Chapter 6:Si tampan Sadewa.

4.9K 149 5
                                    

"Sadewa!" teriak Matteo merenggangkan tangan. Bibirnya tersenyum menebar pesona.

Lelaki tampan itu berlari dan melompat ke arah Matteo, Matteo dengan sigap menangkap.

"Bajingan kecil Hadibrata!" kata Teo menepuk pundak lelaki yang lebih tinggi dan kekar dihadapannya.

"Bajingan besar Hadibrata!" balas Sadewa menonjok lembut muka Matteo.

Wulan hanya diam berdiri memandangi dua orang yang akrab penuh canda itu.

Ia tak mengenali dari salah satu  lelaki  itu.

"Hai, kakak ipar cantikku," sapa Sadewa dengan senyum menggoda,

DewA,adik Matteo, namun perawakannya lebih besar dan tinggi dibandingkan si kakak Matteo.
Ia juga lebih dekil,kotor dan nampak kurang terurus,berbeda dari sang kakak yang rapi,wangi,bersih dan modis dengan stelan pakaian yang ia kenakan.

Wulan tersenyum.

"Kau sangat cantik,secantik bidadari."goda Dewa dengan senyum manisnya.

"Aku Wulan."sahut Wulan,gadis ini nampak risih melihat senyuman dan tatapan menggoda saudara sang suami.

Ia menjulurkan tangan,tapi belum sempat Sadewa membalas uluran tangan itu,Matteo buru2 menarik tangan Wulan.

"Dia istriku,jangan coba2 menggoda nya,kalo mau si burungmu tetap mau berkicau."sentak Teo serambi menjitak kepala sang adik.

"Ohhh.....sakit,brengsek."desis Dewa mengusap kepala.
"Kenapa secantik ini tidak dijodohkan dengan ku? Eh,malah dinikahkan sama penjahat kelamin macam kamu.Ku rasa,gadis macam gini bukan selera mu."

"Diem,nanti ngobrolnya.Hayo,masuk ke dalam."Matteo mengajak sang adik ke dalam rumah.

Wulan membuntuti di belakang keduanya.

Dua orang lelaki di depannya sangat akrab,mereka bercanda seperti anak kecil,saling cubit,pukul2 an dan tertawa terbahak2.

Wulan heran,keduanya sangat akrab.

"Kalian pengantin baru lekaslah mandi.Pakaian kalian basah kuyub dan kotor."Dewa melirik badan kurus Wulan.

Matteo terkekeh,ia sadar pakaiannya basah dan kotor.
Ia menarik tangan Wulan dan berjalan ke kamar.

"Cepat,jangan terlalu lama apalagi ML sekalian.Ntar malam aja kalo mau begituan,ingat ada tamu berkunjung."teriak Dewa ,ia rebahan di sofa.

30 menit belum keluar juga suami istri itu dari kamar.
Entah ngapain aja didalam,Dewa bersiul2 sambil memainkan hp.

"Pokok nya gue harus dapat nih cewek."Sadewa melihat galeri foto dari hp nya.

Ia melihat gambar seorang gadis yang beberapa waktu lalu tanpa sengaja ia temui di acara pernikahan di tempat ia touring.

Sadewa memiliki hobi berpetualang,ia suka mendaki gunung,melancong ke tempat2 terpencil dengan berkendara mobil sport maupun motor trail.

Sejak berumur 17 tahun ia sudah  melakukan petualangan dari ujung barat Indonesia sampai ujung timur Indonesia,bahkan hidupnya habis diluar rumah bercampur dengan alam terbuka dan berbaur dengan berbagai lapisan masyarakat.

Beberapa waktu lalu,ia berkunjung ke sebuah kota kecil di daerah perbatasan Yogyakarta dan bertemu dengan seorang gadis yang mampu menghipnotis serta menyihir hatinya.
Ia suka dengan gadis muda yang berprofesi sebagai penyanyi panggung,selama ia liburan di kota kecil itu, beberapa kali ia bertemu dan menyaksikan sang gadis pujaan yang memikatnya.

Bahkan ia berani ikut naik ke panggung,nyawer dan berjoged dengan si gadis.Malah pernah berakhir perkelahian dengan sesama penonton gara2 rebutan nyawer dengan si gadis.

Ketika Aku Mencintaimu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang