Lebih baik menjauh , daripada berdekatan tapi hanya rasa sakit yang didapat.
Lebih baik diam , daripada bicara tapi cercaan dan lara yang dirasa.
Lebih baik menunduk , daripada mendongak tapi hati bagai ditusuk tanduk.
B 114 HDI, mobil Mercedez Benz keluaran terbaru berwarna hitam itu, terparkir di depan rumah.
Brem. Sementara mobil sport yang digunakan Matteo baru mulai masuk halaman. Rupanya ia terlambat dari sang papa. Matteo memarkir mobil di belakang Mercedez itu. Mobil milik Hadibrata--sang papa-- berarti mereka telah tiba lebih cepat dari prediksi yang diperkirakan Matteo.
" Papa sama Mama sudah tiba, bilang kita habis mengunjungi teman aku yang sedang melahirkan," kata Teo membuka sabuk pengaman, ia keluar dan berjalan dengan gagahnya.
Wulan mengikuti dibelakangnya.
"Itu mereka." Samar samar suara wanita terdengar dari dalam rumah.
"Sini, kau." Matteo bergegas mendekati Wulan dan mengandeng tangannya, bahkan ia merangkul pinggang Wulan.
Menampilkan kemesraan di depan kedua orangtua, agar mereka yakin bahwa Wulan dalam keadaan baik-baik dan diperlakukan layak oleh Matteo, tidak seperti yang mereka bayangkan dan takutkan selama ini.
Mereka tak yakin Matteo akan memperlakukan Wulan dengan baik, mengingat Matteo seorang playboy , memiliki kekasih dan suka kencan ranjang dengan wanita wanita seksi.
Berbeda dengan Wulan yang sederhana, minim pengalaman serta pergaulan dan pendidikan rendah, wanita yang tidak sesuai dengan keinginan Matteo.Pak Hadi dan Fatma tersenyum sumringah, mereka menyambut kedatangan putra dan istrinya dengan binar kebahagian.
Hadi langsung memeluk sang putra, tertawa terbahak-bahak sambil saling pukul.
Fatma cipika cipiki dan memeluk menantu kesayangan.****
Mereka berkumpul di ruang tamu sambil mengobrol kesana kemari.Pasangan pengantin baru itu, tiada henti menjadi bahan ledek Fatma dan Hadibrata.
Wulan menjadi tersanjung, ternyata berada di antara orang tua Matteo tidak seperti perkiraannya, kedua orangtuanya hangat dan mama Matteo begitu menyukai dan menyayangi Wulan, terbukti Wulan diajak ngobrol, mulutnya tidak dibiarkan diam barang sebentar.
Wanita tua itu rupanya bisa mencairkan kecanggungan Wulan dengan keluarga sang suami.Fatma perhatian juga terhadap Wulan, ia datang membawakan oleh-oleh berupa pakaian dari merk brand terkenal dan perlengkapan aksesoris dari emas.
"Suamimu buru-buru membawamu ke Jakarta. Mama belum sempat memberi hadiah untukmu, Sayang. Semoga kau suka dengan pemberian mama ini. Kenakan mudah- mudahan cocok dan cantik di badanmu," kata Fatma menyodorkan bungkusan dari kantong kertas ke tangan Wulan.
"Terima kasih, Ma." Wulan tersenyum manis.
"Mama jangan memberi yang aneh aneh ya, gara- gara jamu sialan yang mama beri tempo hari, Wulan hampir aja..." Mata Matteo menelisik kantong dipegang tangan Wulan. "Di dalamnya tidak ada jamu kuat lagi 'kan?"
" Mama pingin cepat punya cucu, kurasa jamu ramuan tradisional asli Jawa itu sangat membantumu untuk mewujudkan keinginan mama. Mama khawatir, kalian berdua tidak melakukan ritual malam pertama sesuai harapan kami. Ingat kamu sudah tua, seumuran kamu harusnya memiliki setidaknya dua atau tiga anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Mencintaimu.
RomanceKetika aku mencintaimu. Permis. Aku tidak bisa menolak perjodohan dengan wanita yang tak pernah ku kenal dan belum pernah bertemu, sekalipun di mimpi. Andai saja kedua orangtua ku tidak memaksa, serta mereka mau menerima kekasih ku, Gabrielle. Tentu...