Selamat membaca 🌻
..."KELUAR LO, BANGSAT!"
Skala menghela napas gusar, ia sangat yakin bahwa dirinya tengah dipermainkan.
"Kalau lo gak muncul juga, gue gak akan segan-segan unt.."
"Maaf, gue telat. Ck! Gak usah ngegas, anjing!"
Skala segera membalikkan tubuhnya, ingin melihat dan memastikan siapa tersangka yang tidak punya kerjaan sampai-sampai mengirimkan pesan tak ber- faedah untuknya.
"Lo?!" pekik Skala tak habis pikir.
Skala mendekat sebanyak dua langkah kaki, menatap seseorang yang kini tengah berdiri dengan raut wajah santai nan tak berdosa sama sekali.
"APA MAU LO?!" Skala mendesak dengan emosi yang kian memuncak.
Sosok yang berada dihadapan Skala itu mulai mendekat, memperkikis jaraknya dengan lawan bicaranya.
"Jika gue beritahu hal ini, gue pastikan lo bakal mengumpat untuk diri lo sendiri."
"Gak usah bertele-tele!" Skala menatap lawan bicaranya dengan raut nyalang. "Apa yang lo mau, Dian?!"
Ya! Dian. Perempuan itu yang mengirim pesan singkat untuk Skala, perempuan yang menyuruh Skala agar pergi ke gudang sekolah hingga mereka bisa bertemu seperti saat ini.
"Lebih baik turunkan volume suara lo, gue bisa dengar apa yang lo bilang."
Lagi dan lagi, Dian bersikap bodo amat akan umpatan Skala. Perempuan itu terlihat sangat santuy, merogoh ponsel miliknya lalu memainkan benda pipih tersebut.
Skala mengepalkan tangannya kuat- kuat, kesabarannya mulai terkuras. Dian benar-benar membuat kepala Skala ingin pecah.
"Kalau lo masih ngomong tanpa mengatakan tujuan lo, lebih baik gue cabut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
JugendliteraturSKALA RAY BUANA, Seorang lelaki remaja yang memiliki banyak penderitaan dalam hidupnya. Semua berasal dari keluarga. Hidup tanpa perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan sosok SKALA menjadi berandal dan keras kepala. SKALA selalu bers...