Nyatanya, aku sadar akan hubungan kita saat ini.
Hanya dua insan yang sering bertemu, namun saling memunggungi.
Selamat membaca 🌻
..."Hallo,"
Skala memperbaiki duduknya, merasa sangat canggung. Untuk pertama kalinya, Skala kembali menghubungi Luna setelah dirinya memutuskan hubungan mereka.
Skala begitu kikuk, pikirannya mendadak kacau. Skala mengatur napasnya sejenak, berusaha untuk bersikap tenang.
Detik kemudian, Skala mulai membuka suara.
"Lo.. sibuk, gak?"
Tak ada jawaban dari seberang sana untuk beberapa saat, membuat Skala semakin kelimpungan sendiri.
"Enggak."
"Jam segini? belum tidur?"
Sontak, Skala mendekap mulutnya---merutuki pertanyaan yang terlontar begitu saja. Skala ingin meralat ucapannya, namun suara Luna kembali terdengar.
"Belum."
Skala membasahi bibirnya sekilas, berusaha menghilangkan kegugupannya yang kini tengah melanda.
"Gue butuh bantuan lo." ucap Skala, datar dan dingin.
"Bantuan apa?" tanya Luna, nada suaranya terdengar tenang.
"Tugas matematika." jawab Skala cepat. "Gu.. gue gak bisa ngerjain. Susah,"
Untuk beberapa detik, hening. Tak ada sahutan dari Luna diseberang sana, membuat jantung Skala berdetak dengan sangat cepat. Entah kenapa Luna tak membuka suara sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Teen FictionSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...