Kita berdua siap
kok disuruh nikah muda.Selamat membaca🌻
......"Ini uangnya, Buk."
Skala membayar minuman yang sudah ada di tangannya ke penjual kantin.
"Hei, man!"
Skala mengalihkan pandangannya, mencari asal suara. Terlihat, Axel melambaikan tangannya. Kini posisi Axel berdiri tak jauh darinya.
Skala tersenyum simpul, membalas sapaan Axel.
Axel setengah berlari menghampirinya. Lelaki itu sudah siap dengan setelan baju pencak silatnya---lengkap dengan sabuk merah.
Jika Axel memakai sabuk merah, lain hal nya dengan Skala. Lelaki itu masih memakai sabuk biru, dimana posisinya masih tergolong menengah namun sudah menjadi panutan.
Dan Axel yang memakai sabuk merah, dimana posisinya sudah mendapat predikat 'senior'. Di posisi ini, Axel mendapatkan pengajaran bagaimana caranya untuk mendidik para juniornya. Dan sebentar lagi, Axel akan naik pangkat memakai sabuk violet---dimana posisi ini sudah dipercaya untuk menjadi asisten pelatih.
"Udah dari tadi kesini?"
"Lumayan." jawab Skala seadanya.
Axel mengangguk anggukan kepalanya, pandangannya pun tak sengaja mendapati seorang perempuan yang berdiri di sebelah Skala.
Mengerti raut wajah Axel, Skala segera membuka suara.
"Kenalin, ini Luna."
"Axel," ucap Axel memperkenalkan diri.
"Luna," balas Luna kemudian.
Axel sekali lagi mengangguk sebagai respon. Perlahan ia mendekati Skala, membisikan sesuatu.
"Pinter lo nyari, fotocopy satu buat gue!"
Skala segera meninju bahu Axel tak tanggung tanggung,
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Teen FictionSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...