Menguji kejujuran seseorang sangatlah mudah; perhatikan
iris matanya.Yang aku lihat, iris matamu menetap pada satu pandangan. Dan aku yakin, kau jujur akan ucapanmu.
Selamat membaca🌻
..."Gadis, lo ngapain kesini?" tanya Skala heran.
Kini, semua orang yang masih berada dikelas, beralih menatap Skala.
Gadis masih berdiri tanpa dosa di bibir pintu, semua orang cukup heran melihatnya yang tiba tiba mencari keberadaan Skala.
Skala mulai risih, lelaki itu pun akhirnya menghampiri Gadis terlebih dahulu.
"Ngapain?"
Gadis menampilkan senyuman terbaiknya.
"Bekal dari gue, suka?"
Skala mengernyitkan dahinya, Gadis datang menemuinya hanya untuk menanyakan apakah dirinya suka atau tidak akan bekal pemberiannya?
"Skala, gimana?" tanya Gadis, terlihat menunggu.
"Apanya?" tanya Skala, enggan menanggapi.
"Bekal dari gue, enak' kan? lo suka' kan?" tanya Gadis terkesan mendesak.
"Jadi pakboi liat situasi dong, bro! Inget, cewek lu masih melek disini." teriak Bian tak pandang situasi.
Skala berhasil dibuat fokus ke arah bangku Bian.
"Bisa diem?" tanyanya sedikit tak bersahabat.
Surya segera menginjak kaki Bian diam diam, Bian pun berhasil memekik namun mulutnya cepat cepat dibekap oleh Raga dengan sigap.
Skala melirik ke arah Luna, raut wajahnya sedikit berbeda dari biasanya. Skala sangat tahu, apa yang Luna rasakan saat ini.
Skala berusaha tenang, mencari solusi agar suasana saat ini membaik. Skala hanya takut akan satu hal; terjadi kesalahpahaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Fiksi RemajaSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...