang panik. Kadang tubuhnya terhuyung ke depan dan kesamping saat Alesha mengerem mendadak atau menghindari pengguna jalan yang lain. "Jangan buat masalah, Raph. Bisa mati muda kalo lo yang nyetir. Tepiin mobilnya, turun! Kita tukeran tempat!"
"Kalian kenapa sih berisik- BANGKE, MIMPI APAAN GUE JADI NAIK MOBIL GINI AMAT!" Damian baru membuka matanya saat mendengar suara Dewa yang panik. Matanya yang masih ngantuk itu awalnya berat untuk terbuka, namun setelah sadar dengan kondisi bahwa Alesha lah yang membawa mobil secara ugal-ugalan, membuat lensanya tegang dan kantuknya hilang seketika.
"Hati-hati kalo nyungsep ke selokan, Raph. Gak keren mobil mahal tapi bau!" Sahut Damian lagi yang ikut berpegangan pada sandaran kursi. Tepat berada di belakang Alesha.
"Kalian heboh banget kenapa, sih?" Ucap Alesha yang merasa menang. Senyum sinis nya tersungging walau tipis. Ia sengaja membuat jalur zig-zag pada jalanan yang kosong. "Masih lambat? Mau lebih cepat lagi?"
"Nggak, nggak!" Sahut Dewa dan Damian bersamaan. Sekarang, Dewa menyesal karena telah menyuruh Alesha untukk mengambil alih kemudi, sedangkan Damian menyesal karena terbangun disaat yang tidak tepat. Andai ia terbangun sesaat setelah kematian, mungkin saja ia akan bangun dengan dikelilingi oleh bidadari-bidadari cantik disekelilingnya.
"Raph, turun sekarang atau lo bakalan gue gorok!" Ancam Damian yang mulai takut kalau Alesha menabrak orang lain. Kalau mereka saja sih, dia tak masalah. Paling yang ada benjol di kepala. Tapi kalau menabrak orang, nyawa bisa saja melayang. "Stop cepetan!"
Ckitt
Mobil berhenti tepat didepan basecamp yang pagarnya sudah dibuka lebar. Menyambut mereka. Mobil itu berada tepat pada garasi, disebelah sebuah mobil mewah milik Rayn dan sebuah motor sport milik Reky. Tepat dan rapi. Damian mengelus dadanya yang berdegup kencang. Sedangkan Dewa bersandar pada kursi mobil dengan ekspresi tak percaya.
Keduanya memang jago balapan. Namun mereka tak percaya kalau Alesha begitu nekad membawa keduanya dengan kecepatan yang tinggi.
"Ayo, turun!" Ucap Alesha dengan riangnya. Ia melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil dengan senang hati.
"Dia gila?" Ucap Damian setelah beberapa saat setelah Alesha keluar dari mobil. Ia menatap tak percaya ke arah Dewa yang sudah melepaskan sabuk pengamannya. "Harusnya lo gak usah nyuruh tuh bocah buat nyetir. Dikit lagi mati gue!"
•••••
"Ok, guys. Gue kombek sama Dewa dan Damian. Haha!" Sapa Alesha saat memasuki basecamp.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY BOY✓
Teen FictionBIG SECRET SERIES #1 Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan? Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan. Ales...